Yeanneke L. Tinungki
Politeknik Negeri Nusa Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN CHRONIK KIDNEY DISEASE (CKD) PENDERITA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DAERAH LIUNKENDAGE TAHUNA Detty J. Kalengkongan; Yenny B. Makahaghi; Yeanneke L. Tinungki
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.699 KB)

Abstract

Chronik Kidney Disease (CKD)adalah kerusakan pada bagian ginjal yang menyebabkan fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit CKD biasanya disertai dengan komplikasi seperti penyakit cardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit saluran cerna, kelainan pada otot dan tulang, kulit serta anemia. Pengelolaan CKD lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yaitu hemodialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal. Rumusan Masalah “Apakah faktor–faktor risiko yang berhubungandengan kejadian Chronik KidneyDisease (CKD) penderita yang dirawat di Rumah Sakit Daerah Liukendage Tahuna”?Tujuan Penellitian Untuk mengetahui faktor – faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ChonikKidny Disease (CKD) penderita yang di rawat di Rumah Sakit Daerah Liun-Kendage Tahuna.Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan croossectional. Sampel semua penderita CKD yang dirawat selama penelitian berlangsung yang memenuhi kriteria sebanyak 50 responden. Hasil Penelitian. Dari hasil uji analisis Bivariat faktorfaktor risiko yang berhubungan dengan CKD, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara hypertensi dengan kejadian CKD, dilihat dari nilai p kurang dari 0,05 (p sama dengan 0,895),dan nilai OR sama dengan 2,924, CI sama dengan 1,284- 3,004. Terdapat hubungan penyakit DM, dengan kejadian CKD, nilai signifikan p kurang dari 0,009 lebih kecil dari 0,05 (0,009 p lebih dari 0,05), Nilai (OR sama dengan 3,063, CI sama dengan 1,323-3,478). Terdapat hubungan antara Pyelonefritis/infksi ginjal dengan kejadian CKD, dengan nilai p sama dengan 0,000 (0,000 kurang dari 0,05). Nilai OR sama dengan 5,063 (95 persen; CI sama dengan 2,144- 4,861). Tidak terdapat hubungan perokok dengan kejadian CKD. Nilai p sama dengan 0,812 (0,812 kurang dari 0,05). Nilai OR sama dengan1,868 (95 persen; CI sama dengan 0,272-2,778). Tidak terdapat hubungan kebiasaan minum alkohol dengan kejadian CKD. Nilai P sama dengan 0,991 kurang dari p0,05). Dari Nilai OR 0,993 (95 persen; CI sama dengan 0,312-3,158).
PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA DI DAERAH KEPULAUAN Mareike D. Patras; Yeanneke L. Tinungki
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Imiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i2.379

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga keluarga atau anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan dibidang kesehatan di masyarakat. Hal ini terjadi karena kurangnya perilaku hidup bersih sehat keluarga. Guna mencegah penyakit menular dan tidak menular, setiap anggota rumah tangga perlu diberdayakan,dalam melaksanakan 10 (sepuluh) indikator PHBS Pelaksanaan PHBS Kabupaten Sangihe tahun 2017 50,40 persen. Di Kecamatan Tabukan Selatan Tengah 280 KK Keluarga yang di pantau ,yang ber PHBS 114 (40,2 persen). Tujuan penelitian ingin mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Metode penelitian dengan menggunakan rancangan Cross sectional study. Hasil penelitian tidak ada hubungan pengetahuan dengan penerapan Perilaku hidup Bersih Sehat diperoleh nilai P yaitu sama dengan 0,171 lebih dari ᾳ 0,05 dan ada hubungan antara sikap dengan penerapan Perilaku hidup Bersih Sehat nilai p value 0,03 kurang dari ᾳ (0.05). Disarankan agar setiap anggota keluarga termotivasi melaksanakan 10 indikator PHBS Clean and Healty living behavior showed of fammily pattern live style in order to prevent infectious and non-communicable diseases, every member of the household needs to be empowered in implementing 10 (ten) indicators of Clean and Healthy Living Behavior. In 2017 the implementation in Sangihe District was 50.40 percent. The family monitored in Tabukan Selatan Tengah Subdistrict were 280 families, apply clean and healthy living behavior about 114 (40.2 percent). Method of those reaseach apply cross sectional study, design and the result of the research show that was not a relationship between knowledge and clean healthy life behavior with p value 0.171 lebih dari ᾳ (0.05) and those was a relationship between attitude and clean healthy lifestyle, p value 0.03 kurang dari ᾳ (0.05). The member of fammily incentive to motivate ten (10) standards of Clean Healty living behavior.