Suprapedi Suprapedi
Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Komposisi Aditif MgO pada Ba-Ferit [BaFe12O19] Terhadap Sifat Magnetik & Struktur Kristal Suprapedi Suprapedi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (990.188 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i2.9634

Abstract

Ba-ferit dengan formula BaFe12O19 tergolong material magnet permanen yang banyak diaplikasikan sebagai magnet permanen, speaker, komponen motor listrik, generator listrik, dan penyerap gelombang mikro wave. Dalam penelitian ini digunakan aditif MgO pada pembuatan magent Ba ferit yang bertujuan untuk meningkatkan sifat magnet permanen Ba-ferit. Preparasi sampel digunakan bahan baku serbuk magnetik Ba-ferit dan serbuk MGO dari E-Merck. Komposisi aditif MgO divariasikan yaitu 0%, 0,4 %, 0,8 % dan 1,2 % berat. Proses pembuatan sampel dilakukan dengan cara metalurgi serbuk, kedua bahan baku dicampur kemudian dicetak dengan tekanan 40 MPa, selanjutnya disintering pada suhu 1100oC ditahan selama 60 menit. Sampel yang telah di sintering dilakukan pengujian yang meliputi uji sifat magnet menggunakan VSM dan analisa struktur kristal menggunakan XRD. Berdasarkan hasil penelitian effek penambahan aditif MgO menunjukkan adanya pengaruh komposisi aditif terhadap sifat magnet dan struktur kristal. Penambahan optimum aditif MgO sebesar 0,4 % yang dapat memberikan peningkatan nilai remanensi yaitu sebesar 198 mT, akan tetapi terhadap koersivitas nya menurun menjadi 166,30 kA/m. Berdasarkan analisa XRD untuk sampel dengan 0,4 % MgO masih memiliki fasa tunggal BaFe12O19. Sedangkan untuk sampel denagn aditif lebih besar dari 0,4 % MgO memiliki dua fasa yaitu fasa BaFe12O19 dan fasa MgO.
Proses Sintering dan Karakterisasi pada Keramik Zircon Silikat (ZrSiO4) Suprapedi Suprapedi; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.906 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7357

Abstract

Zircon silikat (ZrSiO4 ) merupakan jenis keramik berbasis oksida dan banyak dipergunakan sebagai bahan refraktori. Untuk mengetahui proses sintering yang optimal maka pada penelitian ini di gunakan bahan alami yaitu zirkon silikat. Preparasi bahan dilakukan melalui proses pencampuran menggunakan wet milling dengan alat ball mill selama 12 jam. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan dan pencetakan membentuk sampel pelet. Pada proses pencetakan tekanan yang diberikan pada saat proses pencetakan sampel menggunakan gaya sebesar 10000 kgf. Selanjutnya dilakukan proses sintering (pembakaran) dengan variasi suhu 1200OC, 1300OC, dan 1400OC menggunakan tungku listrik dan ditahan selama 60 menit. .Sampel pelet yang telah disintering dilakukan pengujian antara lain : densitas, kekerasan, dan kuat tekan. Hasil karakterisasi keramik zircon silikat (ZrSiO4 ) menunjukkan bahwa densitas maksimum terdapat pada sampel dengan suhu sintering 1400O C dengan nilai 3,93 g/cm3 . Dalam pengujian kekerasan menunjukan nilai kekerasan tertinggi dicapai pada suhu 1400O C dengan nilai 570 Hv. Sedangkan pada pengujian kuat tekan nilai tertinggi dicapai dengan suhu sintering 1400O C mendapat angka kuat tekan sebesar 792,63 kg/cm2.
Pengaruh Waktu Milling dan Suhu Sintering terhadap Densitas dan Kekerasan Keramik Alumina Suprapedi Suprapedi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.371 KB) | DOI: 10.32493/pjte.v3i2.7225

Abstract

Telah dilakukan proses sintering terhadap keramik alumia. Bahan yang dipergunakan adalah serbuk Al2O3 dari EMerck dengan kemurnian 99,90 %. Bahan baku digiling secara basah menggunakan aquades dan digunakan bola milling dari bahan keramik zirconia dengan perbandingan bola milling dengan serbuk alumina adalah : 4 :1. Waktu milling divariasikan yaitu : 12 jam, 24 jam dan 48 jam. Kemudian bahan dikeringkan pada suhu 110oC selama 24 jam. Bahan serbuk yang telah kering ditambahkan bahan perekat sebanyak 5% PVA. Proses pencetakan dilakukan menggunakan gaya tekan sebesar 15 Tonf dan ukuran pelet yang dihasilkan dengan diameter 18 mm dengan ketebalan sekitar 19 mm. Selanjutnya pelet yang dihasilkan di sintering menggunakan tngku listrik pada suhu : 1100, 1200 dan 1300oC, dengan waktu penahanan selama 4 jam dan kecepatan kenaikan suhu 8 oC/menit. Sampel yang telah di sintering selanjutnya dilakukan pengukuran densitas dan persen penyerapan air, serta dilakukan pengukuran kekerasan vickers . Dari hasil penelitian menunjuan bahwa proses milling sampel alumina terkecil dicapai sebesar 8.67 µm dengan waktu milling 48 jam menggunakan ball mill. Variasi ukuran partikel dapat memberikan pengaruh tingkat densifikasi dan kekerasan yang siqnikfikan, dimana densitas tertinggi sebesar 3,37 g/cm dan kekerasan tertinggi sebesar 552.08 Hv dicapai pada sampel dengan suhu sintering 1300oC. Kata kunci: Alumina, Ball Milling, Sintering, Densitas, Hardness
Pengaruh Komposisi Aditif MgO pada Ba-Ferit [BaFe12O19] Terhadap Sifat Magnetik & Struktur Kristal Suprapedi Suprapedi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i2.9634

Abstract

Ba-ferit dengan formula BaFe12O19 tergolong material magnet permanen yang banyak diaplikasikan sebagai magnet permanen, speaker, komponen motor listrik, generator listrik, dan penyerap gelombang mikro wave. Dalam penelitian ini digunakan aditif MgO pada pembuatan magent Ba ferit yang bertujuan untuk meningkatkan sifat magnet permanen Ba-ferit. Preparasi sampel digunakan bahan baku serbuk magnetik Ba-ferit dan serbuk MGO dari E-Merck. Komposisi aditif MgO divariasikan yaitu 0%, 0,4 %, 0,8 % dan 1,2 % berat. Proses pembuatan sampel dilakukan dengan cara metalurgi serbuk, kedua bahan baku dicampur kemudian dicetak dengan tekanan 40 MPa, selanjutnya disintering pada suhu 1100oC ditahan selama 60 menit. Sampel yang telah di sintering dilakukan pengujian yang meliputi uji sifat magnet menggunakan VSM dan analisa struktur kristal menggunakan XRD. Berdasarkan hasil penelitian effek penambahan aditif MgO menunjukkan adanya pengaruh komposisi aditif terhadap sifat magnet dan struktur kristal. Penambahan optimum aditif MgO sebesar 0,4 % yang dapat memberikan peningkatan nilai remanensi yaitu sebesar 198 mT, akan tetapi terhadap koersivitas nya menurun menjadi 166,30 kA/m. Berdasarkan analisa XRD untuk sampel dengan 0,4 % MgO masih memiliki fasa tunggal BaFe12O19. Sedangkan untuk sampel denagn aditif lebih besar dari 0,4 % MgO memiliki dua fasa yaitu fasa BaFe12O19 dan fasa MgO.
Proses Sintering dan Karakterisasi pada Keramik Zircon Silikat (ZrSiO4) Suprapedi Suprapedi; Mulyadi Mulyadi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v4i1.7357

Abstract

Zircon silikat (ZrSiO4 ) merupakan jenis keramik berbasis oksida dan banyak dipergunakan sebagai bahan refraktori. Untuk mengetahui proses sintering yang optimal maka pada penelitian ini di gunakan bahan alami yaitu zirkon silikat. Preparasi bahan dilakukan melalui proses pencampuran menggunakan wet milling dengan alat ball mill selama 12 jam. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan dan pencetakan membentuk sampel pelet. Pada proses pencetakan tekanan yang diberikan pada saat proses pencetakan sampel menggunakan gaya sebesar 10000 kgf. Selanjutnya dilakukan proses sintering (pembakaran) dengan variasi suhu 1200OC, 1300OC, dan 1400OC menggunakan tungku listrik dan ditahan selama 60 menit. .Sampel pelet yang telah disintering dilakukan pengujian antara lain : densitas, kekerasan, dan kuat tekan. Hasil karakterisasi keramik zircon silikat (ZrSiO4 ) menunjukkan bahwa densitas maksimum terdapat pada sampel dengan suhu sintering 1400O C dengan nilai 3,93 g/cm3 . Dalam pengujian kekerasan menunjukan nilai kekerasan tertinggi dicapai pada suhu 1400O C dengan nilai 570 Hv. Sedangkan pada pengujian kuat tekan nilai tertinggi dicapai dengan suhu sintering 1400O C mendapat angka kuat tekan sebesar 792,63 kg/cm2.
Pengaruh Waktu Milling dan Suhu Sintering terhadap Densitas dan Kekerasan Keramik Alumina Suprapedi Suprapedi
Piston: Journal of Technical Engineering Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Prodi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pjte.v3i2.7225

Abstract

Telah dilakukan proses sintering terhadap keramik alumia. Bahan yang dipergunakan adalah serbuk Al2O3 dari EMerck dengan kemurnian 99,90 %. Bahan baku digiling secara basah menggunakan aquades dan digunakan bola milling dari bahan keramik zirconia dengan perbandingan bola milling dengan serbuk alumina adalah : 4 :1. Waktu milling divariasikan yaitu : 12 jam, 24 jam dan 48 jam. Kemudian bahan dikeringkan pada suhu 110oC selama 24 jam. Bahan serbuk yang telah kering ditambahkan bahan perekat sebanyak 5% PVA. Proses pencetakan dilakukan menggunakan gaya tekan sebesar 15 Tonf dan ukuran pelet yang dihasilkan dengan diameter 18 mm dengan ketebalan sekitar 19 mm. Selanjutnya pelet yang dihasilkan di sintering menggunakan tngku listrik pada suhu : 1100, 1200 dan 1300oC, dengan waktu penahanan selama 4 jam dan kecepatan kenaikan suhu 8 oC/menit. Sampel yang telah di sintering selanjutnya dilakukan pengukuran densitas dan persen penyerapan air, serta dilakukan pengukuran kekerasan vickers . Dari hasil penelitian menunjuan bahwa proses milling sampel alumina terkecil dicapai sebesar 8.67 µm dengan waktu milling 48 jam menggunakan ball mill. Variasi ukuran partikel dapat memberikan pengaruh tingkat densifikasi dan kekerasan yang siqnikfikan, dimana densitas tertinggi sebesar 3,37 g/cm dan kekerasan tertinggi sebesar 552.08 Hv dicapai pada sampel dengan suhu sintering 1300oC. Kata kunci: Alumina, Ball Milling, Sintering, Densitas, Hardness