Elly L. Rustiati
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KARAKTERISTIK POHON UNTUK TIDUR MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis) DI KAWASAN YOUTH CAMP TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN LAMPUNG Aji Setiawan; M. Kanedi; Elly L. Rustiati; Ronald H. P. Panjaitan
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v1i1.98

Abstract

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) adalah primata yang mudah beradaptasi dengan aktivitas manusia. Jenis monyet ini mudah dijumpai di kawasan hutan yang dekat dengan kawasan pemukiman, perladangan, dan perkebunan, contohnya adalah area Youth Camp di Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman di Kabupaten Pesawaran, Lampung. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Metode Observasi dari bulan Agustus sampai September 2012 di areal Youth Camp Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Lampung. Parameter yang diamati adalah saat monyet istirahat (immobile), yaitu diam, berdiri, duduk, tidur, serta posisi saat mencari lokasi untuk tidur pada suatu pohon sehingga dapat diketahui jenis pohonnya. Data yang terkumpul diinterpretasikan secara deskriptif. Terdapat enam jenis pohon yang digunakan untuk tidur yaitu bambu (Bambusa sp.), dahu (Dracontomelon dao Merr. Et Rolfe.), ki hujan (Samanea saman (Jacq.) Merr.), pulai (Alstonia pneumatophora Back. Ex don Berger.), dadap (Erythrina variegate L.), benda (Artocarpus elasticus Reinw. ex Blume). Pohon untuk tidur monyet ekor panjang berkarakteristik tinggi dan memiliki tajuk yang luas, serta dekat dengan sumber air.
IDENTIFIKASI EKTOPARASIT PADA GAJAH SUMATERA (Elephas maximus-sumatranus) DI PUSAT LATIHAN GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Purwo Kuncoro; Emantis Rosa; Elly L. Rustiati; Dedi Candra
Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH) Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Lampung in collaboration with The Indonesian Association of Biology (PBI) Lampung Branch.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jbekh.v4i2.134

Abstract

Gajah sumatera, Elephas maximus sumatranus dalam status kritis. Kendala yang dihadapi dalam upaya konservasi gajah sumatera binaan, salah satunya adalah infeksi ektoparasit. Kajian tentang jenis-jenis dan keanekaragaman ektoparasit yang menginfeksi gajah sumatera di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas telah dilakukan pada bulan Maret-Mei 2017 di Pusat Latihan Gajah, Taman Nasional Way Kambas. Penentuan sampel gajah dilakukan secara Purposive sampling yaitu memilih gajah binaan yang kesehatannya kurang baik atau terindikasi terinfeksi ektoparasit. Tiga metode pengambilan sampel dilakukan meliputi metode rabaan, light trap, dan sweep net. Empat famili dan lima jenis ektoparasit yang teridentifikasi yaitu dari Famili Tabanidae dengan spesies Tabanus sp. 1, Tabanus sp. 2, Chrysops sp., Family Muscidae: Musca domestica, Famili Calliphoridae: Chrysomya sp. dan Haematomyzus elephantis dari Family Haematomyzidae.