Latar Belakang: Masa Nifas (puerpurium) dimulai setelah plasenta keluar sampai alat-alat kandungan kembali normal seperti sebelum hamil. Salah satu tujuan kunjungan nifas dilakukan minimal 4 kali masa nifas adalah untuk melakukan screening secara komprehensif sehingga dapat memberikan penanganan sedini mungkin terhadap masalah pada masa nifas baik pada ibu ataupun bayi. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan, usia, dan paritas ibu nifas dengan kunjungan masa nifas di Bidan Praktik Mandiri Suryati Palembang Tahun 2017. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan metode “cross sectional”. Pengambilan sampel yang dilakukan dengan metode total populasi. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi – square. Hasil Penelitian:Hasil uji statistik chi – square diketahui 153 responden berpendidikan tinggi50 (52,1%)responden didapatkan nilai ( p = 0,000) < α (0,05), mayoritas berusia dewasa muda (20 – 24) berjumlah 28 (70,0%) (p = 0,002) < α (0,05) maka ada hubungan bermakna dengan kunjungan masa nifas, ibu yang berparitas rendah melakukan kunjungan nifas 57 (48,3%) responden dengan (p = 0,001) < α (0,05), ada hubungan bermakna antara paritas dengan kunjungan masa nifas. Disarankan: pada klinik Bidan Praktik Mandiri Suryati Palembang untuk meningkatkan pemberian informasi akan pentingnya kunjungan masa nifas, dan bahayanya jika terdapat komplikasi masa nifas yang tidak terdeteksi, sehingga menarik minat ibu nifas untuk melakukan kunjungan pada masa nifas.Kata Kunci : Kunjungan Nifas, Paritas, Pendidikan, Usia