Nani Hendriani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Gambaran Karakteristik Calon Pengantin Tentang Tanda Bahaya Anemia Di Puskesmas Makasar Jakarta Timur Nani Hendriani; Sundari Fatimah; Okta Zenita Siti Fatimah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v12i1.182

Abstract

Kelompok wanita usia subur rentan terhadap anemia gizi besi karena beberapa permasalahan yang dialami wanita usia subur seperti mengalami menstruasi tiap bulan, mengalami kehamilan, dan kurang asupan zat besi makanan. Kondisi inilah yang dapat memperberat anemia gizi besi pada WUS pranikah sehingga tidak dipungkiri bahwa WUS pranikah sebagai kelompok yang rawan anemia gizi besi dan membutuhkan perhatian dalam penanganannya. Dibutuhkan pemberian informasi jauh sebelum kehamilan ibu terjadi, apabila  ibu hamil  mengetahui  dan memahami  akibat  anemia dan cara  mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik dengan  harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap penurunan kejadian anemia pada WUS Pranikah. Banyaknya angka anemia pada ibu hamil, maka perlu diketahui status anemia ibu sebelum hamil atau pada saat sebelum menikah (calon pengantin).Tahap penelitian adalah tahap (1) mengambil data penelitian dengan data sekunder Catin dari bulan Oktober 2018 – September 2019 di Puskesmas Makasar Jakarta Timur, tahap (2) Data Primer menyebarkan kuesioner kepada seluruh Catin di Puskesmas Makasar Jakarta Timur, tahap (3) analisis data. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, yaitu data calon pengantin, umur, pendidikan, pekerjaan, lila, dan hasil pengukuran kadar hemoglobin (Hb) darah, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, dan bivariate (Uji Chi Square). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Calon Pengantin tentang Tanda Bahaya Anemia di Puskesmas Makasar Jakarta Timur. 
Perbedaan Efek Daya Hambat Jus Kulit Buah Manggis dengan Air Rebusan Kulit Buah Manggis sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Gram-Positif (Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes) secara In Vitro Nani Hendriani; Netti Suharti; Julizar Julizar
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.479

Abstract

AbstrakBakteri Gram-positif seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes telah resisten terhadap beberapa antibiotik, sehingga perlu dicari antibakteri alternatif lain. Manggis merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang telah lama digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental terhadap kedua bakteri tersebut,  yang diberi enam perlakuan dengan enam kali pengulangan, yaitu kontrol positif (amoksisilin 25 mcg), kontrol negatif (larutan aquades), jus kulit buah manggis dosis I (konsentrasi 58,3% v/v) dan dosis II (konsentrasi 29,15% v/v), serta air rebusan kulit buah manggis dosis I (konsentrasi 30,7% v/v) dan dosis II (konsentrasi 15,35% v/v). Cawan petri dengan kedua isolat bakteri  yang telah ditanami cakram dengan 6 perlakuan diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C, kemudian diukur diameter halo yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan kulit buah manggis memiliki efek daya hambat yang lebih baik daripada jus kulit buah manggis. Efek antibakteri jus dan air rebusan kulit buah manggis lebih sensitif pada bakteri Staphylococcus aureus dibanding bakteri Streptococcus pyogenes.Kata kunci: kulit buah manggis, jus, air rebusan, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes AbstractGram-positive bacteria such as Staphylococcus aureus and Staphylococcus pyogenes have developed resistance to some antibiotic, therefore  need to find another alternative as antibacterial. Mangosteen well known as one of the traditional medicine used as antibacterial. This study was conducted in experimental fashion toward both of those bacteria which was given 6 treatment with 6 times repetition, consist of positive control (25 mcg of amoxicillin), negative control (aquades solution), mangosteen pericarp juice dose I (58% v/v) and dose II (29,15% v/v), and boiled mengosteen pericarp dose I (30,7% v/v) and dose II (15,35% v/v). Six paper disks treated with before mentioned treatment was putted on a petri dish which previously has been isolated with both of those bacteria incubated for 24 hour at temperature of 37º celcius. The halo produced after incubation period was measured. The result showed that boiled mangosteen pericarp has better inhibitory effect compared to mangosteen pericarp juice. Both antibacterial effect were more sensitive on Staphylococcus aureus than Streptococcus pyogenes.Keywords: mangosteen pericarp, juice, boiled, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes