Masita Muchtar
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RESIKO CEREBRO-KARDIOVASKULER DENGAN KEJADIAN VERTIGO DI RSU ANUTAPURA PALU TAHUN 2018 Inri Hardyanti; Wijoyo Halim; Masita Muchtar
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2019): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v1i1.18

Abstract

Vertigo merupakan keluhan tersering di unit gawat darurat dengan etiologi sederhana maupunkompleks yang sering overlapping. Angka kejadian vertigo setiap tahunnya mengalami peningkatan.Vertigo dapat menjadi keluhan utama ataupun satu-satunya pada pasien strok ataupun jantung koroner.Gangguan cerebro-kardiovaskuler juga diperkirakan terjadi pada 3-4% pasien vertigo. Deteksi danpengobatan awal sangat dibutuhkan untuk pencegahan disabilitas dan kematian. Pasien vertigo memilikiresiko lebih besar terkena strok dan jantung koroner karena beberapa fakotor resiko yaitu hipertensi,diabetes mellitus, dan dislipidemia, sehingga harus dilakukan pemeriksaan neurologis yang komprehensif,survei terhadap faktor resiko, dan follow up secara regular selama beberapa tahun setelah menerimapengobatan vertigo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi, diabetesmelitus, dan dislipidemia dengan kejadian vertigo. Metode penelitian ini bersifat analitik observasionaldengan design case control study pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling.Pengumpulan data faktor risiko dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner dan casereport pada kedua kelompok pasien. Dilakukan uji Chi-Squar pada batas kemaknaan α=5% melaluiprogram SPSS. Hasil penelitian menunjukkan Kejadian vertigo berhubungan dengan hipertensi(p=0,018; OR 4,753), dengan diabetes mellitus (p=0,020; OR 3,032). Belum dapat dibuktikan hubunganyang bermakna dengan dislipidemia (p=0,844; OR 0,655). Sehingga dapat disimpulkan bahwa adahubungan kejadian vertigo dengan hipertensi dan diabetes mellitus di RSU Anutapura Palu Tahun 2018
GAMBARAN DEMOGRAFI DAN KLINIK PENDERITA NYERI NEUROPATIK YANG BERKUNJUNG DI BAGIAN POLIKLINIK SARAF DAN POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSU ANUTAPURA PALU Nur Faisah; Masita Muchtar; A. Asriwahyuni Lestari
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v3i2.77

Abstract

Nyeri neuropatik adalah nyeri yang timbul akibat langsung dari lesi atau penyakit yang mempengaruhi sistem somatosensory pada sistem saraf sentral atau perifer. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran demografi dan klinis penderita nyeri neuropati yang berkunjung di bagian Poliklinik Saraf dan Poliklinik Penyakit Dalam RSU Anutapura Palu. Metode penelitian ini adalah deskriptif kategorik dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan checklist. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 s/d Februari 2019 dan didapatkan 43 sampel. Hasil penelitian yaitu gambaran pada penderita nyeri neuropatik kelompok usia masa lansia awal (46-55 tahun) sebanyak 65,1%, masa dewasa awal (26-35 tahun) sebanyak 9,3% dan masa lansia akhir (56-65 tahun) sebanyak 2,3%. Pasien nyeri neuropatik perempuan (65,1%) dan laki-laki (34,9%), riwayat merokok (14,0%) dan tidak memiliki riwayat merokok (86,0%), riwayat komsumsi alkohol (11,6%) dan tidak memiliki riwayat konsumsi alkohol (88,4%), memiliki riwayat diabetes melitus (58,1%) dan tidak memiliki riwayat diabetes melitus (41,9%) dan gambaran klinik terbanyak merasakan rasa kesemutan (79,1%). Sebagai kesimpulan penderita nyeri neuropatik pada penelitian ini bahwa lebih banyak pada penderita neuropatik dengan riwayat DM, usia masa lansia awal dan yang memiliki gambaran klinis rasa kesemutan dan lebih sedikit pada penderita neuropatik dengan riwayat merokok dan mengkonsumsi alkohol.