Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Gelombang pada Profil Kemiringan Pantai Pasir Buatan (Uji Model Fisik dan Studi Kasus Penanggulangan Erosi serta Pendukung Konservasi Lingkungan Daerah Pantai) Oki Setyandito; Nizam Nizam; Nur Yuwono; Radianta Triatmadja
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol4.iss1.art4

Abstract

Masalah utama di daerah pantai adalah erosi pantai yang terjadi akibat gempuran gelombang serta pembangunan konstruksi yang tidak akrab lingkungan. Salah satu usaha pengembangan daerah pantai yang sedang dan telah dilaksanakan adalah pembangunan pantai buatan (artificial beach nourishment). Pada tulisan ini disajikan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik gelombang (tinggi gelombang H, periode gelombang T dan panjang gelombang L) terhadap Equilibrium Beach Profile (EBP) atau final slope (nf) (profil) yang terbentuk terutama pada area swash zones.Uji model fisik 3-D dilakukan terhadap material penyusun pantai berupa pasir (d50 = 0,467 - 1,2 mm), dengan bangunan pelindung berupa gabungan groin I dan L. Model pantai pasir di tempatkan pada kolam gelombang, dengan initial slope (n = 6) dan dikenai gelombang reguler konstan hingga kondisi EBP tercapai. Untuk setiap model uji dilakukan variasi tinggi gelombang (H) dan periode gelombang (T).Hasil penelitian menunjukkan EBP atau profil kemiringan stabil yang terbentuk dipengaruhi oleh karakteristik gelombang. Pada area terbuka, semakin besar H0/L0, profil yang terbentuk akan bergeser dari swell profile menjadi storm profile, yang ditunjukkan oleh terjadinya bar. Jika H0/L0 semakin besar, pantai akan semakin tegak (nilai nf semakin kecil), hal ini identik dengan hasil penelitian 2 D dan studi kasus di pantai Sanur, Bali yang dilakukan Setyandito dkk. (2010) serta kajian teoritis dari penelitian sebelumnya. Landai akhir, nf yang terbentuk pada area terbuka pada hasil penelitian ini memiliki nilai 3 hingga 12.
PENGARUH FASILITAS PELABUHAN TERHADAP PANTAI LABUHAN HAJI: The Effect of Port Structure on Labuhan Haji Beach Eko Pradjoko; Haris Prayoga; Oki Setyandito
Spektrum Sipil Vol 2 No 1 (2015): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelombang yang merambat dari laut dalam menuju pantai akan mengalami perubahan karakteristik gelombang (transformasi) karena berkurangnya kedalaman laut. Adanya fasilitas pelabuhan juga dapat menyebabkan gelombang menjadi terganggu sehingga merubah angkutan sedimen dan kondisi pantai di sekitar pelabuhan, seperti yang terjadi pada pantai Labuhan Haji Kabupaten Lombok Timur. Fasilitas pelabuhan yang dibangun sekitar tahun 2009 menyebabkan perubahan pada kondisi pantai di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan menyajikan perubahan pantai yang terjadi berdasarkan pengukuran lapangan dan menganalisa pengaruh fasilitas pelabuhan tersebut dengan simulasi numerik. Pengukuran profil dan garis pantai dilakukan satu kali dalam sebulan sejak Desember 2012 sampai Juni 2013. Simulasi perubahan garis pantai menggunakan model GENESIS dan hasil simulasi transformasi gelombang dari model RCPWAVE yang memperhatikan kondisi kedalaman dasar laut yang tidak beraturan. Simulasi dilakukan dalam dua periode, periode pertama sejak dibangunnya bangunan pelabuhan pada tahun 2009 sampai 2012 dan periode kedua selama 10 (sepuluh) tahun ke depan sejak tahun 2012 sampai 2022. Hasil pengukuran lapangan menunjukkan fluktuasi dan bahkan kemunduran garis pantai di kedua sisi Pelabuhan Labuhan Haji. Hasil tersebut memiliki hubungan dengan membesarnya kondisi gelombang selama pengukuran (Desember ~ Juni). Pengaruh fasilitas pelabuhan terlihat pada hasil simulasi numerik perubahan garis pantai, di mana hasil simulasi periode pertama menunjukkan garis pantai di sebelah kanan pelabuhan maju sejauh ± 36.8 m sedangkan di sebelah kiri pelabuhan mundur sejauh ± 2.5 ~ 17.0 m. Simulasi periode kedua selama 10 tahun ke depan sampai tahun 2022 masih menunjukkan hasil yang sama dan bahkan prediksi perubahan yang terjadi bertambah besar, yaitu garis pantai di sisi kanan pelabuhan maju hingga sejauh ± 62.4 m dan di sisi kiri pelabuhan mundur hingga sejauh ± 20.0 ~ 37.0 m.
GROUNDWATER RECHARGE PATTERN IN AGRICULTURAL AREA Yureana Wijayanti; Oki Setyandito
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 1 No. 2 (2017): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.89 KB) | DOI: 10.55180/agi.v1i2.21

Abstract

Kebutuhan air untuk irigasi dapat dipenuhi oleh sumber air sumur maupun air sungai. Oleh karena itu, keberlanjutan sumber air tersebut haruslah dipelihara. Salah satu upaya pengelolaan air adalah pengelolaan sumber imbuhan atau recharge air tanah. Sumber imbuhan air tanah dapat berupa air hujan, infiltrasi danau/air sungai di hulu maupun aliran lateral air tanah. Studi ini akan memaparkan penggunaan data isotop air dalam menentukan sumber imbuhan air tanah secara kualitatif. Selain itu, akan dipaparkan hasil analisis data isotope dengan menggunakan GIS. Data isotop air tanah diperoleh dari air sumur disebuah area pertanian buah buahan seluas 14 Ha. Hasil analisis menunjukkan bahwa di daerah pertanian tersebut air tanah berasal dari air hujan setempat dan sumber air tanah dari aliran air tanah yang berada dihulu lokasi pertanian. Namun pada studi ini, belum dapat diketahui sumber mana yang lebih dominan. Sehingga dibutuhkan studi kuantitatif untuk menentukan rasio sumber imbuhan air tanah. Kata Kunci: Air tanah, Sumber Imbuhan, Isotop air, GIS