Puty Orlando Arismedi
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRUKTUR HISTOLOGI KARTILAGO EPIFISIALIS FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK METANOL RIMPANG TEKI (Cyperus rotundus L.) Puty Orlando Arismedi; Nuning Nurcahyani; Hendri Busman
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v3i1.69

Abstract

Rimpang teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa saponin, sineol, pinen, siperon, rotunol, siperenon, tanin, siperol, alkaloid, flavonoid, tanin, pati, glikosida dan furochromones, serta seskuiterpenoid. Dengan hadirnya senyawa ini diperlukan untuk menguji efek samping penggunaannya pada janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ekstrak rimpang rumput teki terhadap kelainan struktur histologi tunas anggota depan fetus mencit (Mus musculus L) yang diberikan pada masa prenatal. Dosis ekstrak rimpang rumput teki yaitu: 45 mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P2), 90 mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P3), 135 mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P4), dan 0,4 ml aquabides (K) sebagai kontrol. Parameter yang diamati mencakup zona cadangan kondrosit, zona proliferasi, zona maturasi, dan zona kartilago yang mengalami mineralisasi. Data dianalisis dengan analisis ragam dan diuji lanjut dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan perlakuan dosis ekstrak rimpang rumput teki memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan ketebalan zona cadangan kondrosit, zona proliferasi, dan zona maturasi. Perlakuan dosis 135 mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P4) memberikan pengaruh terhadap penurunan ketebalan zona kartilago yang mengalami mineralisasi yaitu dari rerata 563,33µm menjadi 481,66µm.