Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelayanan Kefarmasian dan Pemahaman Penggunaan Obat Rasional (POR) di Kota Ternate Muhammad Sobri Maulana
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v13i2.286

Abstract

Pelayanan kefarmasian merupakan praktek yang diberikan oleh apoteker agar masyarakat dapat memahami penggunaan obat secara rasional (POR). Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh pelayanan kefarmasian dengan pemahaman POR. Penelitian ini menggunakan rancangan survei cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 97. Data dikumpulkan dari bulan Januari–Februari 2020 di Kota Ternate menggunakan kuesioner. Data di analisis menggunakan uji binary logistic. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan kefarmasian tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemahaman POR (P0.05). Pelayanan kefarmasian seperti kelengkapan obat di apotek, kesiapan apoteker dalam membantu masyarakat dan kecepatan pelayanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahan pemahaman penggunaan dan perbedaan harga obat paten-generik. Untuk itu perlu perhatian khusus mengenai kehadiran dan jumlah apoteker yang sesuai untuk memberikan pelayanan kefarmasian. Kata Kunci: Pelayanan Kefarmasian, Apoteker, POR, Apotek.
EFEKTIVITAS EFIKASI PEMBERIAN TERAPI KONVALESEN PLASMA PADA PASIEN COVID-19 : EVIDENCE BASED CASE REPORT Muhammad Sobri Maulana
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I3.12297

Abstract

Pandemi infeksi virus corona 2019 (Covid-19) adalah masalah yang sedang dihadapi dilebih dari 200 negara di dunia. Indonesia juga terkena dampak buruk dari Covid-19 dimana tingkat kematiannya mencapai 4,68% pada awal Agustus 2020. Saat ini belum tersedia, rekomendasi tata laksana khusus pasien Covid-19, termasuk antivirus atau vaksin. Tatalaksana yang dapat dilakukan adalah terapi simtomatik dan oksigen. Selain itu, juga terdapat beberapa terapi berupa Terapi Konvalesen Plasma yang sedang dalam uji coba. Untuk Mengetahui Efektivitas Efikasi Pemberian Terapi Konvalesen Plasma pada Pasien Covid-19. Pencarian literature dilakukan pada empat database internet yaitu Pubmed, Scopus, EBSCO dan Cochrane Library berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu studi terapi, Randomized Controlled Trial, Meta analysis dan Systematic Review. Validitas, Kepentingan dan Aplikabilitas artikel kemudiaan ditelaah lebih lanjut. Artikel yang akan ditelaah harus memiliki masalah, intervensi dan outcome yang sama dengan kasus. Terdapat lima studi terpilih yang menunjukkan bahwa Konvalesen Plasma darah dapat menurunkan mortalitas pada pasien covid-19 dibandingkan dengan terapi-terapi yang masih di uji hingga saat ini. Administrasi Konvalesen Plasma Darah dapat membantu mempersingkat rawat inap dan menurunkan mortalitas pada pasien Covid-19.
Effektivitas Suplementasi Vitamin D Dalam Mempercepat Konversi Sputum Pada Pasien Tuberkulosis Muhammad Sobri Maulana; Nurfadhilah Al Adabiyah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 1 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i1.1970

Abstract

Latar Belakang: Tuberculosis merupakan penyakit infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis merupakan  salah satu  diantara sepuluh  penyebab  utama kematian di  dunia. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa suplementasi vitamin D dapat meningkatkan aktivitas anti-mikrobial, mempercepat konversi sputum dan kultur, mengurangi inflamasi, meningkatkan clinical outcome, serta meningkatkan mediator untuk aktivitas anti-mikrobial. Meskipun demikian, masih terdapat perbedaan pendapat akan manfaat suplementasi vitamin D pada pasien tuberculosis paru.Tujuan: Mengevaluasi bukti yang ada sampai saat ini terkait manfaat suplementasi vitamin D terutama dalam mempercepat konversi sputum. Metode: Pencarian literatur dilakukan pada tiga databases terkemuka yakni PubMed, SCOPUS, dan Cochrane dengan kata kunci berupa “Tuberculosis”, “Vitamin D”, “Suplementation”, dan “Sputum Conversion” dengan seluruh kata yang berhubungan. Dari seleksi artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusif didapatkan 1 systematic review oleh Jollifee D et al (2019) dan 1 clinical trial oleh Afzal A et al (2018), yang kemudian ditelaah berdasarkan aspek validity, importance, dan applicability menggunakan form telaah dari Oxford Center for Evidence Based Medicine. Hasil: Kedua artikel memenuhi kriteria validity, importance, dan applicability masing-masing. Dari segi efikasi, penelitian Jollifee D et al membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum pada populasi umum (aHR 1.06, 95% CI 0.91-1.23; P=0.44; P for heterogeneity=0.84), namun mempercepat konversi kultur sputum pada populasi MDR-TB(aHR 13.44, 95% CI 2.96-60.90). Kedua studi membuktikan bahwa pemberian suplementasi vitamin D mampu mempercepat konversi apusan sputum namun konversi apusan sputum memiliki validitas yang lebih rendah sebagai marker prognosis untuk outcome suatu tatalaksana dibandingkan konversi kultur sputum. Kesimpulan: Pemberian suplementasi vitamin D tidak mempercepat konversi kultur sputum namun mempercepat konversi apusan sputum. Diperlukan penelitian lebih lanjut terkait manfaat suplementasi vitamin D pada percepatan konversi kultur sputum populasi MDR-TB.