Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Angka Kejadian Kelainan Refraksi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 2013 Sehubungan dengan Aktivitas Melihat Gadget Stella Stella; Susanty Dewi WInata; Wiwi Kertadjaya
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 22 NO.60 SEPTEMBER-DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v22i60.1448

Abstract

AbstrakPada era milenium ini, ketergantungan individu pada gadget semakin meningkat. Seringkali terlihat di artikel yang menunjukkan bahwa aktivitas menggunakan gadget berpengaruh pada angka kejadian kelainan refraksi. Pemakaian gadget juga sering dikaitkan dengan munculnya keluhan pada mata seperti mata lelah, kering dan berair. Hal ini yang membuat penulis mulai berpikir bahwa sumber angka kejadian kelainan refraksi dan munculnya keluhan pada mata kemungkinan disebabkan oleh aktivitas melihat gadget yang tinggi. Metode pengambilan sampel dari penelitian ini adalah convenience sampling dan menggunakan analisis univariat menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian dari 106 responden terdiri dari 65 orang yang mengalami kelainan refraksi dan 41 orang yang tidak mengalami kelainan refraksi. Keluhan terbanyak yang dikeluhkan adalah mata lelah dan gatal. Aktivitas responden dalam melihat gadget cukup tinggi, yakni rata- rata 4-6 jam per hari. Didapatkan pada pemakaian gadget lebih dari dua jam, angka kejadian kelainan refraksi lebih tinggi dibandingkan jumlah responden yang tidak memiliki kelainan refraksi. Kata kunci : gadget, kelainan refraksi, mata AbstractAt the time of this millennium era, the individual dependence on gadgets is increasing. We often see articles that show that the activity of using the gadget effect on incidence of refractive errors. The use of the gadget is also often associated with the emergence of eye complaints such as eye fatigue, dryness and poignant. This makes the author began to think that the source of the prevalence of refractive errors and the emergence of complaint to the eye may be caused by high activity of using gadget. Sampling method of this study is convenient sampling and using univariate analysis using SPSS 16. The results of the 106 students made up of 65 people who have refractive errors and 41 people who had not had refractive errors. Time spent in using gadget among students is categorized as  high, approximately  4-6  hours  each day. Obtained on the  use  of gadgets over  2 hours, the prevalence of refractive errors is higher than the number of students who do not have refractive errors. Keywords: gadget, refractive errors, eyes
Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ Genitalia Eksterna terhadap Kejadian Keputihan Abnormal pada Siswi Mts. Al-Gaotsiyah, Jakarta Barat Yudanti Abigail Tranggono; Susanty Dewi Winata; Wiwi Kertadjaya
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 23 NO. 63 JULI-SEPTEMBER 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v23i63.1563

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya. Kesehatan reproduksi berkaitan dengan kebersihan organnya. Salah satu keluhan klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat kelamin tersebut adalah keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku menjaga kebersihan organ genitalia eksterna terhadap kejadian keputihan abnormal pada siswi MTs. Al- Gaotsiyah Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan dari 120 responden terdapat 92 responden (76.7%) yang memiliki pengetahuan buruk, 75 responden (62.5%) yang memiliki sikap buruk, 84 responden (70%) memiliki perilaku buruk, sedangkan kejadian keputihan tidak normal sebanyak 65 responden (54.2%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pelayanan kesehatan, agar mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan organ reproduksi, dan bagi sekolah agar memberikan pembelajaran singkat mengenai kesehatan organ reproduksi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah genital, dan memberi tahu bagaimana cara-cara membersihkan daerah genital dengan baik dan benar.Kata kunci: Kesehatan reproduksi, keputihan, pengetahuan, sikap, perilaku