Farid Rakhmat Abadi
Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute (ILETRI)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Model Simulasi Swasembada Kedelai Berbasis Web SIWAKA.INS I. Ketut Tastra; Farid Rakhmat Abadi; Bambang Sri Koentjoro
Buletin Palawija Vol 17, No 1 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 1, 2019
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v17n1.2019.p30-39

Abstract

 Model simulasi swasembada kedelai berbasis web yang mudah diakses dan dioperasikan perlu dikembangkan agar informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan tersedia dengan cepat. Laboratorium Dinamika Sistem Balitkabi sejak Januari hingga Februari 2018 telah mengembangkan model simulasi swasembada kedelai berbasis web yaitu SIWAKA.INS yang merupakan pengembangan dari skrip program simulasi SIWAKA.SIM, yang dikembangkan menggunakan program simulasi open source Insightmaker.com. Tujuan penelitian adalah melakukan validasi model simulasi swasembada kedelai SIWAKA.INS. Hasil validasi menunjukkan bahwa model simulasi SIWAKA.INS cukup layak untuk diterapkan dalam memperkirakan tercapainya swasembada kedelai nasional dengan nilai R2=1 dan RMSE=4,88e-14 t. Hasil simulasi SIWAKA.INS menggunakan input model perluasan areal (PPA) 9,0%/tahun, peningkatan produktivitas (LAJUY) 9,5%/tahun, kehilangan hasil pascapanen (KHKDL) 7,5%/tahun, kenaikan penduduk (KB) 1,5%/tahun, dan peningkatan konsumsi kedelai (LAJUK) 1,0%/tahun, menunjukkan bahwa swasembada kedelai dapat tercapai pada tahun 2020-2045. Untuk periode tahun 2020-2024, simulasi tingkat swasembada kedelai mencapai 0,09-1,26 juta t, pada tingkat hasil kedelai 1,66-1,80 t/ha dan luas areal kedelai 1,66-2,35 juta ha. SIWAKA.INS bersifat open source dan dapat diakses di https://Insightmaker.com/insight/65139/SIWAKA-INS.
Some Physical Characteristics and Protein Content of Soybean for Instant Soymilk Ita Yustina; Nurul Istiqomah; Farid Rakhmat Abadi
agriTECH Vol 40, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.975 KB) | DOI: 10.22146/agritech.34314

Abstract

The increment of soybean consumption demands product diversification. One example of soybean-based product is extracted soybean in the form of soymilk, which has the following weaknesses: short shelf life, unpleasant aroma, and impractical processing. Therefore, it is necessary to investigate the processing of instant soymilk compared with its brewed solutions using hot and cold water. This experiment will use a completely randomized block design with two factors: the soybean variety ( i.e., Kaba, Burangrang, Anjasmoro, and Argomulyo) and the time to oven of 20 and 30 minutes. The soybean's physical characteristics that will be observed include width, length, thickness, volume, and weight per 100 beans, whereas the powder characteristics shall include yield, moisture, protein content, and degree of lightness. In addition, the characteristics of brewed solutions will be measured using an organoleptical test. The results show that the Argomulyo variety has the biggest size among others, and the Anjasmoro variety contains the highest protein content (38.05%), whereas the Kaba variety has the lowest starch content (4.15%). The best instant soybean powder was the Anjasmoro variety with a time to oven of 20 minutes and the highest protein content (7.88%), where the value of lightness L = 83.4; a = 3.40, and b = 17.95. Moreover, the organoleptical test result for powder color scored 4.16, and the unfavorable aroma was 3.37, whereas the solutions' color was 3.74; favorable aroma was 2.16; taste was 2.11; while the overall preference was 2.26.
Pengembangan Model Simulasi Swasembada Kedelai Berbasis Web SIWAKA.INS I. Ketut Tastra; Farid Rakhmat Abadi; Bambang Sri Koentjoro
Buletin Palawija Vol 17, No 1 (2019): Buletin Palawija Vol 17 no 1, 2019
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.362 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v17n1.2019.p30-39

Abstract

 Model simulasi swasembada kedelai berbasis web yang mudah diakses dan dioperasikan perlu dikembangkan agar informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan tersedia dengan cepat. Laboratorium Dinamika Sistem Balitkabi sejak Januari hingga Februari 2018 telah mengembangkan model simulasi swasembada kedelai berbasis web yaitu SIWAKA.INS yang merupakan pengembangan dari skrip program simulasi SIWAKA.SIM, yang dikembangkan menggunakan program simulasi open source Insightmaker.com. Tujuan penelitian adalah melakukan validasi model simulasi swasembada kedelai SIWAKA.INS. Hasil validasi menunjukkan bahwa model simulasi SIWAKA.INS cukup layak untuk diterapkan dalam memperkirakan tercapainya swasembada kedelai nasional dengan nilai R2=1 dan RMSE=4,88e-14 t. Hasil simulasi SIWAKA.INS menggunakan input model perluasan areal (PPA) 9,0%/tahun, peningkatan produktivitas (LAJUY) 9,5%/tahun, kehilangan hasil pascapanen (KHKDL) 7,5%/tahun, kenaikan penduduk (KB) 1,5%/tahun, dan peningkatan konsumsi kedelai (LAJUK) 1,0%/tahun, menunjukkan bahwa swasembada kedelai dapat tercapai pada tahun 2020-2045. Untuk periode tahun 2020-2024, simulasi tingkat swasembada kedelai mencapai 0,09-1,26 juta t, pada tingkat hasil kedelai 1,66-1,80 t/ha dan luas areal kedelai 1,66-2,35 juta ha. SIWAKA.INS bersifat open source dan dapat diakses di https://Insightmaker.com/insight/65139/SIWAKA-INS.