Nursodik Gunarjo
Direktur Kemitraan Komunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DILEMA PERS BIROKRATIK DI ERA DEMOKRATISASI STUDI KASUS TABLOID KOMUNIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Gunarjo, Nursodik; Prajarto, Y.A. Nunung; Herianto, Ageng Setiawan
Jurnal Kawistara Vol 3, No 1 (2013)
Publisher : Sekolah Pascasarjana UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.435 KB)

Abstract

This study aims to analyze the dilemma in the bureaucratic press Tabloid Komunika (TK) of the Ministry of Communication and Information Technology of the Republic of Indonesia. TK chosen as the study site because it was published by government institution formerly known as Ministry of Information, which very repressive to the press in New Order era. The study uses case study approach reinforced by survey and content analysis methods. From the results of the study found, most graphic indicator of the freedom of journalists, public sphere openess, and the determination of the content, showed a random trend, while the freedom of access and opportunity of expression showed a rising trend. Inconsistencies in the implementation of elements of press democracy showed the dilemma in TK. Factors causing a dilemma in TK are: inconsistent leadership, unclear structure and functions of TK’s organization, and uncertainty management attitude. Bureaucratic power pressure lead TK’s organizers confused to divide partisanship to the community or the government. Dilemma in TK causes ambiguous contents, more actualized public opinion but the tone of articles are neutral toward the government.
DEMOKRATISASI PERS (PENERBITAN) PEMERINTAH Studi Kasus Tabloid Komunika Kementerian Komunikasi dan Informatika Gunarjo, Nursodik
Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 2, No 1 (2011): Masyarakat Telematika Dan Informasi : Jurnal Penelitian Teknologi Informasi dan
Publisher : Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk secara kualitatif menganalisis proses dan pelaksanaan demokratisasi pers di pemerintah, yaitu Tabloid Komunika (TK), untuk mengidentifikasi, menentukan dan mengejar faktor demokratisasi pers di Tabloid Komunika, untuk menganalisis secara kuantitatif perbedaan persepsi tentang proses dan implementasi demokratisasi pers antara Tabloid Komunika, komunikator dan khalayak massa, dan untuk mengembangkan model demokratisasi di pers pemerintah. Penelitian ini menggunakan studi kasus dan pendekatan survei. Data yang digunakan untuk studi kasus dikumpulkan melalui dokumen dan analisis isi, wawancara mendalam, observasi, dan observasi peserta "Divisi Kominfo Media Cetak, Kementerian Komunikasi dan Informatika," Jakarta. Data yang digunakan untuk survei yang dikumpulkan di "Divisi Media Cetak Kominfo dan provinsi" yang mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan. Dari analisis kualitatif, ditemukan bahwa proses demokratisasi di Tabloid Komunika dalam lima tahun tidak konsisten. Ketidak konsistenan yang disebabkan oleh kelompok yang anti-demokratisasi hegemonic di Tabloid Komunika. Faktor-faktor yang menentukan demokratisasi pers di Tabloid Komunika adalah demokratisasi di media profesional, partisipasi masyarakat, beberapa massa komunikator yang pro-demokratisasi, pers organisasi yang kondusif, kebijakan yang pro-demokratisasi, dan dana untuk kegiatan pro-demokrasi. Faktor yang menjadikan terwujudnya demokratisasi adalah adanya keterlibatan dari non-editor petugas dalam kegiatan editorial, beberapa antidemokratisasi komunikator massa, kurangnya keinginan pengurus politik, tidak adanya bimbingan operasional demokratisasi, dan pengaruh kekuatan pemerintah era sistem pers baru. Dari analisis kuantitatif dengan Kolmogorov-Smimov Dua Uji Sampel Independen, ditemukan bahwa persepsi massa komunikator tentang proses dan pelaksanaan demokratisasi pers di Tabloid Komunika berbeda dari persepsi pembaca.