Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Dinamika pertambahan penduduk dan pola produksi pertanian: Tinjauan atas beberapa kasus pola pertanian padi sawah di Indonesia Tri Pranadji; Andin H. Taryoto
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 9, No 2-1 (1992): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v9n2-1.1992.57-66

Abstract

IndonesianPemahaman tentang dinamika perubahan pada pola produksi pertanian pangan sebagai akibat dari adanya pertambahan penduduk masih dirasa perlu untuk dikaji lebih lanjut. Tulisan ini mencoba mengetengahkan analisis deskriptip terhadap beberapa faktor yang menunjukkan keterkaitan antara pertambahan penduduk dengan perubahan pola pertanian tanaman pangan. Dengan fokus perhatian pada pertanaman padi sawah di Indonesia, diperoleh beberapa pemahaman sebagai berikut: (1) perkembangan pola produksi pertanian tanaman pangan tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan pemikiran subsistensi dari pelaku-pelaku pola pertanian tanaman pangan tersebut; (2) "revolusi" pola produksi padi sawah bukan hanya mengakibatkan terjadinya perubahan pola produksi, tetapi juga mengakibatkan adanya pengurangan ragam pola konsumsi pangan; (3) terdapat kecenderungan beragamnya respons perubahan pola produksi pertanian petani terhadap pertambahan jumlah penduduk; (4) dalam kaintannya dengan stabilitas politik nasional, bayangan krisis lahan pertanian sebaiknya diantisipasi dengan program penataan penguaasan lahan yang lebih terarah; (5) perubahan pola produksi pertanian perlu diikuti dengan integrasi pola pengorganisasian petani yang mempunyai akar sosial budaya pedesaan dimana petani itu berada; dan (6) faktor preferensi individu, moral ekonomi atau institusi masyarakay pedesaan perlu untuk selalu dipertimbangkan baik adlam program swasembada pangan maupun program yang mengacu pada perwujudan pemerataan pendapatan di kalangan masyarakat pedesaan.
Kajian ekonomi usahatani susu sapi perah berdasarkan status KUD di Jawa Barat dan Jawa Timur Andin H. Taryoto; nFN Sunarsih
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 12, No 2 (1994): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v12n2.1994.24-37

Abstract

Berdasarkan tingkat pemilikan sapi perah, di Jawa Barat keuntungan dicapai pada tingkat pemilikan 4-9 ekor dengan keuntungan maksimal pada jumlah pemilikan 7 ekor laktasi. Sedangkan di Jawa Timur tingkat pemilikan 4-10 ekor laktasi cukup memberi jaminan keuntungan. Selanjutnya apabila ditelaah dari tingkat perkembangan KUD/Koperasi maka pada KUD Maju keuntungan mulai dicapai pada tingkat pemilikan 4 ekor laktasi, sementara itu pada KUD Kurang Maju dicapai pada tingkat pemilikan 5 ekor laktasi. Harga jual susu pada Koperasi/KUD Maju lebih tinggi dibanding KUD Kurang Maju. Hal ini terkait dengan efisiensi usaha dan aspek teknis. Harga susu seyogyanya dapat disesuaikan supaya peternak dapat menikmati keuntungan yang layak, dengan harga jual terendah di tingkat peternak di Jawa Barat dan Jawa Timur sekitar Rp.446 dan Rp.390/liter.
Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Perubahan Interaksi Sosial Masyarakat Nelayan nFN Syahyuti; Andin H. Taryoto
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 14, No 2 (1996): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v14n2.1996.13-26

Abstract

IndonesianSifat usaha perikanan tangkap di laut didasarkan kepada adanya tingkat ketergantungan yang tinggi di antara sesama pelakunya, baik antara sesama pekerja di dalam operasi di laut, maupun antara pekerja dan pemilik disebabkan besarnya modal yang terlibat, tingginya resiko di laut, serta tingginya ketidakpastian hasil usaha. Suatu analisis melalui perbandingan tiga jenis alat tangkap dari yang lebih sederhana sampai modern (jenis alat trammel net, payang, dan purse seine), digambarkan bahwa penggunaan tingkat teknologi mengakibatkan perubahan pada pola interaksi sosial. Dengan penggunaan teknologi lebih tinggi ketidakpastian hasil bisa ditekan, sehingga saling tergantung menjadi melemah. Hal ini ditunjukkan oleh sifat komunikasi oleh sifat komunikasi yang semakin kurang terbuka, tidak langsung, serta hubungan yang semakin bersifat impersonal dan birokratis. Penggunaan teknologi modrn juga membawa beberapa perubahan hubungan yang cenderung merugikan buruh nelayan, yaitu jumlah jam kerja yang semakin tinggi tetapi tidak diimbangi dengan tingkat pendapatan yang diperolehnya. Selain itu hubungan patron klien yang melemah antara pemilik usaha dengan buruh nelayan, menyebabkan jaminan subsistensi dan sosial buruh seperti jaminan kerja juga ikut menipis.
Telaah Teoritik dan Empirik difusi inovasi pertanian Andin H. Taryoto
Forum penelitian Agro Ekonomi Vol 14, No 1 (1996): Forum Penelitian Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/fae.v14n1.1996.41-53

Abstract

There is no abstract available from the publish and or printed article