Nasrah Nasrah
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jayapura

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4 - 6 BULAN DI PUSKESMAS HEDAM DISTRIK ABEPURA KOTA JAYAPURA Nasrah Nasrah; I Ketut Swastika; Kismiyati Kismiyati
JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/jktp.v1i1.17

Abstract

Pemberian stimulus yang diberikan sesaat setelah bayi lahir memberikan efek yang sangat penting pada perkembangan kemampuan motorik dan adaptasi sosial di masa perkembangan bayi hingga dewasa nanti. Penelitian ini bertujuan untuk menganaliasa efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 4 - 6 bulan. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test desain with control group desain. Jumlah sampel penelitian sebanyak 16 bayi yang terbagi atas dua kelompok, yaitu kelompok perlakukan (8 bayi) dan kelompok kontrol (8 bayi). Hasil penelitian bahwa hasil analisa bivariat menunjukkan tindakan massage memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan pertumbuhan dan perkembangan. Pada pertumbuhan (berat badan) diperoleh nilai p = 0,017. Pada pertumbuhan (panjang badan) diperoleh nilai p = 0,012 atau < 0,05, Hal ini membuktikan efektifitas pemijatan terhadap pertumbuhan (panjang badan). Pada perkembangan diperoleh nilai p = 0,028 atau < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara pemijatan dengan perkembangan bayi. Pemijatan yang dilaksanakan secara rutin pada bayi dengan gerakan pemijatan pada kaki, perut, dada, tangan, punggung dan gerakan peregangan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL USIA 10-14 TAHUN DALAM MELAKUKAN PERAWATAN DIRI DI SLB NEGERI BAGIAN B JAYAPURA Ester Rumaseb; Sri Mulyani; Nasrah Nasrah
JURNAL KEPERAWATAN TROPIS PAPUA Vol. 1 No. 2 (2018)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/jktp.v1i2.37

Abstract

Anak dengan retardasi mental memiliki kemampuan yang dapat dioptimalkan dan dikembangkan selayaknya anak-anak normal pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 10-14 tahun dalam melakukan perawatan diri di SLB Negeri Bagian B Jayapura. Metode penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak retardasi mental usia 10-14 tahun di SLB Negeri Bagian B Jayapura sebanyak 32 responden. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji chisquare diperoleh nilai p value < α (0,000 < 0,05), maka Ha diterima yang artinya ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 10-14 tahun dalm melakukan perawatan diri di SLB Negeri Bagian B Jayapura. Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian anak retardasi mental usia 10-14 tahun dalam melakukan perawatan diri di SLB Negeri Bagian B Jayapura. Setiap anak retardasi mental memerlukan pola asuh yang baik agar mereka mampu melakukan perawatan diri secara mandiri.
MANAJEMEN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION LANSIA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 PUSKESMAS ARSO KOTA KABUPATEN KEEROM Suriyani Suriyani; Sofietje Johanna Gentidatu; Nasrah Nasrah
ASMAT: Jurnal Pengabmas Vol. 2 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47539/ajp.v2i1.52

Abstract

Jumlah kasus terkonfirmasi positif terus bertambah dan entah kapan akan berakhir. Tidak sedikit mayarakat yang mengalami kegelisahan, kecemasan, kebimbangan maupun berbagai permasalahan psikologis lainnya, yang sedikit banyak mengganggu aktivitas berkehidupan sehari-hari. Lansia merupakan kelompok umur yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Lansia merupakan kelompok yang mengalami aging process yaitu siklus kehidupan yang ditandai menurunnya berbagai fungsi organ tubuh akibat penuaan (degenerasi), ditandai dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit penyerta (komorbid) juga masalah psikososial. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai tujuan memberikan pemahaman pada caregiver untuk membantu lansia dalam mengelola stres yang dialaminya yaitu dengan manajemen stress dengan latihan otot progressive (PMR). Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu caregiver lansia yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Arso Kota Kabupaten Keerom, dengan metode ceramah, demonstrasi/ simulasi serta latihan/ role play secara mandiri tentang praktek latihan otot progressive (PMR). Kegiatan diikuti oleh 53 orang caregiver lansia yang berada di wilayah kerja Puskesmas Arso Kota Kabupaten Keerom, yang sebelumnya dilakukan pengukuran pretest dan diakhir kegiatan dilakukan postest untuk mengetahui efektivitas kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan. Hasil pengukuran pengetahuan menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan pengetahuan caregiver lansia tentang intervensi manajemen stress dengan latihan otot progressive (PMR) untuk membantu lansia dalam mengelola stres yang dialami sebelum dan setelah kegiatan pengabdian masyarakat.