Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BAHAYA MERKURI PADA MASYARAKAT DIPERTAMBANGAN EMAS SKALA KECIL (PESK) LEBAKSITU Yuli Kristianingsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i1.12

Abstract

Penambangan emas Lebaksitu adalah Pertambangan  Emas Skala Kecil (PESK). Sistem pengolahannya menggunakan merkuri yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi masyarakat. Merkuri memiliki sejumlah efek yaitu antara lain mengakibatkan terganggunya fungsi hati dan ginjal, mengganggu sistem enzim dan mekanisme sintetik, merusak janin pada wanita hamil sehingga menyebabkan cacat bawaan, kerusakan DNA dan kromosom, mengganggu saluran darah ke otak serta menyebabkan kerusakan otak (Darmono, 2001). Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui kadar merkuri dalam darah  pada masyarakat  terpajang merkuri di desa Lebaksitu. Desain studi yang digunakan  ini adalah  cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017,terdapat 68 responden yang termasuk dalam sampel penelitian ini setelah dilakukan penentuan kriteria inklusi dan eksklusi.  Data diperoleh dari hasi l uji laboratorium sampel darah dan hasil  wawancara responden. Hasil penelitian dapat dijelaskan 77,9% responden memiliki merkuri darah lebih dari 10 µg/l dan variabel lama tinggal mempengaruhi kadar merkuri dalam darah masyarakat di Lebaksitu.  Kata Kunci : PESK,  Merkuri
Gambaran Hasil Pemeriksaan BTA dan Genexpert Pada Pasien Suspek Tuberkulosis Di RSUD Budhi Asih Jakarta Timur Catu Umirestu Nurdiani; Yuli Kristianingsih; Aqilah Qisthi Zahrawani
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 1 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i1.873

Abstract

Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis melalui udara.TB menduduki urutan kedua penyebab kematian dari seluruh penyakit infeksi di dunia. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan penduduk penderita TB sebanyak 888.904 atau 8% dari penderita global yang dilaporkan di tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan BTA dan GeneXpert pada pasien suspek tuberkulosis di RSUD Budhi Asih. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam bentuk persentase dengan mengambil data sekunder di laboratorium RSUD Budhi Asih sebanyak 145 data pada Januari-Juni 2020.Hasil pemeriksaan BTA metode Ziehl Neelsen pasien suspek TB didapatkan 61% negatif dan 39% positif. Pada pemeriksaan metode GeneXpert didapatkan 58% positif dan 42% negatif. Hasil pemeriksaan BTA berdasarkan usia15-24 tahun didapatkan 8% positif, 25-34 tahun 10% positif, 35-44 tahun 7% positif , 45-54 tahun 7% positif dan 55 tahun 8% positif. Sedangkan hasil pemeiksaan GeneXpert pada usia 15-24 tahun didapatkan 8% positif, 25-34 tahun 12% positif, 35-44 tahun 7% positif , 45-54 tahun 7% positif dan 55 tahun 7% positif. Berdasarkan jenis kelamin, laki–laki didapatkan 20% positifdan perempuan 18% positif pemeriksaan BTA dan pada hasil pemeriksaan GeneXpert laki-laki didapatkan 23% dan perempuan 18% Kesimpulan pada penelitian ini adalah dari 145 data pemeriksaan BTA 39% positif dan GeneXpert 42% positif. GeneXpert memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mendiagnosis Mycobacterium tuberculosis sedangkan pemeriksaan mikroskopis BTA ditujukan untuk pemeriksaan Bakteri Tahan Asam golongan Mycobacterium sehingga tidak spesifik untuk pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis.Kata Kunci : Tuberkulosis, BTA, GeneXpert.
Perbandingan Penurunan Kadar Formalin Pada Cumi Asin Dengan Perlakuan Perendaman Air Hangat dan Air Garam masdianto masdianto; Nining Sugiantari; Yuli Kristianingsih; Oppie Handarisa
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.1202

Abstract

Cumi – cumi adalah salah satu hasil laut yang mengandung tinggi protein dan menjadi makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.  Protein yang tinggi pada cumi – cumi dapat mempercepat proses pembusukan. Formalin digunakan untuk memperpanjang umur penyimpanan cumi – cumi. Formalin merupakan bahan yang dilarang penggunaannya dalam bahan makanan menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Penelitian ini bertujuan  mengetahui perbedaan perlakuan kadar formalin pada cumi asin dengan perendaman air hangat dan air garam.  Metode asam kromatopat untuk uji kualitatif  dan spektrofotometri untuk uji kuantitatif. Jumlah sampel sebanyak  10  cumi asin. Hasil uji kualitatif menunjukkan 5 sampel positif mengandung formalin. Kadar rata-rata formalin tanpa perendaman  0,9670 ppm dan setelah perendaman air hangat 900C selama 15 menit 0,6081 ppm dengan persentasi penurunan kadar formalin  53,1%, kadar rata – rata kadar formalin setelah perendaman air garam 10% selama 15 menit  0,5550 ppm dengan persentase penurunan kadar formalin  49,12%.  Hasil uji t independent didapatkan p value 0,816 0,05 tidak terdapat penurunan kadar formalin yang signifikan pada cumi asin baik dengan perendaman air hangat maupun  air garam. Kadar formalin pada cumi asin dapat diturunkan dengan cara perendaman air hangat dan air garam.  Kata Kunci       : Cumi Asin, Formalin, Perendaman Air Hangat, Perendaman Garam