Fandita Tonyka Maharani
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DETERMINAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PETUGAS PENANGANAN PRASARANA DAN SARANA UMUM (PPSU) Nandha Maylliana Aqsha; Terry Y.R. Pristya; Fandita Tonyka Maharani; Dyah Utari
Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa Vol 8, No 4 (2021): JURNAL KESMAS (KESEHATAN MASYARAKAT) KHATULISTIWA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jkmk.v8i4.3010

Abstract

ABSTRAKAngka kecelakaan kerja di Indonesia secara statistik mengalami penurunan. Namun DKI Jakarta masih termasuk kedalam lima provinsi yang paling banyak terdapat korban kecelakaan kerja. Salah satu pekerjaan yang berisiko mengalami kecelakaan kerja adalah Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kejadian kecelakaan kerja pada petugas PPSU di Kecamatan Cempaka Putih Kota Jakarta Pusat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan desain  cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 133 orang diambil dengan teknik proportional stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Analisis yang digunakan adalah Chi-Square dan regresi logistik berganda.  Variabel independen pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, pengetahuan, pengawasan, shift kerja, perilaku tidak selamat, dan kondisi tidak selamat. Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya peningkatan risiko kejadian kecelakaan kerja pada petugas PPSU yang bekerja pada pengawasan rendah (OR=2,770; 95% CI=1,300-5,904) dibandingkan dengan pengawasan tinggi dan kondisi tidak selamat (OR=2,328; 95% CI=1,300-5,043) dibandingkan dengan kondisi selamat. Saran yang diberikan untuk instansi pemerintah yaitu diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan peran pengawas, serta melakukan pemantauan kondisi lapangan secara berkala. Kata Kunci: faktor penyebab, kecelakaan kerja, petugas PPSU
Peningkatan Pengetahuan Ergonomi Terhadap Pembuat Konveksi Tas Fandita Tonyka Maharani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.95-100

Abstract

Konveksi memiliki peran yang besar terhadap peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, proses kerja di industri konveksi memiliki risiko kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa pekerja konveksi X bekerja lebih dari 12 jam per hari. Diketahui pula bahwa tempat kerja (work station) yang digunakan kurang ergonomis. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan terkait aspek ergonomi terhadap pembuat tas. Pemberian informasi ergonomis dilakukan terhadap 6 orang pekerja konveksi PT. X. Advokasi melalui diskusi langsung dilakukan terhadap pemilik konveksi. Pre-Test dan Post-Test diberikan kepada pekerja yang menunjukkan peningkatan skor setelah dilakukan pemberian informasi. Pemilik konveksi X bersedia untuk mengubah work station dan penyesuaian tugas para pekerja. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan pada pekerja sekaligus penyesuaian work station dan tugas dapat menurunkan risiko keluhan musculoskeletal pada pekerja PT.X---It has been known that convection industry has the big impact to improve the social and economic aspects among society. However, the work processes in the industry have the health and safety risks. The preliminary observation shows that the workers of Convection X work more than 12 hours a day. It also been observed that the work station was lack of ergonomic aspect. The ergonomic information and knowledge were given to 6 workers. The advocation was conducted to the owner. Pre-Test and Post-Test was conducted to the workers and show the score improvement after the counselling was delivered. The owner agreed to change the work station and adjust the workers’ tasks.