Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DAN CARA MENERAN IBU DENGAN RUPTUR PERINEUM DI KLINIK NURMA TAHUN 2018 Syahroni Damanik
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruptur perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. World health organization (WHO) mengatakan pada tahun 2015 terjadi 2,7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin.Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 6 febuari 2018 di Klinik Nurma Medan di temukan pada tahun 2018 tercatat dari ibu bersalin sebanyak 32 orang. Tujuan peneliti ini adalah untuk mengetahui Hubungan berat badan bayi baru lahir dan cara meneran ibu dengan ruptur perineum. Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data diambil dengan menggunakan data primer dan sekunder, populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin sebanyak  32 orang, dengan menggunakan total populasi dimana seluruh populasi menjadi sampel. Analisis yang digunakan dengan menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95% memperlihatkan bahwa nilai signifikan probabilitas (Asym Sig), uji chi-square menunjukkan a=0,049 untuk berat badan bayi baru lahir, a=0,010 untuk cara meneran yang berarti lebih kecil dari p=0,05 hal ini membuktikan bahwa terdapat Hubungan Berat Badan Bayi Baru Lahir dan Cara Meneran Ibu dengan Ruptur Perineum di Klinik Nurma Medan Tahun 2018. Simpulan hasil penelitian ini yaitu ada hubungan berat badan bayi baru lahir dan cara meneran ibu dengan ruptur perineum di Klinik Nurma Medan Tahun 2018. Diharapkan kepada petugas kesehatan di Klinik Nurma Medan, agar lebih meningkatkan pelayanan untuk memberikan informasi kesehatan khususnya kepada ibu hamil agar mereka mengerti tentang resiko terjadinya ruptur perineum. Kata Kunci : Berat Badan Bayi Baru Lahir, Cara Meneran, Ruptur Perineum.
The Relationship Of Wus' Knowledge About Cervical Cancer And Papsmear Examination In Dusun IV Helvetia Helvetia Village, Labuhan Deli District, 2020 Syahroni Damanik
Jurnal Kebidanan Sorong Vol 1 No 1 (2021): JURNAL KEBIDANAN SORONG
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.482 KB) | DOI: 10.36741/jks.v1i1.138

Abstract

Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahun 2020 di Dusun IV Desa Helvetia Medan diketahui bahwa didusun tersebut terdapat Jumlah WUS sebanyak 265 orang. Dengan mewawancarai 10 WUS yang datang ke Posyandu diketahui bahwa tidak mengetahui apa itu Kanker Serviks dan Papsmear dan belum sama sekali melakukan pemeriksaan papsmear. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan WUS tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear di Dusun IV Desa Helvetia Helvetia. Penelitian ini menggunakan metode desain penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan hasil jumlah sampel dengan rumus slovin sebanyak 72 orang. Data penelitian adalah data primer. Pengelolah data menggunakan uji statistik chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian pengetahuan kurang dengan tidak melakukan pemeriksaan papsmear adalah sebanyak 45 responden (62.5%) dan pengetahuan baik dengan melakukan pemeriksaan papsmear adalah 7 responden (9.7%). Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan WUS tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear di Desa Helvetia Medan Tahun 2020 nilai p = 0.004 (<0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan WUS tentang Kanker Serviks dengan pemeriksaan Papsmear. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan tentang kanker serviks dengan pemeriksaan Papsmear yang benar.
PERBANDINGAN METODE TOPIKAL ASI DAN TENIK TERBUKA TERHADAP PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DIKLINIK BERSALIN HJ NIRMALA SAPNI KRAKATAU PASAR 3 KECAMATAN MEDAN TIMUR KOTA MEDYA MEDAN TAHUN 2020 Syahroni Damanik
JURNAL PIONIR Vol 7, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/pionir.v7i1.1848

Abstract

AbstrakPerawatan tali pusat adalah kegiatan merawat tali pusat bayi yang telah dipotong sampai sebelum lepas, tetanus neonatus merupakan salah satu penyebab kematian neonatus sebesar 2.6 juta bayi diseluruh dunia secara global tahun 2019, dan dinyatakan sebagai kejadian luar biasa. Tetanus neonaturum dapat dicegah dengan perawatan tali pusat yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan metode topikal ASI dan teknik terbuka terhadap pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir.Jenis penelitian ini menggukan true experiment dengan pendekatan only PostTest With Controly. Teknik sampel menggunakan Proposive Sampling secara Accidentaly sebanyak 30 bayi yang baru lahir pada bulan juli-september 2020. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dan pada analisis data menggunakan Independent Sample T Test.Hasil penelitian bahwa terdapat pada kedua kelompok masing-masing berjumlah 15 yaitu kelompok kasus dengan lama pelepasan tali pusat cepat sebanyak 10 bayi dan lama sebanyak 5 bayi, pada kelompok kontrol dengan lama pelepasan tali pusat cepat sebanyak 4 bayi dan lama 11 bayi. Dengan Pvalue (0.002)<a(0.05) maka Ha diterima.Kesimpulan ada perbedaan yang signifikan antara metode topikal ASI dan teknik terbuka terhadap pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Sehingga disarankan bagi tenaga kesehatan setempat dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam perawatan tali pusat, khususnya perawatan tali pusat menggunakan metode topikal ASI pada pelepasan tali pusat secara benar pada bayi baru lahir dan berkelanjutan di Klinik Bersalin Hj Nirmala Sapni. Kata Kunci      : Bayi Baru Lahir, Metode Topikal ASI, Teknik Terbuka, Tali Pusat  ABSTRACT      Umbilical cord care is an activity to care for a baby's umbilical cord that has been cut before it is released, neonatal tetanus is one of the causes of neonatal deaths for 2.6 million babies worldwide in 2019, and is declared an extraordinary event. Tetanus neonaturum can be prevented with proper cord care. This study aims to determine the differences in topical methods of breastfeeding and open techniques for releasing the umbilical cord in newborns. This type of research uses true experiment with only PostTest With Controly approach. The sample technique used Accidental Proposive Sampling as many as 30 newborn babies in July-September 2020. The data collection technique used observation sheets, and the data analysis used the Independent Sample T Test. The results showed that there were 15 in the two groups, namely the case group with 10 babies and 5 babies for the duration of the umbilical cord, the control group with 4 babies and 11 babies long. With Pvalue (0.002) <a (0.05) then Ha is accepted. Conclusion There is a significant difference between the topical method of breastfeeding and the open technique of umbilical cord detachment in newborns. So it is recommended that local health workers can be used as input in umbilical cord care, especially umbilical cord care using the topical method of breastfeeding for proper release of the umbilical cord in newborns and sustainably at the Hj Nirmala Sapni Maternity Clinic.Keywords: Newborns, Topical Method of Breastfeeding, Open Techniques, Umbilical 
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN HIPERTENSI PADA LANSIA Syahroni Damanik; Lisa Novianti Sitompul
Nursing Arts Vol. 14 No. 1 (2020): NURSING ARTS
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTIntroduction:World Health Organization (WHO) data in 2016 United States became thecountry with the highest rates of hypertension. About 25,000 deaths and more than 1.5 millionheart attacks and strokes occur every year. Objective:The purpose of this study was todetermine the relationship of lifestyle with hypertension in elderly at Tutun Sehati clinic ofTanjung Morawa 2018.Methods:The type of this research is analytic survey with cross sectionalapproach. The population in this study is all elderly who experienced hypertension who visitedthe Tutun Sehati clinic which amounted to 30 people and the sample taken from the totalpopulation. Technique of data analysis in this research using chi-square method (α =0,05).Results:After statistical test (chi-square test) 95% confidence level with α = 0,05 obtainedresult ρ = 0,003 hence there is relation of physical activity with hypertension in elderly,obtained ρ = 0,028 hence there is correlation of smoking habit with hypertension in elderly.obtained ρ = 0,007 then there is relation of eating habits with hypertension inelderly.Conclusion:The results can be concluded that the elderly who are at risk of developinghypertension occur in elderly who have a bad lifestyleKeywords: Hypertension, Lifestyle, ElderlyABSTRAKPendahuluan : Data World Health Organization (WHO) tahun 2016 Amerika serikatmenjadi negara dengan angka hipertensi paling tinggi. Sekitar 25.000 kematian dan lebih dari1,5 juta serangan jantung dan stroke terjadi setiap tahun. Tujuan: untuk mengetahui hubungangaya hidup dengan hipertensi pada lansia di klinik Tutun Sehati Tanjung Morawa tahun2018.Metode :Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yang mengalami hipertensi yang berkunjungdi klinik Tutun Sehati yang berjumlah 30 orang dan sampel diambil dari keseluruhan totalpopulasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode chi-square (α=0,05).Hasil :Setelah dilakukan uji statistik (uji chi-square) tingkat kepercayaan 95% dengan α=0,05diperolehhasilρ=0,003 maka ada hubungan aktifitas fisik dengan hipertensi pada lansia,diperoleh ρ=0,028 maka ada hubungan kebiasaan merokok dengan hipertensi pada lansia.diperoleh ρ=0,007maka ada hubungan kebiasaan makan dengan hipertensi padalansia.Kesimpulan :Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lansia yang berisiko mengalamihipertensi terjadi pada lansia yang memiliki gaya hidup yang tidak baik.Kata Kunci : Hipertensi, Gaya Hidup, Lansia