Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis: Terobosan Penguatan Kelembagaan dan Pembiayaan Pertanian di Perdesaan Hari Hermawan; Harmi Andrianyta
Analisis Kebijakan Pertanian Vol 10, No 2 (2012): Analisis Kebijakan Pertanian
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/akp.v10n2.2012.143-158

Abstract

Permodalan masih menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha pertanian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah memberikan solusi dengan meluncurkan suatu program yang dinamakan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) melalui pemberian dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebagai modal usahatani bagi petani, sekaligus untuk memperbaiki dan memperkuat kelembagaan ekonomi di perdesaan yang akhirnya bermuara pada berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) di perdesaan. Tulisan ini bertujuan: (1) mengkaji strategi pengembangan LKM-A ke depan yang efektif untuk mendukung usahatani; dan (2) merumuskan alternatif kebijakan pemerintah dalam mendukung pengembangan LKM-A. Pada Gapoktan pelaksana PUAP 2008 dan 2009 sudah terjadi pertumbuhan dan perkembangan LKM-A. Keberadaan LKM-A di perdesaan berfungsi sebagai lembaga ekonomi yang memfasilitasi pembiayaan usahatani dan mempunyai peran sebagai penghubung aktivitas perekonomian masyarakat petani. Strategi pengembangan LKM-A ke depan dalam implementasi di lapangan, yaitu: perlu dilakukan percepatan melalui sosialisasi, advokasi, dan koordinasi dari hulu hingga hilir antara pengurus LKM-A dengan stakeholder dan instansi-instansi, utamanya yang terkait dengan penguatan modal, jaminan pemasaran hasil produksi, serta dukungan sarana dan prasarana (proses berbadan hukum). Inisiatif koordinasi dibantu oleh pemerintah daerah tingkat provinsi selaku tim pembina, dan pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota selaku tim teknis dalam koridor struktur organisasi pelaksana PUAP.
DAMPAK TAMBAHAN MODAL TERHADAP KINERJA USAHA AGRIBISNIS PADI DALAM PERSPEKTIF PENGGUNAAN INPUT, STRUKTUR BIAYA DAN PENDAPATAN DI KABUPATEN SUBANG Hari Hermawan
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 2, No 1 (2019): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v2i1.675

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak tambahan modal terhadap kinerja agribisnis padi pada petani yang menerima prorgam PUAP dan non PUAP dari perspektif penggunaan input, struktur biaya dan pendapatan pertanian. Penelitian dilakukan pada bulan April – Juni 2014. Lokasi penelitian di Kecamatan Patok Beusi dan Ciasem, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani anggota yang berusaha tani padi sawah, melalui pendekatan “with and without” PUAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bantuan tambahan modal usahatani dalam hal ini melalui program PUAP, mampu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan penggunaan input, struktur biaya dan pendapatan usahatani. Kata Kunci : Pemakaian Input, Struktur Biaya, Pendapatan Usahatani, PUAP ABSTRACT This study aims to analyze the impact of additional capital on the performance of rice agribusiness on farmers receiving PUAP and non PUAP programs from the perspective of using inputs, cost structures and agricultural income. The study was conducted in April - June 2014. The research location was in Patok Beusi and Ciasem Districts, Subang Regency, West Java Province. The unit of analysis in this study is member farmers who are trying to farm lowland rice, through the "with and without" PUAP approach. The results showed that the provision of additional assistance in farming capital in this case through the PUAP program, was able to provide a significant effect on increasing the use of inputs, cost structure and farm income. Keywords : input use, cost structure, farm income, rural agribusiness development
Pendekatan Dan Desain Pengembangan Kawasan Kakao Berbasis Inovasi Dan Berdaya Saing Hari Hermawan; Rima Purnamayani; Harmi Andrianyta
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 1 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i1.1803

Abstract

Kontribusi industri kakao bagi perekonomian Indonesia sangat besar. Diantaranya sebagai kontributor penerimaan devisa negara yang dapat diandalkan. Disamping itu, masih menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja, terlihat menjadi sumber pendapatan bagi sekitar 1,7 juta kepala keluarga petani yang sebagian besar berada di Kawasan Timur Indonesia (KTI), juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut diperlukan suatu pendekatan dan desain pengembangan kakao yang tidak saja diarahkan pada upaya meningkatkan produktivitas tanaman semata, tetapi peningkatan efisiensi, nilai tambah produk, daya saing, dan kemandirian bidang industri juga harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aspek pengembangan kakao nasional. Tulisan ini bertujuan untuk membahas konsep pendekatan dan desain pengembangan kawasan kakao berbasis inovasi dan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing kakao Indonesia di pasar internasional, serta memberikan rekomendasi kebijakan untuk mendukung desain pengembangan tersebut. Pengembangan Kawasan berbasis inovasi dan berdaya saing, bukan saja dalam wujud teknologi, namun sesuatu yang dapat menyebabkan perbaikan atau menjadikan lebih baik, lebih sederhana, lebih murah, dan lebih mudah. Inovasi dimaksud yakni inovasi cara/teknik/metode. Desain pengembangannya, memfokuskan pada 4 pilar: (1) mekanisme delivery teknologi; (2) sumberdaya; (3) rantai pasok; dan (4) lembaga.