Baru-baru ini penggunaan zat warna alami tergusur seiring maraknya zat warnasintetis yang relatif lebih mudah diperoleh dengan beragam pilihan warna. Namuntidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan zat warna sintetis secara berlebihan dandalam jangka waktu yang panjang dapat bersifat karsinogenik dan bahkanmutagenik. Oleh karena itu penelitian yang berfokus pada pengembangan danpenggalakan kembali penggunaan zat warna alami sangat potensial untukdikembangkan. Daun suji merupakan salah satu sumber terbesar zat warna alamihijau yang telah lama dikenal masyarakat. Zat warna hijau daun suji merupakansenyawa klorofil yang jugabermanfaat sebagai zat antioksidan, antiseptik, agendetoks, dan penyerap kolesterol. Kandungan klorofil daun suji lebih besar biladibandingkan dengan daun jenis lain seperti daun katuk, poh-pohan, kangkung,bayam,caisin, dan daun ilir, sekitar 1% berat basis kering bermiripan dengankandungan di daun singkong yang tercatat sebagai sumber klorofil terbesar.Penelitian ini difokuskan pada isolasi klorofil daun suji menggunakan metodepemisahan non destruktif. Metode yang dipilih adalah ekstraksi padat cair secarabatch dengan pengontakan secara dispersi menggunakan pelarut yang relatif amanuntuk pangan, meliputi alkhohol, etanol dan air. Hasil isolasi yang didapatdiharapkan memiliki intensitas warna yang baik, tidak terdegradasi dan memilikikestabilan yang baik terhadap lemak, panas, cahaya, pH, dll. sehingga dapatdiaplikasikan secara meluas pada bidang pangan, farmasi maupun bidang lainnya.Penelitian ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan nilai tambah daun sujisebagai salah satu tanaman yang tumbuh baik dan tersebar di seluruh wilayahIndonesia yang berorientasi pada kebutuhan pasar yang semakin cenderungtertarik pada bahan – bahan alami, terutama terkait dengan kesehatan dankeamaanan pangan.Kondisi ekstraksi yang diamati pada penelitian ini yaitu rasio massa daunsuji/pelarut aseton 80 % (1:5 - 1:20) dan temperatur ekstraksi (28 – 50 oC)menggunakan rancangan percobaan pentagonal design response surface untukvioptimasi kondisi ekstraksinya. Respon yang diamati berupa yield klorofil, kadarproduk klorofil, dan nilai kLa ekstraksi, di mana analisis penentuan yield, kadarklorofil, dan nilai kLa didasarkan pada metode spektrofotometri pada panjanggelombang 663 nm. Kondisi optimum ekstraksi klorofil daun suji diperoleh padatemperatur 36,2oC dengan rasio pelarut/daun suji sebesar 1:17.1 menggunakanpelarut aseton teknis 80% dengan yield sebesar 90,78% dan kadar (kemurnian)klorofil sebesar 60,03% .