Kurnia Paramita Sari
BALITKABI

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STATUS HAMA PENGISAP POLONG PADA KEDELAI, DAERAH PENYEBARANNYA DAN CARA PENGENDALIAN Kurnia Paramita Sari; Suharsono Suharsono
Buletin Palawija No 22 (2011): Buletin Palawija No 22, 2011
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v0n22.2011.p79-85

Abstract

Hama polong pada kedelai, Riptortus linearis (Hemiptera: Alydidae) merupakan salah satu hama pengisap polong kedelai . Tanaman inang R. linearis yaitu kacang hijau, buncis, kacang panjang, Tephrosia spp, Acacia pilosa, dadap, Desmodium, Solanaceae, Convolvulaceae, dan Mimosa pigra. R. linearis tersebar di sentra produksi kedelai di Indonesia yaitu pulau Jawa, Lampung, Sumatera dan Kalimantan serta di negara beriklim tropis, antara lain Amerika Utara, India, Brazilia, dan Jepang. Potensi R. linearis sebagai hama perlu diwaspadai karena berstatus sebagai hama penting, yang dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 79%. Kerusakan akibat serangan R. linearis menyebabkan biji kempis, keriput dan terdapat bekas lubang tusukan sehingga biji tidak dapat dikonsumsi. Pengendalian R. Linearis dilakukan dengan teknik budidaya, pengendalian hayati, penggunaan insektisida nabati dan juga penggunaan insektisida kimia secara bijaksana.
TRIKOMA SEBAGAI FAKTOR KETAHANAN KEDELAI TERHADAP HAMA PENGGEREK POLONG Kurnia Paramita Sari; Suharsono .
Buletin Palawija No 20 (2010): Buletin Palawija No 20, 2010
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bul palawija.v0n20.2010.p%p

Abstract

Kerusakan akibat serangan penggerek polong, Etiella zinckenella Treitschke (Lepidoptera: Pyralidae), dapat menurunkan hasil kedelai sebesar 80%. Varietas tahan terhadap E. zinckenella merupakan salah satu upaya untuk menekan kehilangan hasil akibat serangan hama. Keberadaan trikoma pada polong kedelai ikut berperan sebagai faktor ketahanan kedelai terhadap hama penggerek polong. Galur IAC-100 dan IAC-80-586-2 termasuk tahan terhadap penggerek polong karena mempunyai kerapatan trikoma lebih rapat daripada varietas Wilis dengan kisaran kerapatan 10–27/mm2 untuk IAC-100 dan 12,5–30 mm2 untuk IAC-80-586-2 sedangkan varietas Wilis 3,0–20 mm2. Kerapatan trikoma mempengaruhi jumlah peletakan telur E. zinckenella dan intensitas serangan. Intensitas serangan pada galur IAC-100 43,7% pada polong dan 28,3% pada biji dan IAC-80-586-2 55,6% pada polong dan 35,7% pada biji lebih rendah dibandingkan intensitas serangan pada varietas Wilis sebesar masing-masing 78,3% pada polong dan 38,4% pada biji. Disimpulkan bahwa trikoma ikut berperan sebagai faktor ketahanan kedelai terhadap penggerek polong.
TRIKOMA SEBAGAI FAKTOR KETAHANAN KEDELAI TERHADAP HAMA PENGGEREK POLONG Kurnia Paramita Sari; Suharsono .
Buletin Palawija No 20 (2010): Buletin Palawija No 20, 2010
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.976 KB) | DOI: 10.21082/bul palawija.v0n20.2010.p%p

Abstract

Kerusakan akibat serangan penggerek polong, Etiella zinckenella Treitschke (Lepidoptera: Pyralidae), dapat menurunkan hasil kedelai sebesar 80%. Varietas tahan terhadap E. zinckenella merupakan salah satu upaya untuk menekan kehilangan hasil akibat serangan hama. Keberadaan trikoma pada polong kedelai ikut berperan sebagai faktor ketahanan kedelai terhadap hama penggerek polong. Galur IAC-100 dan IAC-80-586-2 termasuk tahan terhadap penggerek polong karena mempunyai kerapatan trikoma lebih rapat daripada varietas Wilis dengan kisaran kerapatan 10–27/mm2 untuk IAC-100 dan 12,5–30 mm2 untuk IAC-80-586-2 sedangkan varietas Wilis 3,0–20 mm2. Kerapatan trikoma mempengaruhi jumlah peletakan telur E. zinckenella dan intensitas serangan. Intensitas serangan pada galur IAC-100 43,7% pada polong dan 28,3% pada biji dan IAC-80-586-2 55,6% pada polong dan 35,7% pada biji lebih rendah dibandingkan intensitas serangan pada varietas Wilis sebesar masing-masing 78,3% pada polong dan 38,4% pada biji. Disimpulkan bahwa trikoma ikut berperan sebagai faktor ketahanan kedelai terhadap penggerek polong.
STATUS HAMA PENGISAP POLONG PADA KEDELAI, DAERAH PENYEBARANNYA DAN CARA PENGENDALIAN Kurnia Paramita Sari; Suharsono Suharsono
Buletin Palawija No 22 (2011): Buletin Palawija No 22, 2011
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.206 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v0n22.2011.p79-85

Abstract

Hama polong pada kedelai, Riptortus linearis (Hemiptera: Alydidae) merupakan salah satu hama pengisap polong kedelai . Tanaman inang R. linearis yaitu kacang hijau, buncis, kacang panjang, Tephrosia spp, Acacia pilosa, dadap, Desmodium, Solanaceae, Convolvulaceae, dan Mimosa pigra. R. linearis tersebar di sentra produksi kedelai di Indonesia yaitu pulau Jawa, Lampung, Sumatera dan Kalimantan serta di negara beriklim tropis, antara lain Amerika Utara, India, Brazilia, dan Jepang. Potensi R. linearis sebagai hama perlu diwaspadai karena berstatus sebagai hama penting, yang dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 79%. Kerusakan akibat serangan R. linearis menyebabkan biji kempis, keriput dan terdapat bekas lubang tusukan sehingga biji tidak dapat dikonsumsi. Pengendalian R. Linearis dilakukan dengan teknik budidaya, pengendalian hayati, penggunaan insektisida nabati dan juga penggunaan insektisida kimia secara bijaksana.