Penelitian tentang keefektifan beberapa serbuk nabati sebagai bioinsektisida terhadap hama Sitophilus zeamais Motsch. Pada jagung di penyimpanan, telah dilakukan di Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Syiah kuala Darussalam Banda aceh. Penelitian ini dimulai dari mulai Mei 2015 sampai Desember 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis serbuk nabati yang lebih efektif dalam mengendalikan kumbang bubuk pada jagung di penyimpan. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap pola Non faktorial dengan 4 perlakuan dan diulang 6 kali ulangan yaitu Perlakuan serbuk lada hitam, lada putih, cabai rawit dan serai wangi. Peubah yang diamati meliputi Mortalitas imago, Jumlah imago turunan pertama (F1), persentase kerusakan jagung, rata-rata waktu imago muncul, daya repelensi. Hasil penelitian pada pengamatan 4 HSA menunjukan bahwa Mortalitas imago tertinggi pada perlakuan lada hitam yaitu 18,33% danĀ jumlah imago turunan pertama pada pengamatan 34 HSA tertiggi dijumpai pada perlakuan cabai rawit yaitu 53,33% . Selanjutnya rata-rata persentase kerusakan biji jagung pada pengamatan 68 HSA tertinggi dijumpai pada perlakuan serai wangi yaitu 18,00% dan lama imago S. zeamais muncul pada pengamatan 34 HSA tertinggi dijumpai pada perlakuan lada hitam yaitu 34,17%. Daya repelensi pada pengamatan 2 JSA tertinggi dijumpai pada perlakuan lada hitam yaitu 58,33%.Efficacy of Some Vegetable Powders As Bioinsecticides Against Pests Sitophilus zeamais On Corn in StorageResearch on the effectiveness of some vegetable powders as bioinsecticides to pests Sitophilus zeamais Motsch. In maize in storage, it has been done in Plant Hama Laboratory of Agricultural Faculty of Shia University of kuala Darussalam Banda aceh. This research starts from May 2015 to December 2016. This research aims to get more effective type of vegetable powder in controlling powder beetle on corn in storage. The design used in this study was a complete randomized design of Non Factorial with 4 treatments and repeated 6 times repetition of black pepper treatment, white pepper, cayenne pepper and citronella. The observed variables include imago mortality, first-generation imago amount (F1), percentage of maize damage, average imago time emerging, repelensi power. The result of the research on observation of 4 HSA showed that the highest imago mortality in black pepper treatment was 18.33% and the number of first derivative imago on observation of 34 HSA was found in the treatment of cayenne pepper 53.33%. Furthermore, the average percentage of maize damage on observation of 68 highest HSA was found in the treatment of citronella that is 18.00% and the duration of imago S. zeamais appeared on the highest 34 HSA observations found in black pepper treatment that was 34.17%. The highest reproduction capacity in JSA 2 observation was found in black pepper treatment which was 58.33%.