Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan dan Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya yang disertai Material Berubah Fasa (PCM) sebagai Medium Penyimpan Panas M. Syahril Gultom
Jurnal Dinamis Vol 1, No 13 (2013): Dinamis
Publisher : Jurnal Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.067 KB)

Abstract

AbstractSolar energy is the most abundant renewable energy source that is available in everywhere.On of the most promising application of solar energy resource is solar water heater. There aremany needs for hot water, they are home appliance, hotel, industry, hospital, etc. Solar energy isavailable in daytime, on the other hand, utilizing hot water is usually afternoon and evening. Thus,thermal storage with phase change material is promoted here. This work is a study on solarwater heater with phase change material (PCM) as a thermal storage. Research anddevelopment on a solar water heater with phase change material as a thermal storage need longprocess. It consists of, usually, design, fabricating, testing, optimizing, and pilot scaledevelopment. Here, design, fabricating and testing the solar water heater with PCM as thermalstorage are carried out. The main dimensions of designed solar water heater are: length of 2m,wide of 1 m, and thickness of 0.25m. The PCM is made of Stearic acid and it is loaded with 75 kg.The solar water heater is tested by exposing to solar radiation. The results shows that themaximum temperature of the absorber can be up to 107oC and the incident energy is 33.27 MJ,energy loss of 8.36 MJ and storage energy of 12.6 MJ. Thus efficiency of the solar water heateris 37.87%. The main conclusion here is that a simple solar water heater with PCM can befabricated with a good thermal efficiency.Keywords: Solar Energy, Water Heater, Phase Change Material
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN PENGERING BIJI KOPI TENAGA LISTRIK DENGAN PEMANFAATAN ENERGI SURYA Simon S. T. Gultom; Himsar Ambarita; M. Syahril Gultom; Farel H. Napitupulu
DINAMIS Vol. 7 No. 4 (2019): Dinamis
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.19 KB) | DOI: 10.32734/dinamis.v7i4.7201

Abstract

Dewasa ini, sebagian rumah pengolahan produk pertanian di Indonesia masih cenderung menggunakan cara tradisional dalam penerapannya. Pengeringan pada produk merupakan suatu bentuk penanganan pasca panen yang cukup banyak disoroti oleh para pengamat pertanian. Proses pengeringan pada produk pada pertanian umumnya masih menerapkan pengeringan alami, yaitu dengan cara menjemur produk langsung di bawah sinar matahari. Pengeringan dengan cara seperti ini tentunya sangat bergantung dengan kondisi cuaca dan hanya bisa dilakukan pada pagi hingga siang hari. Hal ini, tentu saja mengganggu proses pengeringan pada produk dan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu alat pengering yang mampu menjadi alat alternatif apabila pengeringan alami tidak dapat dilakukan. Pada penelitian ini, dibangun suatu pengering biji kopi dengan bantuan energi listrik, dimana energi listrik ini hasil konversi dari energi surya dengan bantuan Photovoltaic yang disimpan ke baterai terlebih dahulu. Setelah dibangun, alat pengering ini kemudian diuji agar diketahui perubahan kadar air pada biji kopi, energi yang dibutuhkan, hingga efisiensi. Untuk sebagai perbandingan, dilakukan variasi temperatur pada pengujian, yaitu 40°C, 45°C, 50°C. Setelah dilakukan pengujian, dibutuhkan masing – masing 8 jam (40°C); 7 jam (45°C); 6 jam (50°C) untuk menurunkan kadar air 100 gram biji kopi dari 30% hingga kadar air sesuai SNI. Laju pengeringan yang didapat pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 2,525 gr/jam (40°C), 2,928 gr/jam (45°C), dan 3,433 gr/jam (50°C). Energi listrik yang terpakai pada setiap pengujian adalah masing-masing sebesar 162 Wh (40°C), 151 Wh (45°C), dan 132 Wh (50°C).