Telur merupakan salah satu produk peternakan yang dihasilkan oleh unggas.Namun, telur memiliki kelemahan yaitu masa simpannya relatif pendek sehinggadiperlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa simpannya. Prosesnyasangat sederhana, hanya dengan waktu pemeraman 7 hari pada media yangmerupakan campuran garam, serbuk bata merah dan air. Semakin lama_ telurdisimpan, maka rasa telur akan semakin asin. Penelitian ini bertujuan untukmenetapkan kadar NaCl pada sampel telur asin rebus dan oven dengan variasi waktu penyimpanan. Metode argentometri Mohr yaitu penetapan kadar NaCl denganmenggunakan larutan standar AgNO3 dan menambahkan indikator K2CrO4 5 %. Titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata muda. Sampel yang digunakan adalah media pengasinan 3, 5, 7 hari. Kadar yang didapat dengan masa simpan 3, 5, 7 hari pada telur asin rebus berturut-turut sebesar 1,18%, 1,70%,2,31% sedangkan kadar telur asin oven berturut-turut sebesar 1,38%, 1,85%, 2,51%.Kandungan garam yang terkandung dalam telur asin minimal 2,0% (SNI 01-4277-1996). Kesimpulan dari penelitian ini, telur asin rebus dan oven berdasarkan waktupenyimpanan 3, 5, 7 hari memenuhi persyaratan yang masa simpan 7 hari,sedangkan yang 3 hari dan 5 hari belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SNI. Metode perebusan dan pengovenan tidak mempengaruhi kadar Nacl. Olehkarena itu, masa penyimpanan telur asin minimal 7 hari.Kata Kunci : Telur asin, lama penyimpanan, kadar NaCl