Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak di indonesia mencapai 35,7% dan tergolong dalam masalah kesehatan masyarakat yang tinggi menurut acuan WHO karena masih di atas 30%. Oleh sebab itu penanggulangan dapat dicegah lebih awal yang menjadi tanggung jawab semua pihak baik pembuat kebijakan maupun petugas kesehatan dan masyarakat sekitar. Kader kesehatan berperan sebagai ujung tombak dari pemantauan pertumbuhan balita di wilayah tempat tinggal, karena terjun langsung ditengah masyarakat sehingga tingkat pengetahuan dan sikap kader menjadi hal yang sangat penting. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari pemberian penyegaran pengetahuan dan keterampilan kader terhadap program bina keluarga balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Dasan Agung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimental dimana kader akan mendapatkan penyegaran pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan pemantauan tumbuh kembang balita. Untuk mengetahui pengaruh dari penyegaran tersebut akan dilakukan pretest dan posttest kemudian hasil kedua test akan dibandingkan untuk mengetahui pengaruh penyegaran tersebut. dan Hasilnya adalah penyegaran tersebut telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader Posyandu sebanyak 64,55% untuk peningkatan pengetahuannya dan 24,26% untuk peningkatan keterampilannya. Sehingga artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari pemberian metode penyegaran terhadap pengetahuan dan keterampilam kader dalam program Bina Keluarga Balita. Impaired growth and development in children in Indonesia reaches 35.7% and is classified as a high public health problem according to WHO references because it is still above 30%. Therefore, prevention can be prevented early which is the responsibility of all parties, both policy makers and health workers and the surrounding community. Health cadres play a role as the spearhead of monitoring the growth of children under five in the area where they live, because they are directly involved in the community so that the level of knowledge and attitudes of cadres is very important.The purpose of this study was to find out whether there was an influence from giving a refreshment of cadre knowledge and skills to the toddler family development program at the posyandu in the working area of the Dasan Agung health center. The method used in this study is an experimental quasi method where cadres will get a refresh of knowledge and skills in monitoring toddler growth and development. To know the effect of the refresher will be done pretest and posttest then result of second test will be compared to know influence of refresher. and the result is that refresher has increased the knowledge and skills of Posyandu cadres by 64.55% to increase their knowledge and 24.26% to increase their skills. So that means that there is a significant influence from the provision of refreshment methods on cadre knowledge and skills in the Toddler Family Development program