Fathnur fathnur
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Analisis Neraca Air untuk Perencanaan Pertanian di Kabupaten Konawe Selatan Fathnur fathnur; Thamrin Kunta; Musyadik Musyadik
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jsdl.v15n1.2021.46-56

Abstract

Abstract. Water is a natural resource that has various functions for both potable water and economic activities such as industry, agriculture and tourism. The availability of groundwater, which mostly comes from rainfall, is an important limiting factor for increasing plant production. The concept of the environmental hydrological cycle (for example in a watershed) states that the amount of water somewhere on the earth surface is influenced by the amount of water that enters / absorbs (input) and leaves (output) at a certain time. The balance of water input and output at a certain area is known as water balance. Water balance is a method that can be used to see the availability of groundwater for plant at a certain time. One of the procedures for calculating the water balance is based on the Thornthwaite and Mather (1957) method. Water balance calculation needs to be done in every agricultural planning in line with climate change. The purpose of this paper is to examine the use of a general water balance for agricultural planning in Konawe Selatan District, Southeast Sulawesi Province. Abstrak. Air merupakan sumberdaya alam yang memiliki beragam fungsi baik sebagai konsumsi air bersih maupun kegiatan perekonomian seperti industri, pertanian, dan pariwisata. Ketersediaan air tanah yang sebagian besar berasal dari curah hujan merupakan factor pembatas yang penting bagi peningkatan produksi suatu tanaman. Konsep siklus hidrologi lingkungan menyatakan bahwa jumlah air disuatu luasan tertentu di permukaan bumi dipengaruhi oleh besarnya air yang masuk/meresap (input) dan keluar (output) pada jangka waktut ertentu. Neraca  masukan dan keluaran air disuatu tempat dikenal sebagai neraca air (waterbalance). Neraca air merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk melihat ketersediaan air tanah bagi tanaman pada waktut ertentu. Salah satu prosedur perhitungan neraca air adalah berdasarkan metode Thorntwaite dan Mather (1957) dengan satuan tinggi air (mm). Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menelaah penggunaan neraca air umum untuk perencanaan pertanian berdasarkan hasilpenelitian di Kecamatan Lamooso Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.   
UJI KADAR ALKOHOL PADA TAPAI KETAN PUTIH (Oryza sativa L. var glutinosa DAN SINGKONG (Manihot sp.) MELALUI FERMENTASI DENGAN DOSIS RAGI YANG BERBEDA Fathnur Fathnur
Jurnal Agrisistem Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alkohol (C2H5OH) adalah cairan transparan, tidak berwarna, cairan yang mudah bergerak, mudah menguap, dapat bercampur dengan air, eter dan kloroform, diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi. Beras ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) merupakan bahan yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 79,40 gram dalam 100 gram bahan. Dari komposisi kimiawinya diketahui bahwa karbohidrat penyusun utama beras ketan adalah pati. Singkong (Manihot sp.) merupakan tanaman yang kandungan karbohidrat serta energi cukup tinggi, bahan baku yang sangat baik untuk produk fermentasi, karena kadar pati yang tinggi. Tapai ketan putih dan singkong setelah dilakukan fermentasi dengan menggunakan ragi bisa menghasilkan alkohol. Alkohol tersebut dapat dihasilkan karena bahan yang dicampur dengan ragi yang di dalamnya terdapat khamir yaitu saccharomyces cerevisiae yang berfungsi merombak pati yang terkandung dalam tapai menjadi alkohol. Pada proses fermentasi tapai tersebut, pemberian dosis ragi yang berbeda menghasilkan kadar alkohol yang berbeda pula. Dari hasil penelitian yang menggunakan 3 dosis ragi yang berbeda, bahwa semakin tinggi dosis ragi yang diberikan maka semakin tinggi kadar alkohol yang dihasilkan, karena pemberian dosis ragi yang semakin banyak berarti memiliki khamir yang banyak pula. Penelitian uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong ini dilakukan dengan meggunakan dosis ragi yang berbeda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dosis ragi (0,25 %, 0,5 %, dan 1%) yang diberikan pada fermentasi tapai ketan putih dan singkong menghasilkan kadar alkohol yang berbeda. Kadar alkohol yang dihasilkan dari fermentasi tapai ketan putih yang paling tinggi yaitu pada pemberian dosis ragi 1 %, kemudian diikuti dosis ragi 0,5 % dan yang paling rendah adalah pada pemberian dosis ragi 0,25 %. Hal yang sama juga terdapat pada tapai singkong.
UJI ORGANOLEPTIK SELAI MANGGA (Mangifera indica l.) DENGAN PENAMBAHAN JAHE DAN GULA AREN Fathnur Fathnur
Jurnal Agrisistem Vol 15 No 2 (2019): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah yang potensial dikembangkan karena mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua lapisan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Buah mangga selain memiliki sifat rasa yang manis dan menyegarkan, ternyata buah mangga juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hancuran daging buah mangga kaya akan gizi, mengandung berbagai vitamin dan mineral. Buah mangga mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun sebagai olahan. Kandungan pektin yang terdapat dalam mangga bisa dijadikan syarat utama dalam pembuatan selai. Selai merupakan jenis makanan olahan yang dibuat dari bubur buah, yang tingkat kekerasannya tergantung pada konsentrasi gula, pektin dan asam. Pemanis gula sangat sering kita jumpai di pasaran, yang paling umum kita gunakan adalah gula pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil uji organoleptic selai mangga (mangifera indica l.) di Btn Puri Tawang Alun 2 RT 17 kota kendari. Hasil penelitian ini adalah rasa manis, aroma harum dan tekstur tebal sangat disukai masyarakat, jamur tidak tumbuh hingga penyimpanan selama 3 hari, kadar air yang paling rendah yaitu 36,8 % pada perlakuan P3T3 (mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + jahe 3 gr + gula 150 g).