Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MEDIUM AIR CUCIAN BERAS TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN MISELIUM BIAKAN MURNI JAMUR TIRAM PUTIH Handiyanto, Sugeng; Hastuti, Utami Sri; Prabaningtyas, Sitoresmi
Prosiding Seminar Biologi Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.902 KB)

Abstract

Biakan murni Jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus var. florida) merupakan pembibitan tahap pertama yang berperan sangat penting dalam budidaya jamur tiram. Pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih membutuhkan karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Air cucian  beras berpotensi sebagai medium biakan jamur tiram putih karena mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin yang dibutuh-kan dalam pertumbuhan jamur tiram putih. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh medium air cucian beras dalam beberapa konsentrasi terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) menentukan konsentrasi medium air cucian beras terbaik yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium paling tinggi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan Februari-April  2013. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan macam konsentrasi  air cucian beras 0% (sebagai  kontrol negatif), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%, dan medium Potato Dekstrose Agar  (sebagai kontrol positif) yang diulang sebanyak tiga kali. Pengukuran diameter koloni dilakukan pada hari ke-4, hari ke-7 dan hari ke-10 setelah inokulasi. Diameter koloni diukur berdasarkan rerata diameter koloni dengan arah horisontal dan vertikal. Kecepatan pertumbuhan miselium diperoleh dengan cara menghitung selisih diameter akhir dengan diameter awal kemudian dibagi rentang hari.Data  kecepatan pertumbuhan miselium dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians Tunggal 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)  terdapat perbedaan pengaruhmacam konsentrasi medium air cucian beras terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) konsentrasi medium air cucian beras terbaik ialah konsentrasi 90% yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih paling tinggi. Perlakuan kontrol positif dengan medium PDA menghasilkan diameter koloni lebih kecil dibandingkan diameter koloni pada perlakuan medium air cucian beras konsentrasi 90%. Kata Kunci:air cucian beras, kecepatan pertumbuhan, biakan murni, jamur tiram
PENGARUH MEDIUM AIR CUCIAN BERAS TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN MISELIUM BIAKAN MURNI JAMUR TIRAM PUTIH Sugeng Handiyanto; Utami Sri Hastuti; Sitoresmi Prabaningtyas
Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning Vol 10, No 2 (2013): Seminar Nasional X Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biakan murni Jamur tiram putih(Pleurotus ostreatus var. florida) merupakan pembibitan tahap pertama yang berperan sangat penting dalam budidaya jamur tiram. Pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih membutuhkan karbohidrat, protein, mineral dan vitamin. Air cucian  beras berpotensi sebagai medium biakan jamur tiram putih karena mengandung karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin yang dibutuh-kan dalam pertumbuhan jamur tiram putih. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh medium air cucian beras dalam beberapa konsentrasi terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) menentukan konsentrasi medium air cucian beras terbaik yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium paling tinggi. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi, jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang pada bulan Februari-April  2013. Jenis penelitian ini ialah penelitian eksperimental. Rancangan yang digunakan ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan macam konsentrasi  air cucian beras 0% (sebagai  kontrol negatif), 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100%, dan medium Potato Dekstrose Agar  (sebagai kontrol positif) yang diulang sebanyak tiga kali. Pengukuran diameter koloni dilakukan pada hari ke-4, hari ke-7 dan hari ke-10 setelah inokulasi. Diameter koloni diukur berdasarkan rerata diameter koloni dengan arah horisontal dan vertikal. Kecepatan pertumbuhan miselium diperoleh dengan cara menghitung selisih diameter akhir dengan diameter awal kemudian dibagi rentang hari.Data  kecepatan pertumbuhan miselium dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians Tunggal 5% dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) 5%.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1)  terdapat perbedaan pengaruhmacam konsentrasi medium air cucian beras terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih; 2) konsentrasi medium air cucian beras terbaik ialah konsentrasi 90% yang menghasilkan kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih paling tinggi. Perlakuan kontrol positif dengan medium PDA menghasilkan diameter koloni lebih kecil dibandingkan diameter koloni pada perlakuan medium air cucian beras konsentrasi 90%. Kata Kunci:air cucian beras, kecepatan pertumbuhan, biakan murni, jamur tiram