Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efek Penambahan SiO2 dan B2O3 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik SiC Nadha Ananda Putri; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1013.406 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7354

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat keramik SiC dengan penambahan SiO2 dan B2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase aditif SiO2 dan B2O3 dan Suhu Sintering terhadap perubahan sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur. Komposisi SiO2 dan B2O3 divariasikan yaitu 5%, 10%, dan 20% berat. Masing-masing bahan baku dan bahan aditif ditimbang, dicampur menggunakan media air dan digiling menggunakan High Energy Milling selama 32 menit. Selanjutnya campuran tersebut dikeringkan didalam oven dengan suhu 80°C. Kemudian serbuk tersebut dicampurkan dengan perekat PVA sebanyak 5% berat dan dilanjutkan dengan cetak dengan gaya 12 ton untuk membentuk pellet. Kemudian pellet tersebut di sintering pada suhu 800°C dan 900°C. Hasil karakterisasi diperoleh kondisi yang optimum yaitu sampel dengan penambahan 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C memiliki densitas sebesar 2.91 g/cm 3 dan 2.78 g/cm 3 serta nilai porositas sampel sebesar 27,09 % dan 22.07%. Hasil analisa XRD yang optimum pada sampel 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C menghasilkan fasa dominan yaitu moissanite (SiC) untuk kedua bahan aditif dan fasa minor yaitu cristobalite (SiO2 ) dan boron (B2O3 ). Pengujian mikrostruktur menunjukkan bentuk yang tidak beraturan dengan ukuran diameter butiran rata-rata 515.58 nm pada 5% SiO2 dan 669.74 nm pada 5% B2O3.
Efek Penambahan Aditif SiO2 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik Al2O3 Khairun Nisa Gulo; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1167.329 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7355

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan penambahan aditif SiO2 pada keramik Al2O3 untuk menghasilkan keramik dengan hasil yang optimal. Melalui penambahan aditif SiO2 dilakukan pengamatan terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur dari keramik Al2O3. Penambahan SiO2 diberikan sebanyak 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, dan 30 (%massa). Lalu ditambahkan air dan dilakukan proses milling selama 5 jam. Setelah proses milling dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven dengan suhu 80 ºC. Lalu dilakukan pencetakan yang diberikan gaya 12 ton, selama 60 detik dengan suhu 30 ºC. lalu dilakukan sintering pada suhu 900 ºC, 1000 ºC, 1100 ºC, dan 1200 ºC. Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 5% SiO2 yang memberikan densitas paling tinggi pada suhu 1200˚C yaitu 3,12 g/cm3 . Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 30% SiO2 yang memberikan porositas paling rendah pada suhu 1200˚C yaitu 31,08%. Hasil Pengujian XRD dengan Penambahan Aditif 5% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, tridimit dan corundum dan penambahan aditif 30% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, cristobalite dan Aluminium Oxide.
Manufacture of Non-Contact Hand Washing Equipment as a Prevention of Transmission of the SARS Cov-2 Virus at the Al-Buchari Mosque, Johor Building Village, Medan Johor District, Medan City Azhari; Tulus Ikhsan Nasution; Rahmadhani Banurea; Zikri Noer; Sudiati; Lukman Hakim; M.Rifai Piliang
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2021): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.545 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v6i2.6454

Abstract

Society of Lingkungan VIII Kelurahan Gedung Johor, Medan City utilizes the Al-Buchari Mosque as a means of worshiping and gaining knowledge for the Muslim community. However, Al-Buchari Mosque still uses water containers to wash the hands of its worshipers in order to prevent the transmission of the Sars-Cov 2 virus, which is an increasingly worrying situation. Medan Johor District is a red zone area in terms of the spread of the Sars-Cov 2 Virus. Based on data from the Corona Pandemic Prevention Task Force, Medan City has had more than 1000 positive cases of Covid-19 in the city of Medan. This is due to the lack of public awareness of the importance of washing hands, maintaining distance, and wearing masks. One of the effective ways to prevent the transmission of the Sars Cov-2 virus is to create a sink that does not require us to hold it but control it with our feet. So that the spread of the virus through hand media can be avoided. With this non-contact hand washing, people who worship at the Al-Buchari Mosque will minimize the transmission of the Sars Cov-2 virus through hand media.
Efek Penambahan SiO2 dan B2O3 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik SiC Nadha Ananda Putri; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7354

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat keramik SiC dengan penambahan SiO2 dan B2O3 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan persentase aditif SiO2 dan B2O3 dan Suhu Sintering terhadap perubahan sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur. Komposisi SiO2 dan B2O3 divariasikan yaitu 5%, 10%, dan 20% berat. Masing-masing bahan baku dan bahan aditif ditimbang, dicampur menggunakan media air dan digiling menggunakan High Energy Milling selama 32 menit. Selanjutnya campuran tersebut dikeringkan didalam oven dengan suhu 80°C. Kemudian serbuk tersebut dicampurkan dengan perekat PVA sebanyak 5% berat dan dilanjutkan dengan cetak dengan gaya 12 ton untuk membentuk pellet. Kemudian pellet tersebut di sintering pada suhu 800°C dan 900°C. Hasil karakterisasi diperoleh kondisi yang optimum yaitu sampel dengan penambahan 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C memiliki densitas sebesar 2.91 g/cm 3 dan 2.78 g/cm 3 serta nilai porositas sampel sebesar 27,09 % dan 22.07%. Hasil analisa XRD yang optimum pada sampel 5% SiO2 dan 5% B2O3 dengan suhu 900°C menghasilkan fasa dominan yaitu moissanite (SiC) untuk kedua bahan aditif dan fasa minor yaitu cristobalite (SiO2 ) dan boron (B2O3 ). Pengujian mikrostruktur menunjukkan bentuk yang tidak beraturan dengan ukuran diameter butiran rata-rata 515.58 nm pada 5% SiO2 dan 669.74 nm pada 5% B2O3.
Efek Penambahan Aditif SiO2 terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur pada Keramik Al2O3 Khairun Nisa Gulo; Sudiati Sudiati; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7355

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan penambahan aditif SiO2 pada keramik Al2O3 untuk menghasilkan keramik dengan hasil yang optimal. Melalui penambahan aditif SiO2 dilakukan pengamatan terhadap Suhu Sintering, Sifat Fisis, Struktur Kristal dan Mikrostruktur dari keramik Al2O3. Penambahan SiO2 diberikan sebanyak 5, 7.5, 10, 15, 20, 25, dan 30 (%massa). Lalu ditambahkan air dan dilakukan proses milling selama 5 jam. Setelah proses milling dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven dengan suhu 80 ºC. Lalu dilakukan pencetakan yang diberikan gaya 12 ton, selama 60 detik dengan suhu 30 ºC. lalu dilakukan sintering pada suhu 900 ºC, 1000 ºC, 1100 ºC, dan 1200 ºC. Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 5% SiO2 yang memberikan densitas paling tinggi pada suhu 1200˚C yaitu 3,12 g/cm3 . Dari aditif yang digunakan dengan komposisi 30% SiO2 yang memberikan porositas paling rendah pada suhu 1200˚C yaitu 31,08%. Hasil Pengujian XRD dengan Penambahan Aditif 5% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, tridimit dan corundum dan penambahan aditif 30% SiO2 pada Temperatur Sintering T= 1100˚C memiliki 3 fasa quartz, cristobalite dan Aluminium Oxide.
Community empowerment through making maroca (mangrove root craft) in village Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Sumatera Utara Ipanna Enggar Susetya; Astrid Fauzia Dewinta; Ridahati Rambey; Sudiati Sudiati; Azhari Azhari; Mai Suriani
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.275 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.2921

Abstract

Mangrove ecosystems in Tanjung Rejo Village, Percut Sei Tuan Sub-district, Deli Serdang experienced a lot of land conversion in the form of residential, agricultural and plantation lands. This causes abrasion in this region because there is no protection from waves and sea waves in this region. Land conversion and abrasion caused many mangrove trees to die. Mangrove trees that died were only used on the trunk, twigs and leaves by local residents. Many parts of the dead mangrove roots are not utilized. This community service activity aims to provide information and skills to partner groups about the making of MAROCA. Through this activity, partners will gain knowledge and skills in making MAROCA so that materials that are not initially valuable like dead mangrove roots become useful. Based on the description of the problem and the purpose of this community service activity, the activities that have been carried out are counseling about the manufacturing of MAROCA, giving leaflets for the procedures for making and providing tools and materials. The results obtained are increased knowledge and skills of partners about the benefits of dead mangrove roots as economically valuable handicrafts.
Effect of Temperature Variations Gelatinizing of Biodegradable Plastic Starch Porang (Amorphophallus Oncophyllus) with Glycerol Plasticizers on Its Characterization Sudiati, Sudiati; Maghfirah, Awan; Sofyan, Muhammad Zaidun; Syafira, Ridha; Mitri, Ayu
International Conference on Sciences Development and Technology The 2nd ICoSDTech 2022
Publisher : International Conference on Sciences Development and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of plastic polymers is widely used in the food and non-food industries, biodegradable plastics derived from porang starch into environmentally friendly plastics. Plastics are made by adding chitosan and adding a 60% glycerol plasticizer by varying the gelatinizing temperature in the manufacturing process. The gelatinization temperature was used in the process when the starch granule was heated by adding chitosan and glycerol so that the development of starch granules expand and produced a viscous liquid to provide the desired solution quality. The variations in the gelatinization temperature used are temperatures of 70 ˚C, 80 ˚C, and 90 ˚C, then mechanical, physical and characterization tests were carried out on biodegradable plastics. The effect of the gelatinization temperature of biodegradable plastics on the strong value of Tensile is getting lower the temperature, the higher the tensile strength value until it reaches a value of 0.7034 Mpa and at the elongation value which decreases with the higher the gelatinization temperature. The highest elongation value was 124.96% at a gelatinizing temperature of 70 ˚C. Meanwhile, the degradation test showed a decrease in mass every week and began to degrade in the fourth week, which took 28 days. SEM analysis of biodegradable plastics showed that there are white parts that clump together, because the glycerol plasticizer has a thick texture so that it is not dissolved evenly. The spectra results showed no change in the wave number of the FT- IR spectrum of the starch, chitosan, and glycerol spectrums with O-H, C-H, and N-H functional groups.