Kualiatas air memegang peranan penting dalam meningkatkan produkdi budidaya ikan. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu ikan yang dibudidayakan secara luas di banyak Negara termasuk Indonesia. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi, budidaya ikan nila dialakukan secara intensif. Budidaya secara intensif dicirikan dengan padat tebar yang tinggi dan pemeberian pakan yang mengandung protein tinggi. Padat tebar yang tinggi diikuti dengan pemberian pakan berkualitas harus diiringi dengan kontrol kualitas air yang baik. Sistem akuaponik merupakan sistem kombinasi antara sistem akuakultur dan hidroponik yang memiliki prinsip resirkulasi yang bertujuan untuk pengontrolan kualitas air. Sistem akuaponik juga dapat menjadi solusi untuk peningkatan produksi budidaya ikan nila dan pemanfaatan lahan. Berdasarkan hal di atas maka penelitian ini bertujuan untuk membandingkan beberapa parameter kualitas air dalam sistemakuaponik dan sistem konvensional, mengetahui efektivitas sistem akuaponik dalam mereduksi senyawa Nitrit dan Amonia hasil budidaya ikan nila serta mengetahui korelasi antara kualitas air dan pertumbuhan ikan nila dalam sistem akuaponik. Penelitian ini dialkukan selama 30 hari untuk mengukur beberapa parameter kualitas air diantaranya suhu, DO, pH, NO3 dan NH3. Penelitian ini menggunakan dua variabel dengan tiga kali pengulangan setiap variabelnya. Hasil yang diperoleh daripenelitian ini berupa rata-rata nilai parameter kualitas air yang diamati yang menyatakan bahwa sistem akuaponik mampu mereduksi senyawa Ammonia serta mengkonversinya menjadi senyawa Nitrat yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman.