C.P. Marquis
The University of New South Wales, Sydney, Australia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ISU GLOBAL KEAMANAN PANGAN KACANG TANAH II: PROTEIN ARA H SEBAGAI ALERGEN Eriyanto Yusnawan; C.P. Marquis; N.A. Lee
Buletin Palawija No 25 (2013): Buletin Palawija No 25, 2012
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bulpa.v0n25.2013.p11-17

Abstract

Konsumsi kacang tanah dapat menimbulkan alergi dengan gejala ringan hingga berat, bahkan dapat menimbulkan kematian bagi pasien yang hipersensitif. Peristiwa ini umum terjadi di negara-negara barat, sehingga menjadi salah satu isu global keamanan pangan kacang tanah. Konsumsi kacang tanah dalam jumlah yang sedikit, mulai dari 100 µg mampu memicu terjadinya alergi. Hingga saat ini terdapat 13 protein kacang tanah, yaitu Ara h1 hingga Ara h13 yang sudah diidentifikasi dan dikarakterisasi. Mayoritas sumber alergen tersebut termasuk dalam seed storage protein. Di antara ke-13 protein Ara h tersebut, Ara h1, Ara h2 dan Ara h3 dikategorikan sebagai alergen utama karena dapat dikenali oleh > 50% serum IgE pasien. Ara h1 dan Ara h2 bersifat tahan terhadap perlakuan suhu dan enzim pencernaan. Tulisan ini mengulas secara komprehensif isu alergen yang disebabkan oleh protein Ara h dan beberapa pendekatan yang sudah dilakukan untuk mengurangi terjadinya alergi ditinjau dari aspek penurunan kandungan Ara h. Beberapa pendekatan untuk mengeliminasi Ara h pada kacang tanah antara lain pengolahan, rekayasa genetika, pemuliaan konvensional selektif dan perlakuan menggunakan enzim. Kombinasi dari beberapa perlakuan akan memberikan hasil yang lebih baik untuk menurunkan kandungan Ara h.  
ISU GLOBAL KEAMANAN PANGAN KACANG TANAH II: PROTEIN ARA H SEBAGAI ALERGEN Eriyanto Yusnawan; C.P. Marquis; N.A. Lee
Buletin Palawija No 25 (2013): Buletin Palawija No 25, 2012
Publisher : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.137 KB) | DOI: 10.21082/bulpa.v0n25.2013.p11-17

Abstract

Konsumsi kacang tanah dapat menimbulkan alergi dengan gejala ringan hingga berat, bahkan dapat menimbulkan kematian bagi pasien yang hipersensitif. Peristiwa ini umum terjadi di negara-negara barat, sehingga menjadi salah satu isu global keamanan pangan kacang tanah. Konsumsi kacang tanah dalam jumlah yang sedikit, mulai dari 100 µg mampu memicu terjadinya alergi. Hingga saat ini terdapat 13 protein kacang tanah, yaitu Ara h1 hingga Ara h13 yang sudah diidentifikasi dan dikarakterisasi. Mayoritas sumber alergen tersebut termasuk dalam seed storage protein. Di antara ke-13 protein Ara h tersebut, Ara h1, Ara h2 dan Ara h3 dikategorikan sebagai alergen utama karena dapat dikenali oleh > 50% serum IgE pasien. Ara h1 dan Ara h2 bersifat tahan terhadap perlakuan suhu dan enzim pencernaan. Tulisan ini mengulas secara komprehensif isu alergen yang disebabkan oleh protein Ara h dan beberapa pendekatan yang sudah dilakukan untuk mengurangi terjadinya alergi ditinjau dari aspek penurunan kandungan Ara h. Beberapa pendekatan untuk mengeliminasi Ara h pada kacang tanah antara lain pengolahan, rekayasa genetika, pemuliaan konvensional selektif dan perlakuan menggunakan enzim. Kombinasi dari beberapa perlakuan akan memberikan hasil yang lebih baik untuk menurunkan kandungan Ara h.