Pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik peralatan maupun muatan lainnya. Penggunaan UAV biasanya digunakan sebagai penyalur hobi aeromodeling atau untuk mengobservasi lapangan dimana medan yang diobservasi tidak memungkinkan manusia untuk melakukannya, seperti penjelajahan gunung atau laut, pengeboran minyak, pengeksplorasian hasil tambang dan mineral.Salah satu jenis UAV yang banyak digunakan adalah RC Airplane. Pada umumnya, RC Airplane menggunakan motor DC sebagai pendorong utama dalam melakukan thrust. Tetapi RC Airplane dengan penggerak utama motor DC juga memiliki kendala seperti torsi, putaran rpm yang dihasilkan, dan konsumsi baterai yang hanya bertahan sebentar. Sehingga dalam hal ini daya jelajah dan ketahanan tidak dapat berlangsung secara maksimal dan perlu adanya suatu inovasi agar alat dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.Alternatif yang memungkinkan adalah dengan merubah salah satu bagian agar dapat bekerja secara maksimal. Perubahan yang dimaksud adalah penggantian motor DC dengan gas engine sebagai pendorong utama. Namun permasalahannya, gas engine merupakan sebuah motor yang bersifat mekanik, maka untuk mempermudah dalam kinerjanya perlu mensinkronasikannya secara elektrik. Dalam hal ini diperlukan sebuah penelitian mengenai sistem pengendalian yang dapat mengatur kinerja dari gas engine tersebut, serta kedepannya dapat dikembangkan pada UAV lainnya seperti tricopter, quadcopter, dan multicopter yang lebih bertenaga dan berdaya jelajah tinggi dengan menggunakan Gas EngineFaktor penting dalam kinerja gas engine antara lain adalah pengaturan throttle, yaitu bagian yang mengatur jumlah masukan udara dan bahan bakar yang nantinya diproses didalam mesin dan kemudian akan memberikan hasil keluaran yaitu putaran gas engine. Karena penelitian ini hanya terfokus pada pengendalian kecepatan putaran gas engine saja dan tidak diterbangkan, maka nantinya dapat diuji dengan cara membuat terowongan angin/ windtunnel yang dapat dibuka-tutup dengan tujuan melihatkecepatan putaran gas engine saat terjadi perubahan aliran udara yang melewati propeller.Kemudian kecepatan putaran yang dihasilkan gas engine tadi dapat dideteksi melalui sensor hall effect yang mana akan mempengaruhi aktuator throttle dan juga kecepatan putaran gas engine. Digunakannya Kontrol Logika Fuzzy untuk mengurangi error putaran pada gas engine, sehingga putaran gas engine dapat sesuai dengan kecepatan yang diinginkan secara optimal.