Pelayanan kefarmasian merupakan praktek yang diberikan oleh apoteker agar masyarakat dapat memahami penggunaan obat secara rasional (POR). Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pelayanan kefarmasian dengan pemahaman POR. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 97. Data dikumpulkan dari bulan Januari–Februari 2020 di Kota Ternate menggunakan kuesioner. Data di analisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan kefarmasian tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemahaman POR (P0.05). Pelayanan kefarmasian seperti kelengkapan obat di apotek, kesiapan apoteker dalam membantu masyarakat dan kecepatan pelayanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pemahaman penggunaan dan perbedaan harga obat paten-generik. Untuk itu perlu perhatian khusus mengenai kehadiran dan jumlah apoteker yang sesuai untuk memberikan pelayanan kefarmasian. Kata Kunci: Pelayanan Kefarmasian, Apoteker, POR, Apotek.