p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AKSIOMA
Paridjo Paridjo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Keefektifan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp terhadap prestasi belajar peserta didik Alimun Khanif; Suwandono Suwandono; Paridjo Paridjo
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2022): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v13i1.9377

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Prestasi belajar peserta didik yang diajar menggunakan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp dapat melampaui KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) lebih dari 50%. (2) Keefektifan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp terhadap prestasi belajar peserta didik. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII Full Day School MTs N 2 Tegal tahun pelajaran 2020/2021 yang terdiri dari 5 kelas yang berjumlah 148 peserta didik. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel yang diambil sebanyak satu kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII Full Day School 2 dengan jumlah 29 peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Data dianalisis dengan uji proporsi satu pihak kanan, uji Paired Sample t test dan uji N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Prestasi belajar peserta didik kelas VIII MTs N 2 Tegal Tahun Pelajaran 2020/2021 yang diajar menggunakan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp, nilainya dapat melampaui KKM 75 lebih dari 50%. Karena data yang digunakan dari soal tes yang sama yaitu menggunakan pretest dan posttest. Pretest (peserta didik belum diajar menggunakan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp), sedangkan posttest (peserta didik sudah diajar menggunakan pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp). Karena hal tersebut maka nilainya dapat melampaui KKM 75 lebih dari 50% (2) Pembelajaran berbantuan aplikasi WhatsApp cukup efektif terhadap prestasi belajar peserta didik. Ada beberapa hal yang membuat pembelajaran ini cukup efektif, yaitu pendidik dan peserta didik dapat bertanya jawab maupun berdiskusi tanpa harus berpusat pada pendidik seperti pembelajaran di kelas, yang menimbulkan rasa takut, salah, dan malu pada peserta didik. Selain itu, peserta didik lebih mudah untuk mengirimkan atau mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Analisis butir soal penilaian akhir tahun mata pelajaran matematika menggunakan software anates Nurul Amelia; Paridjo Paridjo; Ibnu Sina
AKSIOMA : Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 12, No 3 (2021): AKSIOMA: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/aks.v12i3.8356

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pengecoh butir soal Penilaian Akhir Tahun mata pelajaran matematika menggunakan software Anates di SMK Nurul Islam, (2) mendeskripsikan persentase kualitas tingkat kesukaran, daya pembeda, dan keefektifan pengecoh butir soal Penilaian Akhir Tahun mata pelajaran matematika menggunakan software Anates di SMK Nurul Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Data penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan software anates. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Butir soal penilaian akhir tahun mata pelajaran matematika menggunakan Software Anates untuk tingkat kesukaran cenderung dalam kategori sukar, daya pembeda cenderung dalam kategori sangat buruk, dan untuk keefektifan pengecoh cenderung ke dalam kategori baik. (2) Dari total 40 butir soal penilaian akhir tahun dari segi tingkat kesukaran bahwa 6 butir soal (15%) dalam kategori sukar, 22 butir soal (55%) dalam kategori sedang, dan 12 butir soal (30%) masuk dalam kategori sangat sukar. Dari segi daya pembeda, 14 butir soal (35%) kategori sangat buruk, 5 butir soal (12%) kategori buruk, 2 butir soal (5%) kategori cukup, 11 butir soal (28) kategori baik, dan 8 butir soal (20%) kategori sangat baik. Serta dari segi keefektifan pengecoh bahwa 8 butir soal (20%) dalam kategori kurang baik, 12 butir soal (30%) dalam kategori cukup baik, 17 butir soal (42%) dalam kategori baik, dan terdapat 3 butir soal (8%) dalam kategori sangat baik.