Abdul Halim
Institut Pesantren KH Abdul Chalim

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPETENSI MULTIKULTURAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Abdul Halim; Maskuri Maskuri
Jurnal Ijtihad Vol 5, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/multikultural.v5i1.10322

Abstract

 Indonesia sebagai negara majemuk dengan keberagaman budayanya memerlukan sosok guru yang mempunyai kompetensi multikultural dalam proses pendidikannya. Hal ini didasarkan pada pentingnya guru yang menyadari realitas kehidupan bangsa Indonesia. Terlebih lagi bagi guru Pendidikan Agama Islam yang menginternalisasikan nilai-nilai agama kepada peserta didik. Ia dituntut untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan realitas bangsa yang multikultur, oleh karena terkadang agama dijadikan alasan untuk abai terhadap keragaman budaya serta bersikap eksklusif kepada peserta didik. Kajian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis kompetensi multikultural guru PAI dan implementasinya dalam pembelajaran. Lokus kajian ini berada pada forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi dengan arti bahwa bagaimana guru menyadari keberagaman yang ada dalam kehidupan terhadap relevansi kebutuhan kompetensi multikultural guru PAI. Hasil penelitian menyatakan pertama bahwa dalam konteks kehidupan multikultural dan keragaman peserta didik, guru PAI dituntut untuk mempunyai kompetensi keilmuan, multikultural, profesional, sosial dan leadership. Kedua, ruang lingkup kompetensi multikultural dapat diklasifikasikan pada aspek sikap positif, basis pemahaman multikultural, skill pedagogi dan kompetensi leadership guru PAIKata Kunci: Kompetensi Multikultural, Guru PAI As a pluralistic country, Indonesia with its cultural diversity requires a teacher having multicultural competence in the educational process. Based on the importance of teachers who are aware of the realities of Indonesian life. Especially for Islamic Religious Education teachers who internalize religious values to students. The Required teacher can carry out the learning process appropriate towards the reality of a multicultural nation because occasionally belief in religion was taken as an excuse to ignore cultural diversity and having exclusive on facing students. This study aims to describe and analyze the multicultural competence of Islam Education teachers and its scope. The study focused on the Forum on Islam Education Subject Teacher for junior high school in Mojokerto regency. The research uses the phenomenological method, it means teacher awareness of diversity, needs multicultural competence. The research states, first, in the context of multicultural life and diversity of students, craved Islam education teachers who have a knowledge base, multicultural, professional, social, and leadership competencies. Second, the scope of multicultural competence can be classified into aspects; positive attitudes, the basis of multicultural understanding, pedagogical skills, and leadership competencyKeywords: Multicultural Competence, Islamic Education Teacher
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM PADA TRADISI SAKURA (ANALISIS IMPLIKATIF TERHADAP PERTUMBUHAN SIKAP HUMANIS PADA MASYARAKAT LAMPUNG PESISIR KABUPATEN LAMPUNG BARAT) Sheila Zahrotun Nisa; Abdul Halim
El-Fata: Jurnal Ilmu Tarbiyah Vol. 3 No. 02 (2023)
Publisher : Fakultas Tarbiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36420/eft.v3i02.351

Abstract

Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Implikasi Tradisi Sakura Terhadap Pertumbuhan Sikap Humanis Pada Masyarakat Lampung Pesisir Kabupaten Lampung Barat. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi etnografi. Tekhnik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumemntasi dengan jenis analisis data yang digunakan adalah jenis kualitatif etnografi model spradley untuk mencari tema-tema budaya yang digunakan oleh peneliti yaitu analisis domain, analisis taksonomi dan analisis komponensial, analisis tema kultural. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwasanya Implikasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam menumbuhkan sikap humanis masyarakat Lampung tercermin dari perilaku sosial sehari-hari masyarakat seperti selalu melakukan musyawarah dalam menentukan keputusan, memberikan dorongan kepada para muli mekhanai dalam melakukan kegiatan bakti sosial, sikap tolong menolong yang ditunjukan dengan selalu membantu pada saat masyarakat setempat mengadakan acara, serta sikap gotong royong yang ditunjukan dengan kegiatan bersih-bersih desa, serta kegiatan pengajian yang dilakukan untuk memelihara kekerabatan dan persatuan.