Meirna Puspita Permatasari
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial pada Socio-Enterprise: Studi Etnometodologi di Ruang Belajar Aqil (RBA) Meirna Puspita Permatasari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 6, No 1: Semester Ganjil 2017/2018
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya pembahasan akuntansi pertanggungjawaban sosial dari sisi entitas socio-enterprise. Pemilihan socio-enterprise sebagai jenis entitas yang diteliti didasari oleh fokus utama aktivitas mereka yaitu penciptaan nilai sosial.  Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan akuntansi pertanggungjawaban sosial pada socio-enterprise melalui studi di Ruang Belajar Aqil (RBA).      Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi etnometodologi. Penggunaan etnometodologi bertujuan untuk mempelajari praktik akuntansi pertanggungjawaban sosial dalam keseharian RBA. Etnometodologi membantu menemukan alasan rasional yang mendasari individu-individu dalam sebuah entitas untuk melakukan aktivitas akuntansi pertanggungjawaban sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban sosial di socio-enterprise RBA berbeda dengan yang dilakukan oleh perusahaan. Keunikan akuntansi pertanggungjawaban sosial di RBA antara lain (1) penggunaan akad sebagai dasar pengelolaan donasi; (2) pengelolaan dan pencatatan sumber daya sesuai kebutuhan; (3) standar pelaporan adalah kebutuhan informasi pengguna; (4) pelaporan kebermanfaatan; (5)  saldo akhir yang ideal adalah nol rupiah dan; (6) pengamalan nilai-nilai entitas dalam proses pelaporan. Kesadaran atas peran manusia menjadi landasan setiap aktivitas akuntansi pertanggungjawaban sosial yang dilakukan. Orientasi dari proses akuntansi pertanggungjawaban sosial RBA adalah kebermanfaatan bagi masyarakat. Kebermanfaatan tersebut salah satunya diupayakan melalui pengungkapan informasi entitas yang relevan, andal, transparan, dan akuntabel. Dengan demikian, pengungkapan informasi merupakan wujud dari tanggung jawab sosial itu sendiri. Lebih jauh lagi, akuntansi pertanggungjawaban sosial yang berdasarkan kesadaran dapat menggeser motif memperoleh keuntungan jangka panjang (enlightened self-interest) menjadi kesadaran untuk bertanggungjawab sesuai tujuan penciptaan manusia (enlightened self-responsibility).Kata kunci: tanggung jawab sosial, akuntansi pertanggungjawaban sosial, socio-enterprise, kesadaran, kebermanfaatan
ISLAMIC VALUES IN ACCOUNTING INFORMATION GOVERNANCE OF THIRD-SECTOR ORGANISATION Meirna Puspita Permatasari; Iwan Triyuwono; Aji Dedi Mulawarman
Jurnal Akuntansi Multiparadigma Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Akuntansi Multiparadigma (April 2021 - Agustus 2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jamal.2021.12.1.01

Abstract

Abstrak – Nilai Islam dalam Tata Kelola Informasi Akuntansi Lembaga Sektor KetigaTujuan Utama – Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan bagaimana nilai Islam berada di dalam tata kelola informasi akuntansi lembaga sektor ketiga (LSK) untuk mendukung keadilan sosialMetode – Penelitian ini menggunakan etnografi Islam sebagai metode. Sejumlah pengurus dari lembaga sektor ketiga menjadi objek dalam penelitian ini.Temuan Utama – Nilai-nilai Islam yang terdiri atas amanah, keadilan, dan kebajikan menjadi prinsip, kebijakan dan landasan dalam proses informasi akuntansi untuk mewujudukan keadilan sosial. Setiap informasi akuntansi mencakup masalah keuangan dan non keuangan. Hal tersebut dipersepsikan sebagai amanah yang harus dijaga dan disampaikan kepada penerima yang berhak sesuai dengan ajaran Islam.Implikasi Teori dan Kebijakan – Nilai Islam dapat mengonstruksi kerangka tata kelola informasi akuntansi dalam LSK untuk menjalankan akuntabilitas holistik dan berkeadilan. Nilai ini dapat digunakan oleh LSK berbasis Islam untuk mengembangkan praktik tata kelola informasi akuntansi.Kebaruan Penelitian – Penelitian ini menjembatani kesenjangan terkait wujud nilai keadilan Islam melalui praktik tata kelola informasi akuntansi lembaga sektor ketiga. Abstract – Islamic Values in Accounting Information Governance of Third-Sector OrganisationMain Purpose – This research seeks to shed light on how Islamic values prevail in accounting information governance of Third Sector Organisation (TSO) to promote social justice.Method - This study employed Islamic ethnography as method. A number of administrators from TSO became the main informants. Main Findings - Islamic values of amanah (trust), ‘adl (justice) and ihsan (benevolence) prevail in the principles, policies and throughout the process of accounting information to promote social justice. Accounting information encompasses both financial and nonfinancial matters. It is perceived as amanah that must be preserved and delivered to its rightful beneficiaries in accordance with Islamic teachings.Theory and Practical Implications – Islamic values can construct accounting information governance framework of TSOs to discharge holistic accountability. It can be used by Islamic TSOs to develop the practice on accounting information governance.Novelty – This study adresses gap regarding manifestation of Islamic values through TSOs’ accounting information governance in practice.  
Faktor Yang Memengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Di Negara Maju Dan Berkembang Bukti Empiris Teori Legitimasi dan Teori Stakeholder Meirna Puspita Permatasari; Ni Luh Putri Setyastrini
Jurnal Akuntansi dan Perpajakan Vol 5, No 1 (2019): March 2019
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/ap.v5i1.2559

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menyajikan faktor-faktor yang memengaruhi kesukarelaan perusahaan untuk mengungkapkan informasi terkait tanggung jawab sosial perusahaan. Faktor-faktor tersebut diperoleh melalui analisis konten dari bukti empiris berbagai negara baik negara maju maupun berkembang dengan menggunakan sudut pandang teori legitimasi dan teori stakeholder. Berdasarkan teori legitimasi, maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah ukuran perusahaan, jenis industri, tekanan media serta kinerja lingkungan perusahaan. Di sisi lain, teori stakeholder menghasilkan faktor-faktor penentu pengungkapan sosial perusahaan yang berbeda antara negara maju dan berkembang. Pengaruh nilai, norma, budaya, dan peraturan pemerintah dalam menentukan karaktersitik stakeholder lebih tampak di negara berkembang. Selain menggunakan dua teori (legitimasi dan stakeholder) beberapa faktor harus dijelaskan melalui non-specific theory yaitu pengaruh tingkat profitabilitas dan leverage pada pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. DOI:https://doi.org/10.26905/ap.v5i1.2559