Muslika Nourma Rhomadhoni
Univeristas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KADAR DEBU RESPIRABEL TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEKERJA Merry Sunaryo; Muslika Nourma Rhomadhoni
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 8, No 2 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v8i2.2480

Abstract

Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Kondisi tidak aman yang ada di lingkungan salah satunya yaitu dengan adanya debu di tempat kerja. Debu tersebut dapat menimbulkan keluhan penyakit hingga penyakit yang berhubungan dengan saluran pernafasan seperti Penyakit Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Masalah  kesehatan yang berhungungan dengan saluran pernafasan di Indonesia sebanyak 25,5% dengan 16 provinsi di antaranya mempunyai prevalensi di atas angka nasional dan pneumonia sebanyak 2,1%. Pada Industri mebel kayu, para pekerja akan selalu terpapar debu-debu terutama debu dari serbuk kayu. Penelitian ini ingin mengetahui analisis debu respirabel terhadap terjadinya keluhan kesehatan Pada Pekerja. Penelitian ini dilakukan pada industri mebel di wilayah jalan semarang, surabaya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja yang bekerja di bagian produksi, dengan Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi atau seluruh dari populasi yang berjumlah 37 orang. Hasil yang di peroleh yaitu sebagian kadar debu yang diukur melebihi nilai ambang batas yaitu 3 mg/m3. Pada keluhan kesehatan bagian pernafasan, 65% responden memiliki keluhan kesehatan. Debu respirabel juga memiliki pengaruh terhadap keluhan kesehatan pada pekerja. Hasil tersebut dapat diketahui dari nilai signifikansi atau P value < dari nilai alfa (α) (0,05), yaitu 0,018. Pada permasalahan tersebut di perlukan pencegahan terjadinya penyakit akibat kerja, seperti higiene perseorangan yang baik maupun pada lingkungan.