ELSJE T. TENDA
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KARAKTER VEGETATIF DE NGAN PRODUKSI PATI SAGU BARUQ ELSJE T. TENDA; . MIFTAHORRACHMAN
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 20, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v20n4.2014.203-210

Abstract

ABSTRAK Sagu baruq merupakan tanaman sumber karbohidrat yang diambil dari batang. Masalah yang dihadapi adalah seleksi produksi pati pada setiap pohon. Banyak atau sedikitnya produksi pati akan diketahui setelah pohon ditebang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi genetik plasma nutfah sagu baruq, terutama untuk mengetahui korelasi antara  karakter-karakter  vegetatif  dengan  produksi  pati,  yang  dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seleksi tetua. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk mendapatkan informasi ini adalah metode sidik lintas. Karakter yang diamati adalah tinggi batang, jumlah daun, panjang rachis, panjang dan lebar petiol, panjang, lebar, dan jumlah anak daun, serta berat batang, empulur, dan pati. Pengumpulan data dilakukan dengan mengacu pada metode Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan tahun 2005. Data yang terkumpul dianalisis koefisien korelasinya untuk mengetahui hubungan langsung dan tidak langsung karakter-karakter vegetatif dengan berat  tepung  sebagai  komponen  hasil.  Perhitungan  koefisien  lintas mengacu pada metode matriks oleh Singh dan Chaudari. Hasil yang diperoleh   menunjukkan   terdapat   enam   karakter   yang   berpengaruh langsung terhadap berat tepung dan dapat dijadikan seleksi peningkatan produksi pati sagu baruq di Tabukan Tengah. Sementara itu, di Manganitu, terdapat sembilan karakter yang dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi untuk perbaikan tanaman. Selain pengaruh langsung, dihasilkan juga 12 pengaruh tidak langsung yang dapat dipertimbangkan sebagai kriteria seleksi populasi sagu baruq di Tabukan Tengah dan 10 pengaruh tidak langsung untuk Manganitu.Kata kunci:  Arenga macrocarpha,  hubungan, karakter vegetatif, produksi pati   Relationship Between Vegetative Characters an d SagoBaruq Starch Production From Sangihe District ABSTRACT Baruq sagu is an important source of carbohydrate from the stem, constrain in cultivation was difficulty in selecting high yield plants. The experiment   was   conducted   at   the   District   Tabukan   Tengah   and Manganitu Sangihe Regency, North Sulawesi in May 2012. The purpose of this study was to obtain genetic information for germplasm of sago Baruq,  especially  to  determine  the  correlation  between  vegetative characters  and the production of starch, which  later can be used as the selection of mother palms. One of the tools that can be used to obtain this  information was the method of path analysis. Research methods used  was direct observation in the field. The number of plants observed for  each  site 1 0    trees,  which  were  randomly  selected.  Characters observed were plant height, number of leaves, rachis length, length of petiol, petiol width, length of the leaf,  width of  leaf,  number of leaves, stems weight, pith weight, and weight of starch. The collected data were analyzed  to  determine  the  direct  and  indirect  relationship  between vegetative characters and weight of starch using path analysis. The result showed  that 10  vegetative  characters  of  Baruq  sago  population  in Tabukan  Tengah   District,  Sangihe  regency  produced  six  characters directly influence the character of the starch weight and can be used as selection   criteria   to   increasing   production   of   baruq   sago   starch. Meanwhile, in District Manganitu 9 characters can be used as selection criteria for crop  improvement. In  addition to the direct  effects, 12 indirect effects can be considered as a selection criteria for sago baruq population in District Tabukan Tengah and 10 indirect effects for the population baruq sago in the District Manganitu. Keywords:   Arenga  macrocarpha ,  relationships,  vegetative  character,       starch production
Identifikasi Jenis-Jenis Rotan Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo, Sulawesi Utara Hengky Novarianto; Elsje T. Tenda; H. F. Mangindaan; , Miftahurrachman
Zuriat Vol 11, No 2 (2000)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v11i2.6672

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis-jenis rotan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Gorontalo, Sulawesi Utara. Observasi dilakukan di Kecamatan Suwawa yang merupakan kawasan cagar alam. Jenis-jenis rotan yang dijumpai dicatat dan diidentifikasi berdasarkan karakteristik batang dan daun. Frekuensi setiap jenis rotan ditentukan berdasarkan kepadatan populasi setiap jenis pada beberapa tinggi tempat. Informasi ini akan menggambarkan keadaan jenis dan po pulasi rotan di Kawasan Taman Nasional, dan menduga tingkat erosi genetis rotan. Penelitian dilakukan pada bulan September 2000. Hasil eksplorasi dan identifikasi jenis-jenis rotan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dijumpai sebanyak 17 jenis rotan berdasarkan nama lokal. Beberapa diantaranya teridentifikasi dengan nama Latin. Dari 17 jenis rotan ini diperoleh delapan jenis rotan tumbuh berumpun, dan tujuh jenis tumbuh tunggal. Jenis rotan yang paling dominan penyebarannya adalah rotan Batang (Calamus zollingeri) dan rotan Susu (Daemonorops sp.). Keragaman karakter antar jenis rotan diperlihatkan oleh karakteristik batang yaitu panjang ruas buku dan diameter batang. Diameter batang terbesar ditemukan pada jenis rotan Batang (4.7 cm) dan Tikus (0.8 cm). Keragaman daun diperlihatkan oleh karakter panjang rachis dan petiole, jumlah pinak daun, dan panjang serta lebar pinak daun. Hasil penelitian jumlah dan jenis rotan pada beberapa tinggi tempat diperoleh bahwa pada 100 m dpl hanya ditemukan dua jenis rotan, yaitu rotan Batang dan Susu, kemudian pada 200 m dpl dijumpai empat jenis rotan, yakni rotan Batang, Susu, Tohiti, dan Topalo, dan di atas 300 m dpl. dijumpai lima jenis rotan, yaitu rotan Batang, Susu, Tohiti, Maneaku, dan Siombu. Keadaan ini memperlihatkan telah terjadi erosi genetis rotan di Kawasan Taman Nasional ini, dan perlu perencanaan serta tindakan pengembangan rotan kembali untuk konservasi in situ.