Rafiloza Rafiloza
ISI Padangpanjang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Bahoyak : Pengaruh Postmodern di dalam Pertunjukan Saluang Dendang di Minangkabau Budi Alexander; Rafiloza Rafiloza; Asril Asril
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 4, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.294 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v4i2.595

Abstract

AbstractThis paper aims to discuss how the characteristics of the saluang show succeeded in being influenced by the postmodern that entered the lives of the people in Minangkabau. Bahoyak is a revealing medium used in the development of saluang jokes that have been somewhat influenced by postmodern culture. This is a new way of development in saluang kicking performances when society is easy to accept and there is no sense of burden when faced with postmodern culture. The people of Minangkabau especially fellow rang pagurau have the same hobby in enjoying the show saluang dendang, even though it is influenced by the development of the cultures that exist in Minangkabau society especially in the audience saluang dendang. The musical concept in saluang kicking on Bahoyak is prioritized with the sharpness of the kicker in making a sarcophagus and the development of the instrument in this show that makes the pagurau dragons dissolve in the show saluang dendang even though the show is already far away and experiencing a shift from the show tradisinya.Keywords : Bahoyak, Minangkabau, postmodern, characteristic, saluang dendangAbstrakTulisan ini bertujuan untuk membahas tentang bagaimana ciri khas dalam pertunjukan saluang dipengaruhi oleh postmodern yang masuk dalam kehidupanmasyarakat di Minangkabau. Bahoyak merupakan sebuah media ungkap yang digunakan dalam pengembangan saluang dendang yang telah dipengaruhi oleh budaya postmodern. Hal ini merupakan sebuah cara pengembangan baru dalam pertunjukan saluang dendang ketika masyarakat dengan mudahnya menerima dan tidak ada rasa beban ketika dihadapkan dengan budaya postmodern. Masyarakat MinangkabauĀ  khususnya sesama rang pagurauĀ  mempunyai hobi yang sama dalam menikmati pertunjukan saluang dendang, sekalipun itu dipengaruhi oleh perkembangan budaya-budaya yang terdapat dalam lingkungan masyarakat Minangkabau. Konsep musikal dalam saluang dendang pada Bahoyak diutamakan pada kejelian pendendang dalam membuatkan sebuah pantun sindiran dan perkembangan instrument di dalam pertunjukan ini, sehingga membuat rang pagurau larut di dalam pertunjukan saluang dendang, meskipun pertunjukan tersebut sudah mengalami penggeseran dari pertunjukan tradisinya.Kata kunci : Bahoyak, Minangkabau, postmodern, ciri khas, saluang dendang
Ritual Basirompak Memiliki Unsur Musikal di Nagari Taeh Baruah Kab. Limopuluah Kota Payokumbuah Tommy Wahyudi; Rafiloza Rafiloza; Ediwar Ediwar
Besaung : Jurnal Seni Desain dan Budaya Vol 4, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.837 KB) | DOI: 10.36982/jsdb.v4i2.597

Abstract

AbstractThis paper discusses the rituals that are in use by the people of Nagari village Taeh Baruah Kab. Limo Puluah Payokumbuah City, located in the middle of the middle-island of Sumatera in West Sumatera Province. Payokumbuah has a variety of ritual art and the nature of entertainment, some of the art itself is sampelong, kucapi sijobang, talempong sambilu, talempong batu, talempong gondang oguang, randai, dance and others. Of the many arts that exist in Payokumbuah and in Kab. 50 City, there is a unique activity where its main function is as a magical ritual of witchcraft, the ritual of basirompak. The ritual of basirompak has a uniqueness in which a ritual possesses an artistic element of some ritual sequence itself. The artistic element contained in the ritual itself has a wind instrument, commonly called as saluang sirompak. Saluang sirompak serves as a herd of charms that have a rhythm like a dendang.Keywords : Saluang Sirompak, Culture, Sirompak FunctionAbstrakTulisan ini membahas tentang ritual yang bersifat guna-guna yang di lakukan oleh masyarakat Nagari Taeh Baruah Kab. Limo puluah Kota Payokumbuah, terletak di tengah-tegah pulau Sumatera yaitu di Propinsi Sumatera Barat. Payokumbuah memiliki berbagai kesenian yang bersifat ritual maupun yang sifatnya hiburan rakyat, beberapa dari kesenian itu sendiri yaitu sampelong, kucapi sijobang, talempong sambilu, talempong batu, talempong gondang oguang, randai, tarian dan lainya, dari banyaknya kesenian yang ada di Payokumbuah maupun di Kab. 50 Kota, terdapat sebuah kegiatan yang unik di mana fungsi utamanya adalah sebagai sebuah ritual magis guna-guna, yaitu ritual basirompak. Ritual basirompak memiliki sebuah keunikan dimana sebuah ritual yang memliki unsur seni dari beberapa rangkaian ritual itu sendiri. Unsur kesenian yang terdapat di dalam ritual itu sendiri memiliki sebuah instrumen musik tiup, yang biasa di sebut dengan sebutan saluang sirompak. Saluang sirompak berfungsi sebagai penggiring dari jampi-jampi yang memiliki irama seperti dendang.Kata kunci : Saluang Sirompak, Budaya, Fungsi Sirompak