This Author published in this journals
All Journal Zuriat
Y. Maxiselly
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penampilan Fenotipik, Variabilitas, dan Hubungan Kekerabatan 39 Genotip Genus Vigna dan Phaseolus berdasarkan Sifat Morfologi dan Komponen Hasil Y. Maxiselly; D. Ruswandi; A. Karuniawan
Zuriat Vol 19, No 2 (2008)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v19i2.6660

Abstract

Penampilan fenotipik dan hubungan kekerabatan 39 genotip genus Vigna dan Phaseolus yang terdiri dari, 13 genotip V. vexillata, 5 genotip V. umbellata, 3 genotip V. luteola, 2 genotip V. radiata, 9 genotip V. unguiculata (6 genotip V. unguiculata ssp. unguiculata dan 3 genotip V. unguiculata ssp sesquipedalis ), dan 7 genotip Phaseolus vulgaris diidentifikasi dengan menggunakan karakter morfologi dan komponen hasil (16 karakter kuantitatif dan 11 karakter kualitatif). Metode yang digunakan berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 kali ulangan di Ciparanje, Jatinangor, Sumedang, Propinsi Jawa Barat pada November 2007 sampai Maret 2008. Penampilan fenotipik yang diperoleh menunjukan adanya variasi yang luas antara genotip – genotip yang diamati berdasarkan nilai tabel ANOVA yang dihasilkan, sedangkan untuk hubungan kekerabatan antara genus Vigna dan Phaseolus memiliki hubungan yang dekat karena jarak Euclidean distances pada dendogram memiliki jarak yang relatif dekat (karakter kuantitatif 4,92 dan karakter kualitatif 3,89). Penyebaran spesies – spesies pada dendrogram terlihat kurang jelas pengelompokannya sehingga dilakukan analisis komponen utama (PCA) untuk melihat karakter – karakter yang mempengaruhi kekerabatannya. Kontribusi PCA berdasarkan karakter kuantitatif sebesar 86,38% sedangkan karakter kualitatif sebesar 76,18% terhadap keseluruhan variasi. Berdasarkan nilai PCi dari karakter kuantitatif dan kualitatif tersebut terdapat beberapa karakter yang mempengaruhi kekerabatan yaitu, karakter daun (panjang dan lebar daun terminal, serta warna dan bulu daun), lebar polong, karakter biji ( panjang, lebar, ketebatan dan bentuk biji dan bobot 100 butir biji) dan tipe tanaman.
Hubungan Kekerabatan Plasma Nutfah Talas Lokal Jawa Barat dengan Analisis Klastering berdasarkan Karakter Morfologi Y. Maxiselly; N. Carsono; A. Karuniawan
Zuriat Vol 20, No 2 (2009)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v20i2.6640

Abstract

Hubungan kekerabatan 50 aksesi talas local koleksi laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung (UNPAD) yang berasal dari berbagai daerah Sumedang, Bogor, Lembang, Indramayu dan sekitar Pantai Utara di Jawa Barat diidentifikasi dengan menggunakan 14 karakter morfologi pada fase vegetative. Percobaan lapang menggunakan rancanngan tanpa tata ruang, dimana lima individu tanaman dari setiap aksesi digunakan sebagai ulangan. Percobaan dilakukan di kebun percobaan UNPAD unit Ciparanje, kecematan Jatinangor, Sumedang, Propinsi Jawa Barat pada Mei 2009 sampai dengan oktober 2009. Hasil analisis kekerabatan dari dendogram menunjukan bahwa ke-50 akssi talas local asah Jawa barat terbagi dalam 2 kluster utama yang memiliki koefisien ketidakmiripan 0,00 – 1,36. Hal ini menunjukan adanya keeratan hubungan genetik dari aksesi – aksesi talas lokal Jawa Barat berdasarkan 14 karakter morfologi. Hubungan kekerabatan terssbut juga menunjukan bahwa tidak adanya spesifiksi wilayah terhadap penyebaran suatu jenis aksesi talas tertentu. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar rekomendasi tingkat keragaman genetik plasma nutfah talas local asal Jawa Barat untuk dikembangkan selanjutnya, serta konservasinya. Namun demikian data data penelitian ini masih perlu didukung dengan data karakter lainnya pada penelitian laanjutan, agar diperoleh akurasi data kekerabatan yang lebih tinggi.