Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah bentuk kesantunan ekspresif memuji siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dampelas dalam berinteraksi dengan teman sebaya di kab. Donggala. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan ekspresif memuji siswa kelas VII SMP Negeri 1 Dampelas dalam berinteraksi dengan teman sebayanya. Penellitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan teori Milles dan Huberman. Adapun teknik penelitian yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif yang sifatnya deskriptif. Tahapan analisis data yang dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresif memuji yang ada dalam tuturan siswa SMP Negeri 1 Dampelas pada saat berinteraksi dapat dikategorikan santun berdasarkan teori kesantunan yang dikemukakan oleh Fraser, bahwa santun atau tidaknya sebuah tuturan dikembalikan kepada pendengar atau mitra tutur sebab kesantunan berbahasa bersifat kontekstual. Berdasarkan data yang ada bentuk tuturan yang digunakan adalah bentuk tuturan langsung dan Strategi yang digunakan dalam tuturan yang mengandung tindak ekspresif memuji ini adalah strategi solidaritas sebab konteks tuturan tersebut penutur dan mitra tutur sama usia atau kedudukannya dan hubungan keduanya akrab. Hal yang mempengaruhi tuturan siswa-siswi SMPN 1 Dampelas menjadi tidak santun adalah jarak sosial, usia, dan gender sangat berpengaruh dalam menentukan santun dan ketidaksantunan seseorang dalam bertutur