Alkohol (C2H5OH) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter dan kloroform, diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi. Beras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) merupakan bahan yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 79,40 gram dalam 100 gram bahan. Dari komposisi kimiawinya diketahui bahwa karbohidrat penyusun utama beras ketan adalah pati. Singkong (Manihot sp.) merupakan tanaman yang kandungan karbohidrat serta energi cukup tinggi, bahan baku yang sangat baik untuk produk fermentasi, karena kadar pati yang tinggi. Tapai ketan putih dan singkong setelah dilakukan fermentasi dengan menggunakan ragi bisa menghasilkan alkohol. Alkohol tersebut dapat dihasilkan karena bahan yang dicampur dengan ragi yang di dalamnya terdapat khamir yaitu saccharomyces cerevisiae yang berfungsi merombak pati yang terkandung dalam tapai menjadi alkohol. Pada proses fermentasi tapai tersebut, pemberian dosis ragi yang berbeda menghasilkan kadar alkohol yang berbeda pula. Dari hasil penelitian yang menggunakan 3 dosis ragi yang berbeda, bahwa semakin tinggi dosis ragi yang diberikan maka semakin tinggi kadar alkohol yang dihasilkan, karena pemberian dosis ragi yang semakin banyak berarti memiliki khamir yang banyak pula. Penelitian uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong ini dilakukan dengan meggunakan dosis ragi yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dosis ragi (0,25 %, 0,5 %, dan 1%) yang diberikan pada fermentasi tapai ketan putih dan singkong menghasilkan kadar alkohol yang berbeda. Kadar alkohol yang dihasilkan dari fermentasi tapai ketan putih yang paling tinggi yaitu pada pemberian dosis ragi 1 %, kemudian diikuti dosis ragi 0,5 % dan yang paling rendah adalah pada pemberian dosis ragi 0,25 %. Hal yang sama juga terdapat pada tapai singkong.