Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Penderita Fraktur Maksilofasial di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Periode Januari 2009-desember 2011 Nanda juwita; Welli Zulfikar; Tuti Restuastuti
Jurnal Ilmu Kedokteran Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Ilmu Kedokteran
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.669 KB) | DOI: 10.26891/JIK.v5i2.2011.101-110

Abstract

Maxillofacial fracture can cause facial deformity up to threat life saving thing due to disturbance of airway. Maxillofacialfracture is most happen in productive age because of more high activities. This research purpose to know thedemography maxillofacial fracture patient. This research was a descriptive retrospective study which was done atArifin Achmad General Hospital Pekanbaru. Base on secondary data research results that take from patient’s medicalrecord from 195 patients maxillofacial fracture, only 135 cases include to criteria. Maxillofacial fracture 117 patientswere men (86,67%) and 18 patients were women (13,33%). Most of patients were 11-20 years old 53 cases (39,26%).Traffic accident was the most etiology maxillofacial fracture 128 cases (94,81%.). Most often clinical manifestationswere edema of soft tissue, epistaxis, deformity and malocclusion. Mandibula fracture as the first top case were 62patients (45,92%). Surgery (ORIF) was mostly done in 87 patient (64,45%), include combine with close reduction.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA ANTIBIOTIK LEVOFLOXACIN DAN CEFIXIME PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INAP DI RSM AHMAD DAHLAN KEDIRI TAHUN 2022 Djembor Sugeng Walujo; Nanda Juwita
JURNAL PHARMA BHAKTA Vol 3 No 2 (2023): November 2023
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, jamur dan bakteri. Antibiotik merupakan terapi utama pada penderita pneumonia, antibiotik yang digunakan pada penelitian ini yaitu levofloxacin dan cefixime. Analisis efektivitas biaya merupakan metode farmakoekonomi untuk memilih dan menilai program atau obat yang terbaik pada beberapa pilihan terapi dengan tujuan yang sama. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian dengan tujuan melihat efektivitas biaya terapi antibiotik levofloxacin dan cefixime serta jumlah biaya yang dikeluarkan pasien pneumonia selama menjalani rawat inap di RSM Ahmad Dahlan Kediri. ACER suatu obat dari kedua obat yang dibandingkan adalah yang paling rendah dari obat yang dibandingkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 30 sampel data rekam medik pasien, 15 pasien (50%) menggunakan terapi levofloxacin dan 15 pasien (50%) menggunakan terapi cefixime. Hasil penelitian menunjukkan, rata-rata biaya penggunaan antibotik levofloxacin sebesar Rp. 3.047.381 per pasien dan cefixime sebesar Rp. 3.149.411 per pasien. Terapi antibiotik pada pneumonia yang paling cost effective berdasarkan nilai ACER adalah antibiotik levofloxacin dengan nilai sebesar Rp 30.474 per pasien.