UNTUNG SETYO BUDI
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang Jl. Raya Karangploso Po Box 199, Malang - Jawa Timur

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ADAPTASI KLON-KLON RAMI DI ANTARA KELAPA UNTUNG SETYO BUDI; RR. SRI HARTATI; RULLY D. PUR WATT PUR WATTI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 11, No 4 (2005): DESEMBER 2005
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v11n4.2005.140-145

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk mendapatkan klon-klon unggul rami untuk lahan diantara pohon kelapa, telah dilaksanakan pada bulan April 1999 - Maret2000, di lahan kebun plasma PIR-Kelapa 5 (NES 5) Desa Mekarsari,Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tanaman kelapahibrida ditanam pada tahun 1993/1994 dengan jarak tanam 9 m x 9 m, dansudah berproduksi. Perlakuan terdiri dari 12 klon rami yang disusun dalamrancangan acak kelompok dan diulang 3 kali. Klon-klon tersebut adalahPujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902, Indochina, Kotaraja,Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 dan Pujon 601. Bibit/rhizomaditanam dengan jarak tanam 50 cm x 80 cm satu stek per lubang, pada plotberukuran 4 m x 9 m. Kapur dan pupuk kandang diberikan bersamaandengan pengolahan tanah dengan dosis masing-masing 2 ton dan 20 tonper hektar. Sedangkan pupuk buatan diberikan pada 10 hari setelah tanamdengan dosis 200 kg urea + 150 kg SP-36 + 100 kg KC1 per hektar.Pemupukan selanjutnya dilakukan 7-10 hari setiap sehabis panen/pangkasdengan dosis yang sama. Panen pertama dilakukan pada 70 HST,sedangkan panen berikutnya setiap dua bulan sekali. Pengamatan padasebelum dan sesudah panen dilakukan terhadap tinggi tanaman, diameterbatang, jumlah anakan per rumpun, bobot brangkasan segar, bobot batangsegar dan bobot kering china grass. Hasil penelitian menunjukkan bahwaklon Pujon 10, Pujon 13, Padang 3, Bandung A dan Indochina merupakanklon-klon yang memiliki daya adaptasi tinggi di lahan antara pohon kelapadi Ciamis sampai dengan panen ke empat.Kata kunci: Rami, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptasi, kebun kelapa,tanaman sela, Jawa BaratABSTRACTAdaptation of ramie clones in coconut plantationAn experiment to find out the promising clones of ramie in coconutplantation in Mekarsari, Cimerak,West Java from April 1999 to March2000. Coconut trees in the experiment location were planted in 1993/1994with plant spacing 9 x 9 m and have already producted. Twelve ramiclones viz. Pujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902,Indochina, Kotaraja, Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 and Pujon601, was evaluated using Randomized Block Design (RBD) with threereplications. Rami rhizome was planted in 4 m x 9 m plot size with 50 cmx 80 cm plant spacing and one rhizome per hole. Lime (2 ton/ha) andorganic manure (20 ton/ha) were applied during land preparation. Organicfertilizers were applied 10 days after planting 200 kg urea •+• 150 kg SP-36+ 100 kg KC1 per hectare. The next fertilizing was conducted 7 - 10 daysevery after harvest with the same doses. The first harvesting time was 70days after planting and the folowing harvests were conducted every twomonths. Parameters observed were plant height, stem diameter, plantnumber per scrub, fresh wight biomass, stem fresh wight and chinagrassdry weight. Research result indicated that ramie clones viz. Pujon 10,Pujon 13, Padang 3, Bandung A, and Indochina, were more adaptable incoconut plantation in Ciamis, West Java, up to the fourth harvest.Ramie, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptation, coconplantation, intercrop, West Java
KETAHANAN BEBERAPA AKSESI KENAF TERHADAP NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp) UNTUNG SETYO BUDI; RR. SRI HARTATI; CECE SUHARA
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 11, No 4 (2005): DESEMBER 2005
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v11n4.2005.129-133

Abstract

ABSTRAKNematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan penyakit yangtergolong penting dan banyak menyerang pertanaman kenaf di lahanpengembangan  maupun  perbenihan  sehingga  banyak  menimbulkankerugian bagi petani karena terjadi penurunan produktivitas. Salah satucara untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menggunakanvarietas tahan. Evaluasi plasma nutfah merupakan tahap awal untukmengetahui potensi yang ada pada tiap-tiap aksesi yang nantinya bisadipergunakan sebagai sumber gen ketahanan. Kegiatan untuk mengetahuitingkat ketahanan 23 aksesi kenaf (Hibiscus cannabinus) dan 3 aksesikerabat liarnya (Hibiscus asetosela dan Hibiscus radiatus) terhadapserangan nematoda puru akar (NPA) dilakukan di rumah kaca danlaboratorium Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang padabulan Agustus - Desember 2003. Penelitian mengacu pada Metode Taylordan Sasser yang dimodifikasi, sedangkan penilaian tingkat ketahanan  jmenggunakan metode Canto-Saenz. Benih kenaf ditanam dalam pollybagberisi media tanah-pasir-pupuk kandang seberat 10 kg dengan perban-dingan 5:3:2, diulang 10 kali. Pada umur 15 hari setelah tanam, tanamandiinokulasi dengan massa larva Meloidogyine spp stadium dua sebanyak 40 larvaper 100 ml tanah (atau 4000 larva per polybag). Pengamatan dilakukan pada30  hari  setelah  inokulasi  atau  45  hari  setelah  tanam,  yaituterhadapjumlah puru akar, populasi larva NPA dalamtanah dan akar, sertatinggi dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semuaaksesi kenaf (H. cannabinus) tidak tahan terhadap serangan NPA, namun tigaaksesi  dari  kerabat  liamya,  yaitu  SSRH/1010  H  (H.  asetosela),SSRH/1023 H (H. asetosela) dan Kal II (H. radiatus) memiliki sifat tahanterhadap NPA Ketiga aksesi tersebut diharapkan bisa dipergunakan sebagaitetua tahan nematoda puru akar pada persilangan interspesifik dengan kenafkomersial.Kata kunci : Kenaf, Hibiscus cannabinus, plasma nutfah, penyakit ketahanan, nematoda puru akarABSTRACTResistance of kenaf accessions to root knot nematodes Root knot nematode (Meloidogyne spp) is the main pest of kenafboth the field and nursery. This reduced kenaf farmer's income because itdecreased the productivity. One of the solutions to eliminate this problemis utilization of resistant variety. Evaluation of germplasm is one of themethods to identify tolerant accessions to root knot nematode. Theexperiment aimed to screen the level of resistance of kenaf and allied fibreaccessions to root knot nematodes (RKN). The activity was conducted at thelaboratory and the green house of Indonesian Research Institute for Tobacco andFibre  Crops,  Malang  from  August  to  December  2003.  Theexperiment used modified Taylor and Sasser method, while to determinelevel of plant resistance used Canto-Saenz method. Kenaf seeds were plantedin  polybags  consisting  of  media  soil-sand-cattle  manure  10  kgpolybag with both in the replicated ten times. Number of RKN larvaetested were 40 larvae/l00 ml soil or 4000 larvae/polybag, which wereinoculated 15 days after planting. Observation was done 30 days afterinoculation or 45 days after planting on the numbers of galls on root,population of RKN in the soil and root, plant height and stem diameter.Research result showed that three accessions from allied fibre of kenaf,namely SSRH/1010 H (H. asetosela), SSRH/1023 H (H. asetosela) and Kal II(H. radiatus) were resistant to RKN, while, all of 23 accessions of kenaf (H.cannabinus) were susceptible to highly susceptible to RKN. There threeaccessions can be used as resostant parent on inter specific hybridization.
ADAPTASI KLON-KLON RAMI DI ANTARA KELAPA UNTUNG SETYO BUDI; RR. SRI HARTATI; RULLY D. PUR WATT PUR WATTI
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 11, No 4 (2005): DESEMBER 2005
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v11n4.2005.140-145

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk mendapatkan klon-klon unggul rami untuk lahan diantara pohon kelapa, telah dilaksanakan pada bulan April 1999 - Maret2000, di lahan kebun plasma PIR-Kelapa 5 (NES 5) Desa Mekarsari,Kecamatan Cimerak, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tanaman kelapahibrida ditanam pada tahun 1993/1994 dengan jarak tanam 9 m x 9 m, dansudah berproduksi. Perlakuan terdiri dari 12 klon rami yang disusun dalamrancangan acak kelompok dan diulang 3 kali. Klon-klon tersebut adalahPujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902, Indochina, Kotaraja,Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 dan Pujon 601. Bibit/rhizomaditanam dengan jarak tanam 50 cm x 80 cm satu stek per lubang, pada plotberukuran 4 m x 9 m. Kapur dan pupuk kandang diberikan bersamaandengan pengolahan tanah dengan dosis masing-masing 2 ton dan 20 tonper hektar. Sedangkan pupuk buatan diberikan pada 10 hari setelah tanamdengan dosis 200 kg urea + 150 kg SP-36 + 100 kg KC1 per hektar.Pemupukan selanjutnya dilakukan 7-10 hari setiap sehabis panen/pangkasdengan dosis yang sama. Panen pertama dilakukan pada 70 HST,sedangkan panen berikutnya setiap dua bulan sekali. Pengamatan padasebelum dan sesudah panen dilakukan terhadap tinggi tanaman, diameterbatang, jumlah anakan per rumpun, bobot brangkasan segar, bobot batangsegar dan bobot kering china grass. Hasil penelitian menunjukkan bahwaklon Pujon 10, Pujon 13, Padang 3, Bandung A dan Indochina merupakanklon-klon yang memiliki daya adaptasi tinggi di lahan antara pohon kelapadi Ciamis sampai dengan panen ke empat.Kata kunci: Rami, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptasi, kebun kelapa,tanaman sela, Jawa BaratABSTRACTAdaptation of ramie clones in coconut plantationAn experiment to find out the promising clones of ramie in coconutplantation in Mekarsari, Cimerak,West Java from April 1999 to March2000. Coconut trees in the experiment location were planted in 1993/1994with plant spacing 9 x 9 m and have already producted. Twelve ramiclones viz. Pujon 10, Pujon 13, Bandung A, Pujon 9, Pujon 902,Indochina, Kotaraja, Japan I, Hakuki, Padang 3, Jawa Timur 3-0 and Pujon601, was evaluated using Randomized Block Design (RBD) with threereplications. Rami rhizome was planted in 4 m x 9 m plot size with 50 cmx 80 cm plant spacing and one rhizome per hole. Lime (2 ton/ha) andorganic manure (20 ton/ha) were applied during land preparation. Organicfertilizers were applied 10 days after planting 200 kg urea •+• 150 kg SP-36+ 100 kg KC1 per hectare. The next fertilizing was conducted 7 - 10 daysevery after harvest with the same doses. The first harvesting time was 70days after planting and the folowing harvests were conducted every twomonths. Parameters observed were plant height, stem diameter, plantnumber per scrub, fresh wight biomass, stem fresh wight and chinagrassdry weight. Research result indicated that ramie clones viz. Pujon 10,Pujon 13, Padang 3, Bandung A, and Indochina, were more adaptable incoconut plantation in Ciamis, West Java, up to the fourth harvest.Ramie, Boehmeria nivea L. Gaud, adaptation, coconplantation, intercrop, West Java
KETAHANAN BEBERAPA AKSESI KENAF TERHADAP NEMATODA PURU AKAR (Meloidogyne spp) UNTUNG SETYO BUDI; RR. SRI HARTATI; CECE SUHARA
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 11, No 4 (2005): DESEMBER 2005
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v11n4.2005.129-133

Abstract

ABSTRAKNematoda puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan penyakit yangtergolong penting dan banyak menyerang pertanaman kenaf di lahanpengembangan  maupun  perbenihan  sehingga  banyak  menimbulkankerugian bagi petani karena terjadi penurunan produktivitas. Salah satucara untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menggunakanvarietas tahan. Evaluasi plasma nutfah merupakan tahap awal untukmengetahui potensi yang ada pada tiap-tiap aksesi yang nantinya bisadipergunakan sebagai sumber gen ketahanan. Kegiatan untuk mengetahuitingkat ketahanan 23 aksesi kenaf (Hibiscus cannabinus) dan 3 aksesikerabat liarnya (Hibiscus asetosela dan Hibiscus radiatus) terhadapserangan nematoda puru akar (NPA) dilakukan di rumah kaca danlaboratorium Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang padabulan Agustus - Desember 2003. Penelitian mengacu pada Metode Taylordan Sasser yang dimodifikasi, sedangkan penilaian tingkat ketahanan  jmenggunakan metode Canto-Saenz. Benih kenaf ditanam dalam pollybagberisi media tanah-pasir-pupuk kandang seberat 10 kg dengan perban-dingan 5:3:2, diulang 10 kali. Pada umur 15 hari setelah tanam, tanamandiinokulasi dengan massa larva Meloidogyine spp stadium dua sebanyak 40 larvaper 100 ml tanah (atau 4000 larva per polybag). Pengamatan dilakukan pada30  hari  setelah  inokulasi  atau  45  hari  setelah  tanam,  yaituterhadapjumlah puru akar, populasi larva NPA dalamtanah dan akar, sertatinggi dan diameter batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semuaaksesi kenaf (H. cannabinus) tidak tahan terhadap serangan NPA, namun tigaaksesi  dari  kerabat  liamya,  yaitu  SSRH/1010  H  (H.  asetosela),SSRH/1023 H (H. asetosela) dan Kal II (H. radiatus) memiliki sifat tahanterhadap NPA Ketiga aksesi tersebut diharapkan bisa dipergunakan sebagaitetua tahan nematoda puru akar pada persilangan interspesifik dengan kenafkomersial.Kata kunci : Kenaf, Hibiscus cannabinus, plasma nutfah, penyakit ketahanan, nematoda puru akarABSTRACTResistance of kenaf accessions to root knot nematodes Root knot nematode (Meloidogyne spp) is the main pest of kenafboth the field and nursery. This reduced kenaf farmer's income because itdecreased the productivity. One of the solutions to eliminate this problemis utilization of resistant variety. Evaluation of germplasm is one of themethods to identify tolerant accessions to root knot nematode. Theexperiment aimed to screen the level of resistance of kenaf and allied fibreaccessions to root knot nematodes (RKN). The activity was conducted at thelaboratory and the green house of Indonesian Research Institute for Tobacco andFibre  Crops,  Malang  from  August  to  December  2003.  Theexperiment used modified Taylor and Sasser method, while to determinelevel of plant resistance used Canto-Saenz method. Kenaf seeds were plantedin  polybags  consisting  of  media  soil-sand-cattle  manure  10  kgpolybag with both in the replicated ten times. Number of RKN larvaetested were 40 larvae/l00 ml soil or 4000 larvae/polybag, which wereinoculated 15 days after planting. Observation was done 30 days afterinoculation or 45 days after planting on the numbers of galls on root,population of RKN in the soil and root, plant height and stem diameter.Research result showed that three accessions from allied fibre of kenaf,namely SSRH/1010 H (H. asetosela), SSRH/1023 H (H. asetosela) and Kal II(H. radiatus) were resistant to RKN, while, all of 23 accessions of kenaf (H.cannabinus) were susceptible to highly susceptible to RKN. There threeaccessions can be used as resostant parent on inter specific hybridization.