Debby M. Sumanti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PERENDAMAN DI DALAM LARUTAN NATRIUM-METABISULFIT SETELAH BLANSING TERHADAP WARNA TEPUNG PISANG RAJA BULU Carmencita Tjahjadi; Debby M. Sumanti; Hesty Maryana
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembuatan tepung pisang perlakuan blansing uap dan perendaman dalam natrium-metabisulfit umum digunakan dalam proses pembuatan tepung pisang untuk mengendalikan pencoklatan enzimatis. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga April 2006. Perendaman di dalam larutan natrium-metabisulfit dilakukan setelah blansing uap 15 menit. Konsentrasi natrium-metabisulfit yang digunakan adalah 0 ppm, 200 ppm, 400 ppm dan 600 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perendaman di dalam larutan natrium-metabisulfit 600 ppm selama 10 menit setelah blansing uap menghasilkan tepung pisang raja bulu dengan warna kuning dan bintik-bintik coklat yang lebih sedikit (L = +84,38, a = -10,26 dan b = +63,84), kadar air 9,63 % b.k, kandungan sulfit 55,39 ppm, rendemen 23,07 % dan biaya pengolahan Rp 13451,72/Kg. Kata kunci: Blansing uap, larutan natrium metabisulfit, tepung pisang
PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN NATRIUM METABISULFIT (NA2S2O5) TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG BAWANG MERAH (ALLIUM ASCALONICUM L.) VARIETAS SUMENEP Marleen Herudiyanto; Debby M. Sumanti; Ria Nurul Ahadiyah
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan pola hidup masyarakat perkotaan menyebabkan permintaan akan makanan instan meningkat dengan alasan kepraktisan. Pengolahan bawang merah menjadi tepung bawang merah memudahkan dalam penggunaannya sebagai bumbu. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2005 hingga Mei 2006. Bawang merah varietas Sumenep memiliki kadar air yang rendah dan kadar padatan serta kadar bahan volatil yang tinggi. Pengeringan pada produk pangan menyebabkan berkurangnya aroma dan pencoklatan non-enzimatis. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan konsentrasi dan lama peren-daman dalam natrium-metabisulfit yang tepat agar diperoleh tepung bawang merah dengan karakteristik yang baik. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok pola faktorial dengan 2 faktor dan 4 ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi NMS yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : 500 ppm (a1), 1000 ppm (a2), dan 1500 ppm (a3). Faktor kedua adalah lama perendaman yang terdiri dari 2 taraf, yaitu : 3 menit (b1) dan 6 menit(b2). Konsentrasi natrium-metabisulfit 1000 ppm dan lama perendaman 6 menit menghasilkan tepung bawang dengan karakteristik terbaik yaitu berwarna kuning semu kehijauan (L: 61,82; a : -5,55, b : +40,94), kadar air  4,76%, kadar VRS 49,53 m.ek/g, kadar abu 2,14%, dan residu Sulfit 4,59 ppm dan rendemen 14,83%. Kata kunci: Tepung, bawang merah, kadar air, natrium-metabisulfit