Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pertumbuhan dan produksi stroberi (Fragaria vesca L.) pada volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk NPK berbeda Rahayu, Arifah; Ramdani, Hisworo; Astuti, Debi Puzi
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.658 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk NPK yang optimum untuk pertumbuhan dan produksi stroberi di dataran menengah (+600 m di atas permukaan laut). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 Maret sampai 28 September 2013 di Kebun Percobaan SDN Kebon Kawung, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug - Sukabumi, sedangkan untuk analisis laboratorium di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (PKHT – IPB) - Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang dan arang sekam (3:1:1) yang terdiri atas tiga volume yaitu 3 liter, 5 liter dan 7 liter. Pupuk yang digunakan merupakan pupuk majemuk yaitu NPK (16:16:16) dengan frekuensi pemberian dua kali, tiga kali dan empat kali. Dosis pupuk NPK (16:16:16) yang digunakan adalah 12g/ tanaman. Penggunaan media tanam dengan volume 7 liter menghasilkan jumlah stolon lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan media tanam bervolume 3 liter. Frekuensi pemupukan dengan empat kali menghasilkan tajuk lebih tinggi dibandingkan dua kali pemupukan. Volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk berbeda, tidak mempengaruhi peubah tinggi crown, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah buah dan persentase fruitset. Stroberi yang dihasilkan mengandung PTT (padatan terlarut total) sekitar 6-11o Brix, ATT (asam terlarut total) sekitar 0,032 - 0,052 ml/10 g dan kandungan provitamin C berkisar antara 0,026-0,040 ml/10g.
Karakteristik pascapanen buah manggis (Garcinia mangostana L.) selama penyimpanan dengan pelapisan shellac Nurhayati, Yati; Rahayu, Arifah; Ramdani, Hisworo
JURNAL AGRONIDA Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.363 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i2.181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi shellac yang tepat dalam mempertahankan karakter kualitas buah manggis selama penyimpanan pada suhu rendah (12oC) dan suhu ruang (28-29oC). Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap tersarang, dengan konsentrasi shellac (0%, 25%, 33.3% dan 50%) tersarang di dalam suhu (12oC dan 28-29oC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pada suhu 12oC lebih baik dibandingkan dengan suhu ruang (28-29oC) dalam mempertahankan bobot, diameter, warna sepal (nilai L, a dan b), warna kulit (nilai a dan b) dan kandungan PTT. Pada suhu 12oC penggunaan shellac 50% pada buah manggis mampu mempertahankan diameter dan shellac 25% mampu mempertahankan warna kulit buah ( nilai L, a dan b). Pada suhu 28-29oC shellac 50% mampu mempertahankan diameter, warna sepal (nilai L) dan PTT, shellac 33,3% mampu mempertahankan warna kulit buah (nilai L) dan shellac 25% mampu mempertahankan warna sepal (nilai L) dan PTT.
Karakteristik Pasacapanen Buah Manggis pada Berbagai Jenis Kemasan Muakkada, Muhammad; Rahayu, Arifah; Ramdani, Hisworo
JURNAL AGRONIDA Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.468 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i1.747

Abstract

Packaging in horticultural products is done to maintain pysical and physiological quality and makedistribution and marketing easier to do, especially when it is combined with storage at low temperature.This study was aimed at assessing postharvest characteristics of mangosteen (Garcinia mangostana L.)fruits which were package in various packaging (scrap paper, Na-metabisuphide plastic, and combination ofscrap paper and Na-metabisuphide plastic) and stored at temperatures of 12oC and 28-29oC. Results showedthat storage at 12oC was better at maintaining weight, diameter, skin color (value a and value b), sepalcolor (value b), and TSS (total soluble solids) content. At 12oC, scrap paper packaging was able tomaintainskin color (value a), Na-metabisuphide plastic was able maintain skin color (value a), and thecombination of scrap paper and Na-metabisuphide plastic) was able maintain skin color (value L and b).Key words: low temperature, scrap paper, Na-metabisuphide plastic, mangosteen
PEMANFAATAN PUREE PEPAYA (Carica Papaya L.) DAN PUREE NANAS (Ananas Comosus L.) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU PRODUKSI GUMDROPS Ramdani, Hisworo; Suprayatmi, Mira; Rachmawati, Rachmawati
JURNAL AGRONIDA Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.482 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i2.941

Abstract

The purpose of this research was to determine the ratio of papaya and pineapple puree and proper drying time on the processing of gumdrops. This research used Completely Randomized Design (CRD). The first factor is ratio of papaya and pineapple puree consisting of three levels, namely 1:1, 1:2 and 2:1. The second factor length of drying time (3 hours, 3.5 hours and 4 hours). The characters was observed is color, moisture content, vitamin C, TSS (Total Soluble Solid), hedonic color, aroma, texture and taste. The results of this research shown the ratio of puree and a long drying significantly affected red color (a* value), yellow (b* values), color ⁰Hue, the color intensity (chroma) and brightness (L value), water degree and vitamin C. The recommended composition to make gumdrops is it was made of papaya and pineapple puree by ratio 1:1, with 3 hours drying time. The characteristics of gumdrops product are average value of red color (a* value) 9.9, yellow (b* values)14.6, the color intensity (chroma)17.6, color ⁰Hue 55.8, brightness (L value) 36.0, water degree 14.69 %, vitamin C 42.83 mg/100 g of material, TSS 56 oBrix, color hedonic 4.8 (neutral towards little like), aroma hedonic 4.6 (neutral towards little like), texture hedonic 5.0 (neutral towards little like) dan taste hedonic 5.0 (neutral towards little like). Keywords: Papaya puree, pineapple puree, long drying, gumdrops  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengetahui rasio puree pepaya dan puree nanas serta lama pengeringan yang tepat pada pengolahan gumdrops. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Rasio puree yang digunakan terdiri atas 1:1, 1:2 dan 2:1 dengan lama pengeringan yang digunakan 3 jam, 3,5 jam dan 4 jam. Parameter yang diamati adalah warna, kadar air, vitamin C, TPT, hedonik warna, aroma, tekstur dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan rasio puree dan lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap warna merah (nilai a*), warna kuning (nilai b*), ⁰Hue warna, intensitas warna (chroma) dan kecerahan (nilai L), kadar air dan vitamin C. Gumdrops terpilih diperoleh pada rasio puree pepaya : puree nanas 1:1 dengan lama pengeringan 3 jam dengan nilai rata-rata warna merah (nilai a*) 9.9, warna kuning (nilai b*) 14.6, ⁰Hue warna  55.8, intensitas warna (chroma) 17.6, kecerahan (nilai L) 36.0, kadar air 14.69 %, vitamin C 42.83 mg/100 g bahan, TPT 56 oBrix, hedonik warna 4.8 (netral menuju agak suka), hedonik aroma 4.6 (netral menuju agak suka), hedonik tekstur 5.0 (netral menuju agak suka) dan hedonik rasa 5.0 (netral menuju agak suka). Kata kunci : Puree pepaya,puree nanas, lama pengeringan, gumdrops
PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS TOMAT CERI (Solanum lycopersicum var. cerasiforme) DENGAN PENGGUNAAN BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK SP-36 Ramdani, Hisworo; Rahayu, Arifah; Setiawan, Haris
JURNAL AGRONIDA Vol 4, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.733 KB) | DOI: 10.30997/jag.v4i1.1556

Abstract

This study was aimed at assessing the response of cherry tomato to planting mediacomposition and SP-36 fertilizer rates. A factorial completely randomized design with two factorswas used. The first factor was planting media compositions, namely 100% soil, soil + rice huskcharcoal (1:1), soil + manure (1:1), rice husk charcoal + manure (1:1) and soil + rice huskcharcoal + manure (1:1:1). The second factor was SP-36 fertilizer rates, namely no fertilizer (0%R); 155.5 kg/ha (50% R); 311 kg/ha (100% R) and 466.5 kg/ha (150% R). The recommended rate(R) was 311 kg/ha. Results showed that cherry tomato plants grown in planting medium of soil +manure significantly had higher plant height, number of leaves, number of fruits and total solublesolid content than plants grown in the other planting media. Administration of SP-36 fertilizer indifferent rates was not found to significantly affect the growth, production and fruit quality of cherrytomatoes. Cherry tomato grown in planting medium of soil + rice husk charcoal + manure andfertilized with recommended rate of SP-36 fertilizer (100% R) produced the highest fruit/plantweight and saleable fruit weight.Keywords: cherry tomato, total soluble solid, saleable fruit, rice husk charcoal, manure
PENGEMBANGAN USAHA KATERING “REAL FOOD” KHUSUS BALITA BERBASIS ONLINE DI POSDAYA MANDIRI BEKASI Dhita Paranita Ningtyas; Hisworo Ramdani; Duana Fera Risina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Keguruan dan Pendidikan (JPM-IKP) Vol 2, No 01 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT (JPM-IKP)
Publisher : FKIP Universitas Trilogi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31326/jmp-ikp.v2i01.261

Abstract

Bisnis kuliner saat ini menjadi salah satu bisnis paling menjanjikan untuk di jalankan, prospek usaha ini akan terus cemerlang mengingat kuliner atau makanan merupakan kebutuhan pokok bagi semua manusia. Salah satu bisnis bidang kuliner yang bisa dijalankan adalah bisnis katering. Selain itu  dengan semakin berkembangnya teknologi dan pemanfaatan teknologi bisnis di media online merupakan opsi yang menguntungkan bagi usaha kecil dan menengah. bisnis online memiliki lahan pasar yang cukup besar, diperkirakan angka pengguna internet di Indonesia lebih dari 88 juta orang. Katering misalnya, bisnis penyedia makanan yang awalnya jarang melakukan promosi, sekarang banyak ditemukan iklan katering di social media instagram. Namun kenyataanya masih banyak usaha katering yang belum menggunakan teknologi sebagai usaha promo katering yang mumpuni. Ini dapat dilihat dari usaha katering yang dijalankan oleh posdaya mandiri bekasi. Bisnis katering ini masih menggunakan promo secara manual untuk mengenalkan usaha katering mereka. Alhasil usaha katering yang dijalankan oleh posdaya mandiri bekasi tidak berjalan dengan maksimal. Solusinya kami tawarkan untuk menjawab permasalah di atas yaitu meningkatkan pelatihan dan praktek Pengelolaan Bisnis Katering Manual Menjadi Bisnis Katering Online. Mitra bisa memanfaatkan media online sebagai tempat untuk promosi katering serta penyebaran informasi secara luas dan gratis. Selain itu Pengembangan Menu Katering. Pengembangan katering selain masakan katering biasa, dibuat katering khusus balita dengan mengusung “real food” bahan alami untuk dibuat makanan dengan kemasan yang bagus dan nilai gizi yang tinggi, Karena sasaran pasar ini banyak tetapi belum ada usaha seperti ini. Serta Pengelolaan SDM Katering, pengelolaan katering dibuat lebih simple dengan dibuatkan kelompok kerja untuk anggota posdaya yang belum memiliki pekerjaan dan dikelola secara baik dengan sistem online.Kata kunci: Usaha Katering, Real Food, Berbasis OnlineThe culinary business is currently one of the most promising businesses to run, the prospect of this business will continue to be brilliant considering that culinary or food is a basic need for all humans. One of the culinary business that can be run is the catering business. In addition, with the development of technology and the use of business technology in online media, it is a profitable option for small and medium enterprises. Online businesses have a large market area, estimated that the number of internet users in Indonesia is more than 88 million people. Catering for example, business food providers who initially rarely do promotions, now found many ads catering on Instagram social media. But in fact there are still many catering businesses that have not used technology as a qualified catering promo business. This can be seen from the catering business run by posdaya mandiri bekasi. The catering business is still using promos manually to introduce their catering business. As a result, the catering business run by the Mandiri Bekasi Posdaya does not run optimally. The solution we offer to answer the above problems is to improve training and practice of Managing a Manual Catering Business into an Online Catering Business. Partners can use online media as a place to promote catering and disseminate information widely and free. Besides that, the Development of the Catering Menu. Catering development in addition to ordinary catering cuisine, catering specifically for toddlers is made by carrying "real food" natural ingredients to be made with good packaging and high nutritional value, because there are many target markets but there are no such businesses. As well as Managing HR Catering, catering management is made more simple by working groups for Posdaya members who do not have jobs and are well managed with online systems.Keywords: Catering Business, Real Food, Based Online
Pertumbuhan dan produksi stroberi (Fragaria vesca L.) pada volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk NPK berbeda Debi Puzi Astuti; Arifah Rahayu; Hisworo Ramdani
JURNAL AGRONIDA Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.658 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i1.138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk NPK yang optimum untuk pertumbuhan dan produksi stroberi di dataran menengah (+600 m di atas permukaan laut). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 Maret sampai 28 September 2013 di Kebun Percobaan SDN Kebon Kawung, Desa Nanggerang, Kecamatan Cicurug - Sukabumi, sedangkan untuk analisis laboratorium di Laboratorium Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor (PKHT – IPB) - Bogor. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor yaitu volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, pupuk kandang dan arang sekam (3:1:1) yang terdiri atas tiga volume yaitu 3 liter, 5 liter dan 7 liter. Pupuk yang digunakan merupakan pupuk majemuk yaitu NPK (16:16:16) dengan frekuensi pemberian dua kali, tiga kali dan empat kali. Dosis pupuk NPK (16:16:16) yang digunakan adalah 12g/ tanaman. Penggunaan media tanam dengan volume 7 liter menghasilkan jumlah stolon lebih banyak dan lebih panjang dibandingkan media tanam bervolume 3 liter. Frekuensi pemupukan dengan empat kali menghasilkan tajuk lebih tinggi dibandingkan dua kali pemupukan. Volume media tanam dan frekuensi pemberian pupuk berbeda, tidak mempengaruhi peubah tinggi crown, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah buah dan persentase fruitset. Stroberi yang dihasilkan mengandung PTT (padatan terlarut total) sekitar 6-11o Brix, ATT (asam terlarut total) sekitar 0,032 - 0,052 ml/10 g dan kandungan provitamin C berkisar antara 0,026-0,040 ml/10g.
Karakteristik pascapanen buah manggis (Garcinia mangostana L.) selama penyimpanan dengan pelapisan shellac Yati Nurhayati; Arifah Rahayu; Hisworo Ramdani
JURNAL AGRONIDA Vol. 1 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.363 KB) | DOI: 10.30997/jag.v1i2.181

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi shellac yang tepat dalam mempertahankan karakter kualitas buah manggis selama penyimpanan pada suhu rendah (12oC) dan suhu ruang (28-29oC). Rancangan percobaan yang digunakan adalah acak lengkap tersarang, dengan konsentrasi shellac (0%, 25%, 33.3% dan 50%) tersarang di dalam suhu (12oC dan 28-29oC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan pada suhu 12oC lebih baik dibandingkan dengan suhu ruang (28-29oC) dalam mempertahankan bobot, diameter, warna sepal (nilai L, a dan b), warna kulit (nilai a dan b) dan kandungan PTT. Pada suhu 12oC penggunaan shellac 50% pada buah manggis mampu mempertahankan diameter dan shellac 25% mampu mempertahankan warna kulit buah ( nilai L, a dan b). Pada suhu 28-29oC shellac 50% mampu mempertahankan diameter, warna sepal (nilai L) dan PTT, shellac 33,3% mampu mempertahankan warna kulit buah (nilai L) dan shellac 25% mampu mempertahankan warna sepal (nilai L) dan PTT.
Karakteristik Pasacapanen Buah Manggis pada Berbagai Jenis Kemasan Muhammad Muakkada; Arifah Rahayu; Hisworo Ramdani
JURNAL AGRONIDA Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.468 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i1.747

Abstract

Packaging in horticultural products is done to maintain pysical and physiological quality and makedistribution and marketing easier to do, especially when it is combined with storage at low temperature.This study was aimed at assessing postharvest characteristics of mangosteen (Garcinia mangostana L.)fruits which were package in various packaging (scrap paper, Na-metabisuphide plastic, and combination ofscrap paper and Na-metabisuphide plastic) and stored at temperatures of 12oC and 28-29oC. Results showedthat storage at 12oC was better at maintaining weight, diameter, skin color (value a and value b), sepalcolor (value b), and TSS (total soluble solids) content. At 12oC, scrap paper packaging was able tomaintainskin color (value a), Na-metabisuphide plastic was able maintain skin color (value a), and thecombination of scrap paper and Na-metabisuphide plastic) was able maintain skin color (value L and b).Key words: low temperature, scrap paper, Na-metabisuphide plastic, mangosteen
PEMANFAATAN PUREE PEPAYA (Carica Papaya L.) DAN PUREE NANAS (Ananas Comosus L.) SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU PRODUKSI GUMDROPS Hisworo Ramdani; Mira Suprayatmi; Rachmawati Rachmawati
JURNAL AGRONIDA Vol. 2 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1384.482 KB) | DOI: 10.30997/jag.v2i2.941

Abstract

The purpose of this research was to determine the ratio of papaya and pineapple puree and proper drying time on the processing of gumdrops. This research used Completely Randomized Design (CRD). The first factor is ratio of papaya and pineapple puree consisting of three levels, namely 1:1, 1:2 and 2:1. The second factor length of drying time (3 hours, 3.5 hours and 4 hours). The characters was observed is color, moisture content, vitamin C, TSS (Total Soluble Solid), hedonic color, aroma, texture and taste. The results of this research shown the ratio of puree and a long drying significantly affected red color (a* value), yellow (b* values), color ⁰Hue, the color intensity (chroma) and brightness (L value), water degree and vitamin C. The recommended composition to make gumdrops is it was made of papaya and pineapple puree by ratio 1:1, with 3 hours drying time. The characteristics of gumdrops product are average value of red color (a* value) 9.9, yellow (b* values)14.6, the color intensity (chroma)17.6, color ⁰Hue 55.8, brightness (L value) 36.0, water degree 14.69 %, vitamin C 42.83 mg/100 g of material, TSS 56 oBrix, color hedonic 4.8 (neutral towards little like), aroma hedonic 4.6 (neutral towards little like), texture hedonic 5.0 (neutral towards little like) dan taste hedonic 5.0 (neutral towards little like). Keywords: Papaya puree, pineapple puree, long drying, gumdrops  ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mengetahui rasio puree pepaya dan puree nanas serta lama pengeringan yang tepat pada pengolahan gumdrops. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor. Rasio puree yang digunakan terdiri atas 1:1, 1:2 dan 2:1 dengan lama pengeringan yang digunakan 3 jam, 3,5 jam dan 4 jam. Parameter yang diamati adalah warna, kadar air, vitamin C, TPT, hedonik warna, aroma, tekstur dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan rasio puree dan lama pengeringan berpengaruh nyata terhadap warna merah (nilai a*), warna kuning (nilai b*), ⁰Hue warna, intensitas warna (chroma) dan kecerahan (nilai L), kadar air dan vitamin C. Gumdrops terpilih diperoleh pada rasio puree pepaya : puree nanas 1:1 dengan lama pengeringan 3 jam dengan nilai rata-rata warna merah (nilai a*) 9.9, warna kuning (nilai b*) 14.6, ⁰Hue warna  55.8, intensitas warna (chroma) 17.6, kecerahan (nilai L) 36.0, kadar air 14.69 %, vitamin C 42.83 mg/100 g bahan, TPT 56 oBrix, hedonik warna 4.8 (netral menuju agak suka), hedonik aroma 4.6 (netral menuju agak suka), hedonik tekstur 5.0 (netral menuju agak suka) dan hedonik rasa 5.0 (netral menuju agak suka). Kata kunci : Puree pepaya,puree nanas, lama pengeringan, gumdrops