Pestisida nabati merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan hama yang relatif aman untuk lingkungan. Formula pestisida nabati dari minyak kayumanis dan seraiwangi merupakan salahsatu alternatif untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun nilam Pachyzancla stultalis agar produktivitas nilam Indonesia tidak terus menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mencari formula insektisida nabati terbaik berbahan baku minyak kayu manis dan minyak serai wangi untuk mengendalikan serangan hama penggulung daun P. stultalis pada tanaman nilam tanpa menurunkan mutu minyak nilam. Penelitian dilakukan di kebun petani nilam di Kabupaten Solok, Kenagarian Gantung Ciri sejak Januari sampai Oktober 2013. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan yaitu Pesnab KM 40 yang berbahan baku kayu manis 40 %, Pesnab SW 50 yang berbahan baky seraiwangi 50 %, insektisida sintetis deltametrin 25 EC dan kontrol tanpa pestisida dan diulang enam kali. Nilam yang diuji adalah varietas Sidikalang umur satu bulan dalam polibag. Pestisida nabati KM 40 efektif menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis lebih baik dibandingkan kontrol dan pestisida nabati SW 50, namun tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis. Bobot terna, rendemen, kadar minyak dan kandungan pathouli alkohol (PA) nilam pada perlakuan Pesnab KM 40 tidak berbeda nyata dengan pestisida sintetis, tetapi lebih tinggi dibandingkan kontrol. Komponen penyusun minyak nilam seperti alfa pinene, beta pinene, limonen, copaene, karyophylen, guanen, allo-aromadrene dan gurjunen tidak berbeda nyata antara perlakuan dan kontrol. Pestisida nabati berbahan baku minyak kayu manis dapat dijadikan alternatif untuk menggantikan penggunaan pestisida sintetis dalam menanggulangi serangan larva hama penggulung daun nilam P. stultalis.