Ade Parlaungan Nasution
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Labuhan Batu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT.SAMATOR GAS INDUSTRI SIGAMBAL-RANTAUPRAPAT Diana Magdalena Siregar; Ade Parlaungan Nasution
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 3, No 2 (2016): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.581 KB) | DOI: 10.36987/ecobi.v3i2.60

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Bauran Pemasaran yang terdiri dari Produk, Harga, dan Distribusi terhadap keputusan pembelian pada PT.Samator Gas Industri Sigambal-Rantauprapat. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, realibilitas, metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linear berganda dan pengujian hipotesis yaitu uji-t, uji-f, dan koefiesien determinasi (R2 ). Pengerjaan metode regresi linear berganda dan uji validitas dan realibilitas dengan menggunakan bantuaan SPSS 16.0 For Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 84 responden sebagai sampel penelitian.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, analisis data dengan metode analisis linear berganda menunjukkan bahwa variabel Produk, dan Distribusi, berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat dilihat dari metode analisis regresi linear berganda secara simultan ( Uji-t) dimana uji F diketahui bahwa F hitung = 4.825 dan Ftabel = 3.11 dalam hal ini Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan adalah 0,18 lebih dari nilai alpha 0,05 sehingga keputusan yang diambil adalah H0 diterima H1 ditolak. Di hipotesis alternatif menunjukkan variabel bebas X1, dan X3 mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat (Y) dalam hal ini variabel penjualan. Pelayanan dan strategi pemasaran secara serempak berpengaruh signifikan terhadap penjualan Gas Industri Pada PT.Samator Rantauprapat. Analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjust R 2 sebesar yang diperoleh adalah sebesar 0,155 % atau 15,5 % yang menunjukkan kemampuan variabel produk, harga, dan distribusi dalam menjelaskan keputusan pembelian adalah 15,5 %, sedangkan sisanya sebesar 84,5 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian ini
MENGAKHIRI REZIM DEFISIT PADA KEBIJAKAN FISKAL Edy Burmansyah; Ade Parlaungan Nasution
ECOBISMA (JURNAL EKONOMI, BISNIS DAN MANAJEMEN) Vol 4, No 2 (2017): ECOBISMA
Publisher : Published by the Faculty of Economics and Business, University of Labuhanbatu, North Sumat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.233 KB) | DOI: 10.36987/ecobi.v4i2.51

Abstract

Disamping nilai uang, penerapan angaran surplus juga mempertimbangkan peningkatan inflasi yang diakibatkan ekspansifnya belanja yang dilakukan pemerintah. Dalam dua tahun terakhir belanja pemerintah sangat ekspansif. Pada APBN 2017, belanja ditetapkan sebesar Rp 2.070,5 triliun, turun sedikit dibandingkan belanja tahun 2016 sebesar Rp 2.095,7. Namun lebih tinggi dibandingkan belanja tahun 2015 sebesar Rp 2.039,5. Belanja pemerintah yang begitu ekspansif tersebut, tidak sebanding dengan tingkat penerimaan yang dipatok pemerintah. Tahun 2017 penerimaan dipatok sebesar Rp Rp 1.737,6 triliun, sedangkan pada tahun 2016 dari proyeksi penerimaan sebesar Rp 1.822,5, realisasi penerimaan hanya sebesar Rp 1.551,8 triliun. Untuk tahun 2015, dari proyeksi penerimaan sebesar Rp 1.762,3 triliun, realisasi penerimaan hanya mencapai Rp 1.491,5 triliun. Besarnya belanja dibandingkan penerimaan, membuat defisit dalam APBN terus membengkak dari tahun ke tahun. Defisit tersebut selalu ditutupi dengan mengajukan utang baru, baik utang langsung kepada debitur (lembaga donor) maupun melalui penerbitan SBN (Surat Berharga Negara). Dan seperti biasa utang akan menjadi beban pada APBN tahuntahun berikutnya. Defisit dan utang yang mengerogoti APBN tersebut harus segera diakhiri. Usaha untuk mengakhiri rezim defisit tersebut pertama-tama dapat ditempuh dengan mengajukan permohonan judicial review kepada Mahkamh Konstitusi (MK) atas UU No.17 tahun 2003 tentang keuangan negara.