Darmadi Darmadi
Universitas 45 Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH HUBUNGAN PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP MAINTENANCE PADA HEAD TRUCK DI PT KUDA INTI SAMUDERA Darmadi Darmadi
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 19 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v19i1.508

Abstract

Penilitian ini dilakukan di PT Kuda Inti Samudera Surabaya yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perawatan alatberat, berada pada wilayah terbatas PT Terminal Petikemas Surabaya. Latar belakang dilaksanakan penelitian ini karena konsumsi bahan bakar minyak pada head truck yang mengalami peningkatan, sehingga dilakukan MAINTENANCE dengan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahanbakar minyak pada head truck. Langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:”Pengaruh Hubungan Pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Maintanance Pada Head Truck” dengan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi pemakaian bahan bakar minyak. Untuk mendapat kanfaktor-faktor tersebut digunakan metode interview dengan kepala bagian mekanik dan ditentu kanfaktor-faktor yang mempengaruhi pemakaian bahan bakar minyak adalah jumlah service, jam operasional dan beban. Kemudian pengumpulan data dilakukan dengan metode literature yaitu pengumpulan data berdasarkan arsip-arsip yang berhubungan dengan maintenance. Data yang digunakan untuk penelitian mulai Januari 2016 sampai dengan Mei 2017. Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi untuk mengetahuihu bungan antara variabel tetap (y) yaitu bahan bakar minyak dengan variable tidak tetap yaitu jumlah service (x1), jam operasional (x2), dan beban (x3). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang dominan mempengaruhi konsumsi pemakaian bahan bakar minyak pada head truck Volvo FM 340 adalah jam operasional (x2) dengan koefisien korelasi sebesar 0,9831 dan koefisien determinasi sebesar 96,64%. Pada tipe Volvo FM 380 faktor yang paling dominan yaitu jam operasional (x2) dengan koefisien korelasi sebesar 0,9971 dan koefisien determinasi sebesar 99,43%. Sedangkan pada tipe Volvo FM 370 faktor yang paling dominan yaitu beban (x3) dengan koefisien korelasi sebesar 0,9514 dan koefisien determinasi sebesar 90,53%.
PENERAPAN FLOW SHOP SCHEDULLING PRODUKSI DI PT. ABHIJANA JAYA BRAJA SEJAHTERA Darmadi Darmadi
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 20 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v20i1.885

Abstract

Salah satu permasalahan dalam sistem produksi adalah mengatur penjadwalan kerja (jobs) agar kebutuhan konsumen terpenuhi. Oleh karena itu perusahaan PT Abhijana Jaya Braja Sejahtera dalam industri fasterner manufacktur adalah dengan menggunakan sistem penjadwalan flow shop, Karena penjadwalan dalam sistem flow shop ini akan lebih efisien sehingga memudahkan perusahaan untuk meminimumkan waktu pennyelesaian produksi secara keseluruhan. Data diambil dari catatan produksi perusahaan, hasil pengamatan didapatkan rata – rata 5.40 jam untuk memproduksi 100 kg / jam, setelah di analisa menunjukkan waktu normal 4.86 jam dibawah waktu standartnya 5.73 jam. Jadi Dari data yang diamati, dibuktikan bahwa waktu normal lebih rendah. sehingga metode flow shop schedulling menunjukkan efisien waktu secara signifikan.
PENERAPAN FLOW SHOP SCHEDULLING PRODUKSI DI PT. ABHIJANA JAYA BRAJA SEJAHTERA Darmadi Darmadi
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v2i1.5169

Abstract

Salah satu permasalahan dalam sistem produksi adalah mengatur penjadwalan kerja (jobs) agar kebutuhan konsumen terpenuhi. Oleh karena itu perusahaan PT Abhijana Jaya Braja Sejahtera dalam industri fasterner manufacktur adalah dengan menggunakan sistem penjadwalan flow shop, Karena penjadwalan dalam sistem flow shop  ini akan lebih efisien sehingga memudahkan perusahaan untuk meminimumkan waktu pennyelesaian produksi secara keseluruhan. Data diambil dari catatan produksi perusahaan, hasil pengamatan didapatkan rata – rata 5.40 jam untuk memproduksi 100 kg / jam, setelah di analisa menunjukkan waktu normal 4.86 jam dibawah waktu standartnya 5.73 jam. Jadi Dari data yang diamati, dibuktikan bahwa waktu normal lebih rendah. sehingga metode flow shop schedulling menunjukkan efisien waktu secara signifikan.
Penerapan Pengendalian Persediaan Metode Economic Order Quantity (EOQ) di PT. Wijaya Metalindo Work Darmadi Darmadi
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v3i1.6647

Abstract

Salah satu permasalahan dalam system produksi adalah melakukan pengendalikan persediaan bahan baku dengan menentukan berapa jumlah pemesanan dengan biaya minimum, berapa stock pengaman, berapa kali memesan kembali dan biaya persediaan tiap bahan baku support perperiode, agar supaya produksi pembuatan produk berjalan dengan baik dan lancer. Oleh karena itu perusahaan PT Wijaya Metalindo Work dalam melaksanakan pengaturan bahan baku proses manufacktur adalah dengan menggunakan metode pengendalian persediaan dengan metode Economic Orde Quantity (EOQ). Karena dalam metode Economic Order Quantity (EOQ) ini lebih baik dan efisien, sehingga memudahkan perusahaan untuk mengetahui dan menentukan pengaturan persediaan bahan baku support produksi. Dari data perusahaan yang diambil kemudian dianalisa dengan metode Economic Order Quantity (EOQ) ini, maka perusahaan dapat menentukan/menetapkan jumlah pemesanan dengan biaya minimum, stock pengaman (safety stock), pemesanan kembali (Re Order Point) dan biaya persediaan tiap bahanb baku support per periode.