Irsal Las
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI SUMBER DAYA LAHAN DAN OPTIMALISASI PENGEMBANGAN KOMODITAS PENGHASIL I ndonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk pengembang- an berbagai komoditas pertanian. Luas daratan Indonesia mencapai 188,20 juta ha, yang terdiri atas 148 ju Anny Mulyani; Irsal Las
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 27, No 1 (2008): Maret, 2008
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v27n1.2008.p31-41

Abstract

Land resources potential and optimalization of bioenergy producing commodities development in IndonesiaOne of the current issues in Indonesia is the scarcity of fossil fuel availability in such a way that the alternativerenewable energy sources need to be explored. Various plants have potential as bioenergy, such as oil palm,coconut, maize, cassava, sugar cane, sago palm, and jatropha. The National Team for Bio-Fuel Resources havetargeted the development of 6.50 million ha land for bio-fuel production in 2005-2015 for oil palm, jatropha,sugar cane, and cassava; 1.50 million ha of which is for jatropha. To support the development of those commodities,the biophysical land suitability evaluation has been conducted. The result revealed that there are a substantial landof about 76.40 million ha for oil palm, coconut, maize, cassava, sugar cane, cotton, sago palm, and jatropha, buta large proportion of the lands have been used for agricultural and nonagricultural purposes. One of the problemsin bioenergy development is the land competition for bioenergy and food producing commodities. Intensificationand diversification of the current bioenergy and food producing crops, per se, will not fulfill the national needs,such that extensification is necessary to avoid the negative impacts on the national food security. An overlaybetween land suitability and land use maps of 2000-2004 period revealed that are substantial land areas of about 7million ha for annual crops and 15.30 million ha for perennial crops. The lands are currently under secondaryforest, bushes, imperata grassland and savanna, and those being abandoned. However, the land holdings need to beidentified.Keywords: Land suitability, bioenergy
Potensi dan Ketersediaan Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Anny Mulyani; Sofyan Ritung; Irsal Las
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 2 (2011): Juni 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n2.2011.p73-80

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan laju pertambahan lahan pertanian. Akibatnya, jumlah petanigurem dengan kepemilikan lahan kurang dari 0,50 ha bertambah dari 10,80 juta rumah tangga petani (RTP) padatahun 1993 menjadi lebih dari 15 juta RTP pada 2010. Selain itu, konversi lahan, degradasi lahan dan air, perubahaniklim, dan kerusakan lingkungan menjadi kendala utama dalam pembangunan pertanian di masa yang akan datang.Apabila konversi lahan dapat ditekan 60.000 ha/tahun dan sawah baru bertambah 67.700 ha/tahun maka luas lahanyang dibutuhkan untuk mempertahankan swasembada beras dan pangan lainnya sampai tahun 2020 secara kumulatifmencapai 1,61 juta ha atau 6,08 juta ha hingga tahun 2050. Untuk lahan kering diperlukan perluasan sekitar 11,75juta ha menjelang tahun 2050. Apabila kebutuhan energi juga akan dipasok dari bahan baku pangan (jagung, kedelai,ubi kayu, tebu, kelapa, kelapa sawit) maka lahan yang dibutuhkan makin luas. Berdasarkan sifat biofisik, lahan yangsesuai untuk pertanian dan saat ini belum dimanfaatkan mencapai 30,67 juta ha dan 8,28 juta ha di antaranya sesuaiuntuk sawah. Lahan tersebut belum diketahui status kepemilikannya, tetapi sebagian besar (20,40 juta ha) beradadi kawasan hutan (hutan produksi, hutan konversi, HPH) dan 10,30 juta ha berada di kawasan budi daya pertanian.Selain dengan perluasan, pemanfaatan lahan perlu dioptimalkan melalui intensifikasi, peningkatan intensitastanam (IP200, IP300, IP400), pengembangan inovasi teknologi, perbaikan pengelolaan DAS, konservasi tanah danair, serta perlindungan lahan terhadap konversi, penelantaran, dan degradasi.
Potensi dan Ketersediaan Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Anny Mulyani; Sofyan Ritung; Irsal Las
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 2 (2011): Juni 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n2.2011.p73-80

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk tidak seimbang dengan laju pertambahan lahan pertanian. Akibatnya, jumlah petanigurem dengan kepemilikan lahan kurang dari 0,50 ha bertambah dari 10,80 juta rumah tangga petani (RTP) padatahun 1993 menjadi lebih dari 15 juta RTP pada 2010. Selain itu, konversi lahan, degradasi lahan dan air, perubahaniklim, dan kerusakan lingkungan menjadi kendala utama dalam pembangunan pertanian di masa yang akan datang.Apabila konversi lahan dapat ditekan 60.000 ha/tahun dan sawah baru bertambah 67.700 ha/tahun maka luas lahanyang dibutuhkan untuk mempertahankan swasembada beras dan pangan lainnya sampai tahun 2020 secara kumulatifmencapai 1,61 juta ha atau 6,08 juta ha hingga tahun 2050. Untuk lahan kering diperlukan perluasan sekitar 11,75juta ha menjelang tahun 2050. Apabila kebutuhan energi juga akan dipasok dari bahan baku pangan (jagung, kedelai,ubi kayu, tebu, kelapa, kelapa sawit) maka lahan yang dibutuhkan makin luas. Berdasarkan sifat biofisik, lahan yangsesuai untuk pertanian dan saat ini belum dimanfaatkan mencapai 30,67 juta ha dan 8,28 juta ha di antaranya sesuaiuntuk sawah. Lahan tersebut belum diketahui status kepemilikannya, tetapi sebagian besar (20,40 juta ha) beradadi kawasan hutan (hutan produksi, hutan konversi, HPH) dan 10,30 juta ha berada di kawasan budi daya pertanian.Selain dengan perluasan, pemanfaatan lahan perlu dioptimalkan melalui intensifikasi, peningkatan intensitastanam (IP200, IP300, IP400), pengembangan inovasi teknologi, perbaikan pengelolaan DAS, konservasi tanah danair, serta perlindungan lahan terhadap konversi, penelantaran, dan degradasi.
POTENSI SUMBER DAYA LAHAN DAN OPTIMALISASI PENGEMBANGAN KOMODITAS PENGHASIL I ndonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk pengembang- an berbagai komoditas pertanian. Luas daratan Indonesia mencapai 188,20 juta ha, yang terdiri atas 148 ju Anny Mulyani; Irsal Las
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 27, No 1 (2008): Maret, 2008
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v27n1.2008.p31-41

Abstract

Land resources potential and optimalization of bioenergy producing commodities development in IndonesiaOne of the current issues in Indonesia is the scarcity of fossil fuel availability in such a way that the alternativerenewable energy sources need to be explored. Various plants have potential as bioenergy, such as oil palm,coconut, maize, cassava, sugar cane, sago palm, and jatropha. The National Team for Bio-Fuel Resources havetargeted the development of 6.50 million ha land for bio-fuel production in 2005-2015 for oil palm, jatropha,sugar cane, and cassava; 1.50 million ha of which is for jatropha. To support the development of those commodities,the biophysical land suitability evaluation has been conducted. The result revealed that there are a substantial landof about 76.40 million ha for oil palm, coconut, maize, cassava, sugar cane, cotton, sago palm, and jatropha, buta large proportion of the lands have been used for agricultural and nonagricultural purposes. One of the problemsin bioenergy development is the land competition for bioenergy and food producing commodities. Intensificationand diversification of the current bioenergy and food producing crops, per se, will not fulfill the national needs,such that extensification is necessary to avoid the negative impacts on the national food security. An overlaybetween land suitability and land use maps of 2000-2004 period revealed that are substantial land areas of about 7million ha for annual crops and 15.30 million ha for perennial crops. The lands are currently under secondaryforest, bushes, imperata grassland and savanna, and those being abandoned. However, the land holdings need to beidentified.Keywords: Land suitability, bioenergy