Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Efek Statin dalam Menurunkan Angka Kejadian Penyakit Kardiovaskular Nicholas Wijayanto; Andrew Kencana
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 22 NO.60 SEPTEMBER-DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v22i60.1446

Abstract

AbstrakStatin adalah golongan obat penurun kadar lemak yang dikenal juga sebagai penghambat HMG-CoA reductase yang memiliki efek penurunan Low Density Lipoprotein (LDL), anti inflamasi, anti trombotik,  anti  proliferatif,  dan  anti oksidan.  Keuntungan  pemakaian  statin  dalam  menurunkan insiden terjadinya Cardio Vascular Disease (CVD) telah banyak diketahui dari berbagai penelitian. The National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) 2004 dan American Heart Association (AHA) 2013 merekomendasikan statin sebagai terapi pada CVD, dimana didapatkan jumlah pasien yang layak untuk diberikan terapi statin meningkat pada rekomendasi AHA 2013 dibandingkan NCEP ATP III 2004. Penelitian lain juga memperlihatkan efek positif dari penggunaan statin terhadap insiden CVD pada pasien Peripheral Arterial Disease (PAD), Diabetes Melitus  (DM),  Chronic  Kidney  Disease (CKD), dan  Chronic  Obstructive  Pulmonary  Disease  (COPD). Statin terbukti bermanfaat dalam menurunkan insiden CVD pada berbagai kasus. Kata Kunci: Statin, CVD, AHA, NCEP ATP III AbstractStatins are class of lipid lowering drugs also known as HMG-CoA reductase inhibitor which have Low Density Lipoprotein (LDL)-lowering effect, anti inflammation, anti thrombotic, anti proliferative, and anti oxidant. The advantage  of using statins in lowering the incidence of Cardio Vascular Disease (CVD) has been widely known from various studies. The National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) 2004 and American Heart Association (AHA) 2013 also recommend statin as therapy for CVD, where AHA 2013 recommendation showed that the number of eligible patients for statin therapy was increased compare to the NCEP ATP III 2004. The other studies also showed the positive effect of statin in reducing the incidence of CVD particularly in patient with underlying disease such as Peripheral Arterial Disease (PAD), Diabetes Mellitus (DM), Chronic Kidney Disease (CKD), and Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Statin has been proven to be beneficial in reducing the incidence of CVD in many cases. Keywords : Statin, CVD, AHA, NCEP ATP III
Pola Klinis dan Peningkatan Enzim Hati Pasien DBD di RSUD Koja Suzanna Ndraha; Anthony Hadi Wibowo; Nicholas Wijayanto; Fathin Amirah; Putri Chairani; Nathania Putri
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 23 NO. 61 JANUARI-MARET 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v23i61.1464

Abstract

AbstrakPendahuluan: Demam berdarah dengue (DBD) menunjukkan pola perjalanan yang berbeda di setiap daerah.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil demam berdarah dengue di RSUD Koja.Metode: Penelitian ini dilakukan dari periode 31 Maret 2015 sampai dengan 6 Juni 2015, dengan disain deskriptif observasional dan dilakukan di Bagian Penyakit Dalam RSUD Koja. Semua datapasien didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam bentuk data primer. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang. Semua sampel dilakukan pemeriksaan darah rutin, SGOT, SGPT dan USG abdomen pada hari ketujuh demam.Hasil: Dari 70 sampel, hanya 35 subjek yang memenuhi kriteria diagnosa DBD. Pada 35 subjek ditemukan keluhan demam (100%), sakit kepala (97,14%), mual (85,71%), nyeri ulu hati (85,71%) dan perdarahan (57,12%) dengan jenis perdarahan terbanyak adalah petekie (45,71%). Hampir semua subjek mengalami peningkatan SGOT (94,29%) dan SGPT (71,43%), di mana SGOT meningkat lebih banyak  berbanding  SGPT,  dan  pada  USG  abdomen ditemukan  terbanyak  gall  bladder  wall thickening.Kesimpulan: Gejala-gejala yang terbanyak didapatkan di RSUD Koja adalah demam diikuti sakit kepala, mual, nyeri ulu hati, perdarahan, hepatomegali. Sedangkan jenis perdarahan spontan yang terbanyak adalah petekie. Sebagian besar terjadi peningkatan SGOT dan SGPT, namun peningkatan SGOT  lebih  bermakna  daripada  peningkatan  SGPT. Dari  pola  hasil  USG,  hasil  yang terbanyak didapat adalah gall bladder wall thickening. Kata kunci: DBD, SGOT, SGPT, USG abdomen AbstractIntroduction: Dengue hemorrhagic fever (DHF) exhibits different patterns in different districts.Objective: The purpose of this study is to determine the profile of DHF in RSUD Koja.Methods: The study was conducted between 31st March 2015 until 6th June 2015, using observational descriptive design and performed in Internal Medicine Department of RSUD Koja. All data were obtained through history taking, physical and laboratorium examinations in forms of primary data. The study included 70 samples, all of whom underwent routine blood test, liver function tests and abdomen ultrasound examinations on the seventh day of fever.Results: Out of all 70 subjects, only 35 subjects met the criteria of DHF. All 35 subjects complained of fever (100%), headache (97,14%), nausea (85,71%), heartburn (85,71%), and bleeding (57,12%), in which petechiae is the most prevalent (45,71%). Nearly every subject exhibits markedly elevated AST (94,29%) and ALT (71,43%) levels, whereby AST levels are higher than ALT. The most common ultrasound result is gall bladder wall thickening. Conclusion: The most common symptom of DHF in  RSUD Koja is fever, followed by headache, nausea,  heartburn,  bleeding,  and  hepatomegaly,  while the  most  common  form  of  bleeding  is petechiae. Most patients had elevated AST and ALT levels, whereby AST levels are higher than ALT. Their ultrasound results showed that most patients had gall bladder wall thickening. Keywords: DHF, AST, ALT, USG abdomen