Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

URGENSI PENGATURAN MENGENAI BATASAN PENGAJUAN KREDIT DALAM KLAUSULA E-CONTRACT OLEH DEBITUR KEPADA BEBERAPA PENYELENGGARA PEER TO PEER LENDING TERKAIT RISIKO GAGAL BAYAR Raihan Achmad Ramadhan
Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum Sarjana Ilmu Hukum, Juni 2020
Publisher : Kumpulan Jurnal Mahasiswa Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Raihan Achmad Ramadhan, Reka Dewantara, Diah Pawestri Maharani Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 169 Malang e-mail : raihanachmadsiregar@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1) urgensi pengaturan mengenai batasan pengajuan kredit dalam klausula e-contract oleh debitur kepada beberapa penyelenggara peer to peer lending terhadap risiko gagal bayar, (2) bentuk pengaturan mengenai batasan pengajuan kredit dalam klausula e-contract oleh debitur kepada beberapa penyelenggara peer to peer lending terkait risiko gagal bayar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa belum ada peraturan perundang-undangan yang saat ini mengatur terkait masalah tersebut, termasuk pada POJK 77/POJK.01/2016 tentang LPMUBTI, sehingga terdapat kekosongan hukum. Atas permasalahan hukum tersebut, diperlukan pengaturan mengenai batasan pengajuan kredit oleh debitur kepada beberapa penyelenggara peer to peer lending, yang urgensinya ditinjau dari aspek filosofis, aspek yuridis, dan aspek sosiologis. Permasalahan tersebut diatasi dengan mewajibkan pencantuman klausula negative covenant sebagai syarat-syarat minimum yang harus dimuat dalam setiap pembuatan e-contract sebagaimana diatur dalam Pasal 20 ayat (2) POJK 77/POJK.01/2016 LPMUBTI. Kata Kunci : Urgensi, Pembatasan, Peer to Peer lending, Risiko Gagal Bayar Abstract This research is aimed to describe and analyse (1) urgency of regulation concerning credit limit application by a debtor in an e-contract clause to peer-to-peer lending providers over the risk of default and (2) form of regulation concerning the credit limit application in the clause of the e-contract to some peer-to-peer lending providers over the risk of default. This research employed normative juridical method, statute, and conceptual approach. The research reveals that there have not been any laws and regulations regarding this issue, nor has Regulation of Financial Services Authority (hereinafter POJK) Number 77/POJK.01/2016 regulated LPMUBTI, and this lack has left some legal loopholes. Thus, regulation regarding this issue is considered essential as the urgency is seen from philosophical, juridical, and sociological aspects. This problem should be resolved by providing negative covenant clause as minimum requirement that has to be provided in e-contract, as intended in Article 20 paragraph (2) of POJK 77/POJK.01/2016 LPMUBTI. Keywords: Urgency, Limit, Peer to Peer lending, default
Pemanfaatan Google Digital Platform Untuk Aktivitas Ekstrakurikuler Di MA Al Jauharotunnaqiyyah Jerang Barat Istiqomah Rohmawati; Hafizhah Mardivta; Bella Yasinta; Dinan Wahyu Wijaya; Intania Novita Putri; Raihan Achmad Ramadhan
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2025): Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/abdilaksana.v6i1.47001

Abstract

Dengan semakin pentingnya peran teknologi dalam membentuk kegiatan siswa yang efektif dan progresif, terutama di kalangan siswa MA AL JAUHAROTUNAQIYYAH JERANG BARAT mempersembahkan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendigitalisasi pemilihan ektrakulikuler yang akan diikuti oleh siswa melalui pemanfaatan google digital platform. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menggali potensi penuh dari teknologi informasi guna meningkatkan kualitas dan efisiensi kegiatan ektrakulikuler siswa di lingkungan sekolah.