Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Geopark Silokek Sijunjung Menuju UNESCO Global Geopark Desi Widia Kusuma
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.166 KB) | DOI: 10.30559/jpn.v4i1.148

Abstract

Silokek Geopark is located in Sijunjung Regency with an area of ​​± 1300 km2. Silokek Geopark has been designated as the National Geopark on 30 November 2018 with 25 geodiversity sites, 12 biodiversity sites and 17 cultural diversity sites. After being designated as the National Geopark, the next hope is to be designated as the UNESCO Global Geopark. Based on this, a study was conducted which aimed to analyze the condition of the Geopark Silokek based on UNESCO Global Geopark criteria and to find out the challenges in the development of Silopek Geopark. The study was conducted in May-August 2018 in Sumpur Kudus District and Sijunjung District. Primary data is obtained from field observations and interviews with relevant agencies, while secondary data is obtained based on searches of technical documents and journals. From the results of the study it is known that several UNESCO criteria that need to be improved and disemployed are the management of Geopark Silokek, aspects of economic development and aspects of education. This improvement can be done by revising the structure of the Silokek Geopark Management Agency, building geotrack lines and supporting facilities, increasing community empowerment and overcoming environmental problems on the Batang Kuantan River.
PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS RUMAH SAKIT DI SUMATERA BARAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 Elsa Yolarita; Desi Widia Kusuma
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 19 No 3 (2020): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 19 NOMOR 3 TAHUN 2020
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.v19i3.3913

Abstract

ABSTRACT The problem of managing medical waste is still an obstacle for most hospitals, especially during the COVID-19 pandemic. This study aims to determine the amount ofmedical waste, evaluation of hospital medical waste management and the implementation of discretion in West Sumatera during COVID-19 pandemic. Data collection was carried out by distributing questionnaires online with google forms. The results showed that the amount of medical waste almost doubled during the pandemic, with the largest being around 41,670 kg month. Management that does not comply with standards is storage of medical waste, selecting a special route, transportation by special trolly, disinfection and non-compliance with the use of PPE for waste officers. Discretion was carried out by 4 hospitals with obstacles including the incinerator not meeting the requirements and the absence of medical waste transportation. It is recommended that the hospital conduct monitoring and evaluation of medical waste management and compliance with the use of PPE for waste officers. The local government facilitates discretion through the procurement of medical waste transportation to PT. Semen Padang, strive for large hospitals to process medical waste from surrounding health care facilities and build a medical waste transfer depot. Keywords: Hospital, medical waste, COVID-19, discretion ABSTRAK Persoalan pengelolaan limbah B3 medis masih menjadi kendala sebagian besar rumah sakit terutama pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah limbah B3 medis, evaluasi pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit serta pelaksanaan diskresi di Sumatera Barat pada masa pandemi COVID-19. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara daring dengan google forms. Hasil penelitian menunjukkan jumlah limbah B3 medis rata-rata meningkat hampir 2 kali lipat pada masa pandemi, terbesar sekitar 41.670 kg/bulan. Pengelolaan yang tidak sesuai standar adalah pengurangan dan pemilahan, penyimpanan limbah B3 medis, pemilihan jalur khusus,pengangkutan dengan trolly khusus, disinfeksi serta ketidakpatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) petugas limbah. Diskresi dilaksanakan oleh 4 rumah sakit dengan kendala antara lain incinerator tidak memenuhi persyaratan dan ketiadaan transportasi limbah B3 medis. Disarankan rumah sakit untuk melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan limbah B3 medis serta kepatuhan penggunaan APD petugas limbah. Pemda memfasilitasi diskresi melalui pengadaan transportasi limbah B3 medis ke PT. Semen Padang, mengupayakan rumah sakit besar mengolah limbah B3 medis dari Fasyankes sekitarnya dan membangun transfer depo limbah B3 medis. Kata kunci: Rumah sakit, limbah B3 medis, COVID-19, diskresi
Daya Dukung Lingkungan Tambek Udang Vanname pada Kawasan Pesisir Kabupaten Padang Pariaman Elsa Yolarita; Desi Widia Kusuma; Desrizal Desrizal
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 9 No 1 (2024)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30559/jpn.v9i1.459

Abstract

Udang Venname merupakan salah satu komoditas prioritas sektor perikanan karena bernilai ekonomis tinggi. Saat ini sedang marak dibudidayakan di kawasan pesisir Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (DDDTLH) tambak udang Venname di kawasan pesisir Kabupaten Padang Pariaman berbasis 3 (tiga) jasa ekosistem. Penelitian dilakukan pada Bulan Juni-Oktober 2021. Data dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan melakukan overlay terhadap peta DDDTLH dan peta lokasi tambak udang. Peta DDDTLH dioverlay terhadap peta tutupan lahan dan peta ekoregion serta pembobotan para ahli. Peta lokasi tambak udang dibuat dengan mendeliniasi lokasi tambak udang pada peta google earth tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan jasa ekosistem pengaturan tata aliran alir dan banjir didominasi kelas sedang, berada di Kecamatan Batang Anai. Jasa ekosistem pengaturan pencegahan dan perlindungan bencana didominasi kelas sangat rendah, terdapat di Kecamatan Batang Anai. Jasa pengaturan pengolahan dan penguraian limbah didominasi kelas sangat tinggi, berada di Kecamatan Batang Anai. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat maupun Dinas Lingkungan Kabupaten Padang Pariaman perlu melakukan pengawasan yang ketat dan penaatan hukum terhadap keberadaan tambak Udang Venname di Kecamatan Batang Anai karena rawan bencana untuk pengembangan budidaya ke depannya.